34.7 C
Jakarta
30 April 2024, 14:47 PM WIB

21 Titik di 5 Kecamatan di Buleleng Diterjang Bencana, Ini Data BPBD…

SINGARAJA – Hujan lebat yang mengguyur Bali Sabtu malam hingga Minggu dini hari lalu memicu sejumlah longsor di Bali.

Tak luput di Buleleng. Dilaporkan terjadi longsor di mana-mana setelah hujan lebat terjadi. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng

Ida Bagus Suadnyana mengatakan, dari hasil pendataan bencana, terjadi di 21 titik dan tersebar di lima kecamatan.

Mulai dari wilayah Kecamatan Buleleng, Kecamatan Banjar, Kecamatan Seririt, Kecamatan Busungbiu, dan Kecamatan Gerokgak.

Menurutnya, di wilayah Kecamatan Seririt, cukup banyak lahan pertanian warga yang terdampak.

“Sawah warga itu hektaran padi itu habis, sudah hilang. Betul-betul hilang, karena memang sawahnya hilang jadi sungai,” kata Suadnyana.

Lebih lanjut Suadnyana mengatakan, hujan lebat yang terjadi beberapa hari terakhir dipicu badan topan dari Australia.

Kondisi itu bukan hanya memengaruhi kondisi di Buleleng saja, namun juga terjadi di seluruh Bali. Diperkirakan mulai pertengahan April mendatang wilayah Buleleng sudah mulai masuk musim kemarau. 

SINGARAJA – Hujan lebat yang mengguyur Bali Sabtu malam hingga Minggu dini hari lalu memicu sejumlah longsor di Bali.

Tak luput di Buleleng. Dilaporkan terjadi longsor di mana-mana setelah hujan lebat terjadi. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng

Ida Bagus Suadnyana mengatakan, dari hasil pendataan bencana, terjadi di 21 titik dan tersebar di lima kecamatan.

Mulai dari wilayah Kecamatan Buleleng, Kecamatan Banjar, Kecamatan Seririt, Kecamatan Busungbiu, dan Kecamatan Gerokgak.

Menurutnya, di wilayah Kecamatan Seririt, cukup banyak lahan pertanian warga yang terdampak.

“Sawah warga itu hektaran padi itu habis, sudah hilang. Betul-betul hilang, karena memang sawahnya hilang jadi sungai,” kata Suadnyana.

Lebih lanjut Suadnyana mengatakan, hujan lebat yang terjadi beberapa hari terakhir dipicu badan topan dari Australia.

Kondisi itu bukan hanya memengaruhi kondisi di Buleleng saja, namun juga terjadi di seluruh Bali. Diperkirakan mulai pertengahan April mendatang wilayah Buleleng sudah mulai masuk musim kemarau. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/