28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:04 AM WIB

Penetapan Dusun Zona Bahaya Bikin Bingung, Ini Kata Perbekel Sebudi…

RadarBali.com – Desa – desa yang masuk zona merah memang sudah dikeluarkan BNPB. Hanya saja, keberadaan desa yang masuk sebagian ke zona bahaya membuat bingung para perbekel.

Terutama untuk menentukan dusun mana saja yang masuk zona bahaya dan mana yang masuk zona aman di desa yang dinyatakan masuk zona bahaya.

Repotnya, kerap terjadi perbedaan data yang disampaikan BNPB dengan fakta di lapangan. Semisal, yang dilontarkan Perbekel Sebudi, Selat, Komang Tinggal,

saat rapat koordinasi dengan Pemkab Karangasem, Forkopinda, Camat, dan Perbekel se – Karangasem di Aula Kantor Bupati Karangasem kemarin malam.

Menurut Perbekel Komang Tinggal, Dusun Sebudi berada di bagian atas, tepat di lereng Gunung Agung. Namun, anehnya kawasan itu tidak ditetapkan masuk ke dalam zona bahaya.

“Radius Dusun Sebudi dengan Gunung Agung hanya 4 km, tapi kok tidak masuk zona bahaya,” ujar Komang Tinggal.

Dia menduga ada pemahaman yang keliru dari BNPB saat menerjemahkan antara Dusun Sebudi dengan Desa Sebudi.

Di lain sisi, Dusun Badeg Dukuh yang berada dibawah Dusun Sebudi justru masuk kawasan rawan bencana (KRB) III.

“Untuk Dusun Ancut dan Yeh He memang masuk KRB II dan sudah bisa pulang. Hanya saja mereka belum pulang masih menunggu kepastian ini,” bebernya.

Komang Tinggal juga menanyakan bagaimana nasib warga di KRB III dan masih mengungsi. Apakah masih mendapat jatah logistic?

“Karena kami ada di Klungkung, jangan sampai dikira kami sudah pulang semua, lalu kami tidak mendapat logistik lagi,” paparnya

RadarBali.com – Desa – desa yang masuk zona merah memang sudah dikeluarkan BNPB. Hanya saja, keberadaan desa yang masuk sebagian ke zona bahaya membuat bingung para perbekel.

Terutama untuk menentukan dusun mana saja yang masuk zona bahaya dan mana yang masuk zona aman di desa yang dinyatakan masuk zona bahaya.

Repotnya, kerap terjadi perbedaan data yang disampaikan BNPB dengan fakta di lapangan. Semisal, yang dilontarkan Perbekel Sebudi, Selat, Komang Tinggal,

saat rapat koordinasi dengan Pemkab Karangasem, Forkopinda, Camat, dan Perbekel se – Karangasem di Aula Kantor Bupati Karangasem kemarin malam.

Menurut Perbekel Komang Tinggal, Dusun Sebudi berada di bagian atas, tepat di lereng Gunung Agung. Namun, anehnya kawasan itu tidak ditetapkan masuk ke dalam zona bahaya.

“Radius Dusun Sebudi dengan Gunung Agung hanya 4 km, tapi kok tidak masuk zona bahaya,” ujar Komang Tinggal.

Dia menduga ada pemahaman yang keliru dari BNPB saat menerjemahkan antara Dusun Sebudi dengan Desa Sebudi.

Di lain sisi, Dusun Badeg Dukuh yang berada dibawah Dusun Sebudi justru masuk kawasan rawan bencana (KRB) III.

“Untuk Dusun Ancut dan Yeh He memang masuk KRB II dan sudah bisa pulang. Hanya saja mereka belum pulang masih menunggu kepastian ini,” bebernya.

Komang Tinggal juga menanyakan bagaimana nasib warga di KRB III dan masih mengungsi. Apakah masih mendapat jatah logistic?

“Karena kami ada di Klungkung, jangan sampai dikira kami sudah pulang semua, lalu kami tidak mendapat logistik lagi,” paparnya

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/