34.7 C
Jakarta
30 April 2024, 14:43 PM WIB

Puluhan Desa Terdampak Hujan Abu, Lereng Gunung Terpapar Hujan Pasir

AMLAPURA – Aktivitas seismik Gunung Agung, Rendang, Karangasem, tampaknya, belum kunjung berhenti.

Gunung tertinggi di Pulau Dewata ini kembali mengalami erupsi Jumat (24/5) malam sekitar pukul 19.23.

Seismogram merekam, erupsi ini terjadi dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 4 menit 30 detik.

Meski kolom abu tidak teramati, sejumlah warga melihat adanya lontaran lava pijar dan dirasakan pula getaran serta suara gemuruh.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Agung, Rendang, Karangasem, Dewa Mertayasa, Jumat (24/5) malam mengungkapkan, Gunung Agung mengalami erupsi sekitar pukul 19.23.

Hanya saja tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 4 menit 30 detik.

Salah seorang warga Dusun Buyan, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Gusti Muliawan mengatakan erupsi kali ini merupakan erupsi terbesar.

Jika biasanya hanya terjadi hujan abu setelah erupsi, kali ini sampai hujan pasir. Bahkan tercium juga bau belerang. Begitu juga mata terasa perih.

“Warga yang menyaksikan langsung juga mengatakan kalau letusan malam ini merupakan letusan terbesar,” katanya.

Mangku Muka, warga Desa Datah, Kecamatan Abang menambahkan, lontaran lava pijar terlihat jelas dari Desa Datah.

Begitu juga ia mengaku mendengar suara dentuman yang cukup keras. “Kalau dari Datah, gemuruh dulu, baru lontaran api dari kawah,” ungkapnya.

Lebih rinci Sekretaris Pasebaya, I Wayan Suara Arsana menjelaskan, pasca erupsi terjadi, ada sejumlah desa terpapar hujan abu dan pasir cukup tebal.

Seperti Dusun Pura Gae, dan Pemuteran, Desa Pempatan, Dusun Temukus, Angsoka, Kesimpar, Besakih Kangin, Desa Besakih.

Lalu Dusun Belatung, Pejeng, dan Menange, Desa Manggis. Dusun Telung Bhuana, Pura, Lebih, Badeg, Dukuh, Sogra, Sebun, Sebudi, Bukit Galah, Desa Sebudi.

Hujan abu dan pasir terjadi pula di Desa Muncan, Amerta Bhuana, Nongan, dan Rendang. “Kami juga mendengar beberapa wilayah di Bangli juga terpapar hujan abu ini.

Sementara timur dan utara Gunung Agung, nihil hujan abu maupun pasir,” tandasnya. Pantauan Jawa Pos Radar Bali, hujan abu juga terjadi hingga Tabanan.

Sejumlah kendaraan milih warga bahkan tertutup abu lumayan tebal dibanding peristiwa hujan abu sebelumnya.

Bahkan, pada saat melintas di jalan raya Sabtu pagi, mata masih terasa perih seperti terpapar abu gunung.

Karena menyebar lintas kabupaten, diprediksi ada puluhan desa di Bali yang terpapar hujan abu dampak erupsi Gunung Agung. Semoga rahayu…

AMLAPURA – Aktivitas seismik Gunung Agung, Rendang, Karangasem, tampaknya, belum kunjung berhenti.

Gunung tertinggi di Pulau Dewata ini kembali mengalami erupsi Jumat (24/5) malam sekitar pukul 19.23.

Seismogram merekam, erupsi ini terjadi dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 4 menit 30 detik.

Meski kolom abu tidak teramati, sejumlah warga melihat adanya lontaran lava pijar dan dirasakan pula getaran serta suara gemuruh.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Agung, Rendang, Karangasem, Dewa Mertayasa, Jumat (24/5) malam mengungkapkan, Gunung Agung mengalami erupsi sekitar pukul 19.23.

Hanya saja tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 4 menit 30 detik.

Salah seorang warga Dusun Buyan, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Gusti Muliawan mengatakan erupsi kali ini merupakan erupsi terbesar.

Jika biasanya hanya terjadi hujan abu setelah erupsi, kali ini sampai hujan pasir. Bahkan tercium juga bau belerang. Begitu juga mata terasa perih.

“Warga yang menyaksikan langsung juga mengatakan kalau letusan malam ini merupakan letusan terbesar,” katanya.

Mangku Muka, warga Desa Datah, Kecamatan Abang menambahkan, lontaran lava pijar terlihat jelas dari Desa Datah.

Begitu juga ia mengaku mendengar suara dentuman yang cukup keras. “Kalau dari Datah, gemuruh dulu, baru lontaran api dari kawah,” ungkapnya.

Lebih rinci Sekretaris Pasebaya, I Wayan Suara Arsana menjelaskan, pasca erupsi terjadi, ada sejumlah desa terpapar hujan abu dan pasir cukup tebal.

Seperti Dusun Pura Gae, dan Pemuteran, Desa Pempatan, Dusun Temukus, Angsoka, Kesimpar, Besakih Kangin, Desa Besakih.

Lalu Dusun Belatung, Pejeng, dan Menange, Desa Manggis. Dusun Telung Bhuana, Pura, Lebih, Badeg, Dukuh, Sogra, Sebun, Sebudi, Bukit Galah, Desa Sebudi.

Hujan abu dan pasir terjadi pula di Desa Muncan, Amerta Bhuana, Nongan, dan Rendang. “Kami juga mendengar beberapa wilayah di Bangli juga terpapar hujan abu ini.

Sementara timur dan utara Gunung Agung, nihil hujan abu maupun pasir,” tandasnya. Pantauan Jawa Pos Radar Bali, hujan abu juga terjadi hingga Tabanan.

Sejumlah kendaraan milih warga bahkan tertutup abu lumayan tebal dibanding peristiwa hujan abu sebelumnya.

Bahkan, pada saat melintas di jalan raya Sabtu pagi, mata masih terasa perih seperti terpapar abu gunung.

Karena menyebar lintas kabupaten, diprediksi ada puluhan desa di Bali yang terpapar hujan abu dampak erupsi Gunung Agung. Semoga rahayu…

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/