29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 3:30 AM WIB

BNPB Sebut Gunung Agung Masuk Fase Tenang, Berikutnya Sulit Ditebak…

RadarBali.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Willem Rampangilei secara khusus menemui Gubernur Bali Made Mangku Pastika kemarin.  

Pertemuan keduanya membahas situasi terkini Gunung Agung dan langkah antisipasi yang telah dilaksanakan.

Mengawali pertemuan, Willem menyampaikan bahwa saat ini aktivitas Gunung Agung sedang tenang.

“Dari hasil pantauan seismograf, sekarang lagi dalam tahap deselerasi (perlambatan aktivitas) atau tenang,” bebernya. 

Namun menurutnya, apa yang akan terjadi selanjutnya masih sulit ditebak, “Bisa langsung turun berangsur-angsur, namun bisa juga bisa sebaliknya, “jelas Willem. 

Bertolak dari analisa tersebut, BNPB, BPBD Provinsi dan Kabupaten melakukan sejumlah langkah antisipasi sesuai dengan SOP yang berlaku.

“Kami cek alat komunikasi di pos pemantau dan memastikan alat itu berfungsi dengan baik,” ujar Willem Rampangilei.

Pihaknya juga memastikan peringatan dini terlaksana dengan baik dan dapat dipahami masyarakat.

“Kami harus memastikan peringatan dini itu benar-benar sampai ke masyarakat dan mereka paham. Upaya kami adalah dengan mengintensifkan sosialisasi melalui banjar,” terangnya.

RadarBali.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Willem Rampangilei secara khusus menemui Gubernur Bali Made Mangku Pastika kemarin.  

Pertemuan keduanya membahas situasi terkini Gunung Agung dan langkah antisipasi yang telah dilaksanakan.

Mengawali pertemuan, Willem menyampaikan bahwa saat ini aktivitas Gunung Agung sedang tenang.

“Dari hasil pantauan seismograf, sekarang lagi dalam tahap deselerasi (perlambatan aktivitas) atau tenang,” bebernya. 

Namun menurutnya, apa yang akan terjadi selanjutnya masih sulit ditebak, “Bisa langsung turun berangsur-angsur, namun bisa juga bisa sebaliknya, “jelas Willem. 

Bertolak dari analisa tersebut, BNPB, BPBD Provinsi dan Kabupaten melakukan sejumlah langkah antisipasi sesuai dengan SOP yang berlaku.

“Kami cek alat komunikasi di pos pemantau dan memastikan alat itu berfungsi dengan baik,” ujar Willem Rampangilei.

Pihaknya juga memastikan peringatan dini terlaksana dengan baik dan dapat dipahami masyarakat.

“Kami harus memastikan peringatan dini itu benar-benar sampai ke masyarakat dan mereka paham. Upaya kami adalah dengan mengintensifkan sosialisasi melalui banjar,” terangnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/