31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 10:38 AM WIB

Rabies Serang Warga, Dinkes Minta Tak Abaikan Gigitan Anjing Gila

NEGARA – Kasus gigitan anjing positif rabies di Jembrana bertambah. Tiga orang warga Banjar Puseh, Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, digigit anjing peliharaan warga.

Dua orang korban sudah mendapat vaksin anti rabies, satu orang korban lagi hampir terlambat mendapat vaksin.

Menurut Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular IB Made Adnyana, korban gigitan anjing terkesan menyepelekan, sehingga tidak melapor puskesmas untuk mendapat suntikan vaksin yang diberikan gratis pada masyarakat.

Padahal dari segi medis yang membahayakan bukan luka akibat gigitan anjing, tetapi virus rabiesnya.

Semestinya, korban gigitan anjing atau datang ke puskesmas atau rumah sakit setelah terlebih dahulu cuci luka dengan sabun pada air mengalir selama 15 menit.

Suasta mencontohkan luka tertusuk paku atau ancang. Luka kecil dalam dan tertutup, maka kuman tetanus yang bisa hidup justru saat tidak ada oksigen akan berkembang.

Pada akhirnya yang membahayakan nyawa adalah kuman tetanusnya, bukan lukanya. “Kami berharap agar tidak ada korban rabies pada manusia. Jangan sepelekan sekecil apapun luka gigitan dan sekecil apapun anjing yang menggigit,” tandasnya.

Sebelumnya, anjing positif rabies menggigit lima orang warga di Desa Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara, Jembrana, Kamis (16/5) dan Jumat (17/5) lalu.

Empat orang korban gigitan anjing sudah mendapat suntikan vaksin anti rabies, namun satu orang korban masih belum diketahui keberadaannya. 

NEGARA – Kasus gigitan anjing positif rabies di Jembrana bertambah. Tiga orang warga Banjar Puseh, Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, digigit anjing peliharaan warga.

Dua orang korban sudah mendapat vaksin anti rabies, satu orang korban lagi hampir terlambat mendapat vaksin.

Menurut Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular IB Made Adnyana, korban gigitan anjing terkesan menyepelekan, sehingga tidak melapor puskesmas untuk mendapat suntikan vaksin yang diberikan gratis pada masyarakat.

Padahal dari segi medis yang membahayakan bukan luka akibat gigitan anjing, tetapi virus rabiesnya.

Semestinya, korban gigitan anjing atau datang ke puskesmas atau rumah sakit setelah terlebih dahulu cuci luka dengan sabun pada air mengalir selama 15 menit.

Suasta mencontohkan luka tertusuk paku atau ancang. Luka kecil dalam dan tertutup, maka kuman tetanus yang bisa hidup justru saat tidak ada oksigen akan berkembang.

Pada akhirnya yang membahayakan nyawa adalah kuman tetanusnya, bukan lukanya. “Kami berharap agar tidak ada korban rabies pada manusia. Jangan sepelekan sekecil apapun luka gigitan dan sekecil apapun anjing yang menggigit,” tandasnya.

Sebelumnya, anjing positif rabies menggigit lima orang warga di Desa Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara, Jembrana, Kamis (16/5) dan Jumat (17/5) lalu.

Empat orang korban gigitan anjing sudah mendapat suntikan vaksin anti rabies, namun satu orang korban masih belum diketahui keberadaannya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/