31.9 C
Jakarta
26 April 2024, 16:35 PM WIB

Duh, Pantai Pengastulan Dibiarkan Jadi TPS Liar

SERIRIT – Kondisi pantai di Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt sungguh menggemaskan. Sampah menumpuk di kawasan ini.

Sampah-sampah itu bukan hanya berasal dari warga setempat. Namun juga berasal dari wilayah hulu, maupun sampah kiriman dari tengah laut.

Sampah-sampah itu kemudian terdampar di Pantai Pengastulan. Sampah itu lama dibiarkan menumpuk, hingga menimbulkan bau tak sedap.

Kondisi itu menyebabkan kondisi pantai tak ubahnya seperti Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar.

Setelah menjadi sorotan selama berhari-hari, kemarin Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng akhirnya melakukan kegiatan pembersihan di Pantai Pengastulan.

Aksi pembersihan itu juga melibatkan petugas kebersihan dan masyarakat setempat. Kepala DLH Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan, sampah yang terdampar di Pantai Pengastulan sebagian besar merupakan sampah kiriman.

Baik itu yang berasal dari aliran Tukad Saba, maupun sampah kiriman dari berbagai wilayah yang dibawa arus laut. Desa Pengastulan yang ada di wilayah muara sungai pun tak pelak harus menerima dampaknya.

Menurutnya, aksi pembersihan yang dilakukan kemarin, hanya langkah awal untuk pembersihan.

“Hal yang paling penting justru edukasi pada masyarakat. Biar mereka tidak membuang sampah ke sungai atau laut. Bukan hanya warga di Pengastulan saja, tapi seluruh warga yang tinggal dekat dengan Tukad Saba,” kata Ariadi.

Lebih lanjut Ariadi mengatakan, pihaknya akan mengumpulkan tokoh masyarakat dan aparat desa yang ada di sekitar aliran Tukad Saba.

Sebab bila tak dilakukan edukasi, ia khawatir sampah akan kembali menumpuk di Pantai Pengastulan.

“Perlu ada langkah sinergi. Sarana dan prasarana penanganan sampah harus siap di desa. Selain itu warga juga harus membuang

sampah pada tempatnya. Secara bertahap masalah ini akan kami selesaikan,” tandas mantan Camat Gerokgak itu. 

SERIRIT – Kondisi pantai di Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt sungguh menggemaskan. Sampah menumpuk di kawasan ini.

Sampah-sampah itu bukan hanya berasal dari warga setempat. Namun juga berasal dari wilayah hulu, maupun sampah kiriman dari tengah laut.

Sampah-sampah itu kemudian terdampar di Pantai Pengastulan. Sampah itu lama dibiarkan menumpuk, hingga menimbulkan bau tak sedap.

Kondisi itu menyebabkan kondisi pantai tak ubahnya seperti Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar.

Setelah menjadi sorotan selama berhari-hari, kemarin Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng akhirnya melakukan kegiatan pembersihan di Pantai Pengastulan.

Aksi pembersihan itu juga melibatkan petugas kebersihan dan masyarakat setempat. Kepala DLH Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan, sampah yang terdampar di Pantai Pengastulan sebagian besar merupakan sampah kiriman.

Baik itu yang berasal dari aliran Tukad Saba, maupun sampah kiriman dari berbagai wilayah yang dibawa arus laut. Desa Pengastulan yang ada di wilayah muara sungai pun tak pelak harus menerima dampaknya.

Menurutnya, aksi pembersihan yang dilakukan kemarin, hanya langkah awal untuk pembersihan.

“Hal yang paling penting justru edukasi pada masyarakat. Biar mereka tidak membuang sampah ke sungai atau laut. Bukan hanya warga di Pengastulan saja, tapi seluruh warga yang tinggal dekat dengan Tukad Saba,” kata Ariadi.

Lebih lanjut Ariadi mengatakan, pihaknya akan mengumpulkan tokoh masyarakat dan aparat desa yang ada di sekitar aliran Tukad Saba.

Sebab bila tak dilakukan edukasi, ia khawatir sampah akan kembali menumpuk di Pantai Pengastulan.

“Perlu ada langkah sinergi. Sarana dan prasarana penanganan sampah harus siap di desa. Selain itu warga juga harus membuang

sampah pada tempatnya. Secara bertahap masalah ini akan kami selesaikan,” tandas mantan Camat Gerokgak itu. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/