31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 12:32 PM WIB

Kebakaran Hutan di Kintamani Meluas, Ini Sebaran Titik Api Terbaru…

DENPASAR – Titik-titik kejadian kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) yang terjadi di wilayah Kintamani, Bangli, hingga Senin (21/10) terus meluas.

Data terupdate yang dihimpun radarbali.id (Jawa Pos Grup) menyebutkan hingga Senin sore, Karhalut meluas hingga ke Desa Sukawan dan Desa Batur.

Di Desa Sukawan hingga kini masih dilakukan penanganan. Sedangkan di Desa Batur sekitar 1 Km arah utara dari titik api semalam juga sedang dilakukan penanganan oleh BPBD, Damkar dan warga setempat.

“Total luas lahan dan hutan yang terbakar masih dilakukan pendataan. Sampai saat ini yang menjadi hambatan dan rentan memunculkan kepulan asap 

adalah masih kencangnya angin masih  di wilayah Kintamani,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Bangli I Wayan Karmawan SPd MSi, Senin (21/10).

Kebakaran hutan yang terjadi di Kintamani sendiri terjadi sejak Sabtu (19/10) lalu. Dimulai dari Desa Suter sekitar pukul 16.00.

Saat itu api membakar lahan milik warga yang hampir mendekati pemukiman warga. Pemicunya, saat itu ada warga yang membakar semak-semak kering.

Dalam sekejap, api membesar karena terkena hempasan angin sangat kencang. Namun, saat ini api sudah dapat dipadamkan.

Tak lama kemudian kebakaran hutan dan lahan terjadi di Desa Kintamani. Kebakaran hutan berlangsung sekitar pukul 13.30 Wita. 

Tepatnya, kebakaran terjadi di Dusun Wanaprasta, Desa Kintamani. Penyebabnya lagi-lagi karena adanya ulah oknum warga yang melakukan pembakaran semak-semak kering sehari sebelumnya.

Karena faktor angin kencang pada hari itu menyebabkan api kembali berkobar dengan cepat. Namun, saat ini api telah dapat dipadamkan.

Luas lahan yang terbakar masih pendataan dengan jenis yang terbakar kebanyakan pohon bambu.

Selanjutnya terjadi kebakaran di Desa Batur Selatan. Kebakaran lahan terjadi sekitar pukul 17. 00 Wita di Banjar Kerta Budi dan saat ini masih dilaksanakan pemadaman manual oleh warga sekitar.

Kebakaran meluas ke Desa Batur Tengah. Sekitar pukul 19.00 wita, sebagian wilayah Penelokan terbakar, utamanya pohon bambu dan semak-semak.

Keesokan harinya, yakni pada Minggu (20/10), kebakaran meluas ke Desa Subaya. Upaya pemadaman dilakukan warga dengan cara manual.

Kebakaran kemudian terjadi di Desa Batur Tengah. Wilayah Penelokan sekitar 500 m ke utara dari titik api sebelumnya kejadian 

sekitar pukul 15.00 wita dengan obyek terbakar lahan warga dan Hutan BKSDA dengan jenis pohon cemara.

Kebakaran terus meluas hingga ke Desa Sukawana, tepatnya di Dusun Kubusalya. Kebun cengkeh milik warga sekitar pukul 23.00 wita terbakar.

DENPASAR – Titik-titik kejadian kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) yang terjadi di wilayah Kintamani, Bangli, hingga Senin (21/10) terus meluas.

Data terupdate yang dihimpun radarbali.id (Jawa Pos Grup) menyebutkan hingga Senin sore, Karhalut meluas hingga ke Desa Sukawan dan Desa Batur.

Di Desa Sukawan hingga kini masih dilakukan penanganan. Sedangkan di Desa Batur sekitar 1 Km arah utara dari titik api semalam juga sedang dilakukan penanganan oleh BPBD, Damkar dan warga setempat.

“Total luas lahan dan hutan yang terbakar masih dilakukan pendataan. Sampai saat ini yang menjadi hambatan dan rentan memunculkan kepulan asap 

adalah masih kencangnya angin masih  di wilayah Kintamani,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Bangli I Wayan Karmawan SPd MSi, Senin (21/10).

Kebakaran hutan yang terjadi di Kintamani sendiri terjadi sejak Sabtu (19/10) lalu. Dimulai dari Desa Suter sekitar pukul 16.00.

Saat itu api membakar lahan milik warga yang hampir mendekati pemukiman warga. Pemicunya, saat itu ada warga yang membakar semak-semak kering.

Dalam sekejap, api membesar karena terkena hempasan angin sangat kencang. Namun, saat ini api sudah dapat dipadamkan.

Tak lama kemudian kebakaran hutan dan lahan terjadi di Desa Kintamani. Kebakaran hutan berlangsung sekitar pukul 13.30 Wita. 

Tepatnya, kebakaran terjadi di Dusun Wanaprasta, Desa Kintamani. Penyebabnya lagi-lagi karena adanya ulah oknum warga yang melakukan pembakaran semak-semak kering sehari sebelumnya.

Karena faktor angin kencang pada hari itu menyebabkan api kembali berkobar dengan cepat. Namun, saat ini api telah dapat dipadamkan.

Luas lahan yang terbakar masih pendataan dengan jenis yang terbakar kebanyakan pohon bambu.

Selanjutnya terjadi kebakaran di Desa Batur Selatan. Kebakaran lahan terjadi sekitar pukul 17. 00 Wita di Banjar Kerta Budi dan saat ini masih dilaksanakan pemadaman manual oleh warga sekitar.

Kebakaran meluas ke Desa Batur Tengah. Sekitar pukul 19.00 wita, sebagian wilayah Penelokan terbakar, utamanya pohon bambu dan semak-semak.

Keesokan harinya, yakni pada Minggu (20/10), kebakaran meluas ke Desa Subaya. Upaya pemadaman dilakukan warga dengan cara manual.

Kebakaran kemudian terjadi di Desa Batur Tengah. Wilayah Penelokan sekitar 500 m ke utara dari titik api sebelumnya kejadian 

sekitar pukul 15.00 wita dengan obyek terbakar lahan warga dan Hutan BKSDA dengan jenis pohon cemara.

Kebakaran terus meluas hingga ke Desa Sukawana, tepatnya di Dusun Kubusalya. Kebun cengkeh milik warga sekitar pukul 23.00 wita terbakar.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/