34.7 C
Jakarta
30 April 2024, 13:13 PM WIB

Kabar Baik, Pelabuhan Gilimanuk Mulai Operasikan GeNose C19

NEGARA – Otoritas Pelabuhan Gilimanuk mulai menyiapkan layanan GeNose C19 sebagai salah satu alat pendeteksi Covid-19 bagi pengguna jasa penyeberangan.

Tempat dan sejumlah perangkat sudah disiapkan, sehingga bisa segera digunakan. Dengan beroperasinya GeNose C19,

pelaku perjalanan yang masuk Bali bisa menggunakan GeNose selain rapid test antigen dan hasil swab PCR sebagai salah satu syarat masuk Bali.

Penggunaan GeNose C19 sebagai salah satu alat screening untuk pelaku perjalanan, dilayani oleh Kimia Farma yang membuka layanan pemeriksaan rapid test antigen di Pelabuhan Gilimanuk.

“Tempat dan peralatan sudah siap, nanti Kimia Farma yang mengurus semua. Mulai dari pemeriksaan dan mengeluarkan hasil dari Kimia Farma,” kata Yetty, salah satu petugas dari  Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Denpasar Wilayah Kerja Gilimanuk, kemarin.

Meski alat dan tempat sudah disediakan, layanan GeNose C19 ini belum bisa digunakan karena masih ada komponen yang belum siap.

“Kapan mulai digunakan, tergantung dari kimia farma yang bertanggung jawab untuk GeNose C19,” terang Yetti lagi.

Semantara pihak KKP wilayah kerja Pelabuhan Gilimanuk, nantinya hanya bertugas sebagai pemeriksa hasil dari GeNose C19 pelaku perjalanan.

“Kami tugasnya tetap seperti sebelumnya, memeriksa kelengkapan hasil test Covid-19 sebagai salah satu syarat dari pelaku perjalanan yang masuk Bali,” jelasnya.

Menurutnya, dengan penggunaan GeNose C19 sebagai salah satu alat untuk screening Covid-19 yang masuk Bali,

maka pelaku perjalanan yang tidak membawa hasil negatif dari rapid test antigen dan PCR, sudah bisa menggunakan GeNose C19.

Sebelumnya, pelaku wisata menyambut baik rencana penggunaan GeNose C19 sebagai salah satu screening di Pelabuhan Gilimanuk dan menjadi syarat masuk Bali. 

Dengan menggunakan GeNose C19 yang lebih murah dibandingkan dengan rapid test antigen dan PCR, bisa merangsang masuknya wisatawan ke Bali lebih banyak.

Namun demikian, pelaku wisata mengharapkan wisatawan yang datang ke Bali tetap memperhatikan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Bali. 

NEGARA – Otoritas Pelabuhan Gilimanuk mulai menyiapkan layanan GeNose C19 sebagai salah satu alat pendeteksi Covid-19 bagi pengguna jasa penyeberangan.

Tempat dan sejumlah perangkat sudah disiapkan, sehingga bisa segera digunakan. Dengan beroperasinya GeNose C19,

pelaku perjalanan yang masuk Bali bisa menggunakan GeNose selain rapid test antigen dan hasil swab PCR sebagai salah satu syarat masuk Bali.

Penggunaan GeNose C19 sebagai salah satu alat screening untuk pelaku perjalanan, dilayani oleh Kimia Farma yang membuka layanan pemeriksaan rapid test antigen di Pelabuhan Gilimanuk.

“Tempat dan peralatan sudah siap, nanti Kimia Farma yang mengurus semua. Mulai dari pemeriksaan dan mengeluarkan hasil dari Kimia Farma,” kata Yetty, salah satu petugas dari  Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Denpasar Wilayah Kerja Gilimanuk, kemarin.

Meski alat dan tempat sudah disediakan, layanan GeNose C19 ini belum bisa digunakan karena masih ada komponen yang belum siap.

“Kapan mulai digunakan, tergantung dari kimia farma yang bertanggung jawab untuk GeNose C19,” terang Yetti lagi.

Semantara pihak KKP wilayah kerja Pelabuhan Gilimanuk, nantinya hanya bertugas sebagai pemeriksa hasil dari GeNose C19 pelaku perjalanan.

“Kami tugasnya tetap seperti sebelumnya, memeriksa kelengkapan hasil test Covid-19 sebagai salah satu syarat dari pelaku perjalanan yang masuk Bali,” jelasnya.

Menurutnya, dengan penggunaan GeNose C19 sebagai salah satu alat untuk screening Covid-19 yang masuk Bali,

maka pelaku perjalanan yang tidak membawa hasil negatif dari rapid test antigen dan PCR, sudah bisa menggunakan GeNose C19.

Sebelumnya, pelaku wisata menyambut baik rencana penggunaan GeNose C19 sebagai salah satu screening di Pelabuhan Gilimanuk dan menjadi syarat masuk Bali. 

Dengan menggunakan GeNose C19 yang lebih murah dibandingkan dengan rapid test antigen dan PCR, bisa merangsang masuknya wisatawan ke Bali lebih banyak.

Namun demikian, pelaku wisata mengharapkan wisatawan yang datang ke Bali tetap memperhatikan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Bali. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/