MANGUPURA – Pemkab Badung menggulirkan program fasilitas wifi atau internet gratis kepada masyarakat Badung.
Kendati perangkat internet sudah terpasang hingga ke pelosok desa, namun fasilitas yang diberikan pemerintah itu belum maksimal.
Karena ada yang bisa hidup dan ada juga yang mati alias tidak fungsi dengan baik. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Badung Wayan Weda Dharmaja tak menampik kondisi itu.
Ia berdalih byar pet wifi di beberapa titik ini lantaran akan ada penambahan bandwitdh. Selain itu pihaknya juga mempersiapkan pemasangan server yang lebih besar untuk wifi ke seluruh Badung.
Saat ini pihaknya telah membuat surat untuk penambahan kapasitas server ini. Adanya penambahan kapasitas server maka kecepatan layanan internet akan lebih kencang.
“Iya (ada beberapa wifi mati, red). Dalam dua minggu ini kita masih konfigurasi,” terang Weda Dharmaja kemarin.
Mantan Kabag Humas dan Protokol Setda Badung ini tidak hafal besaran penambahan kapasitas internet yang baru.
Namun, pada anggaran perubahan APBD Badung tahun 2018 program Wifi gratis ini dianggarkan Rp 26 miliar, termasuk untuk membeli bandwitdh dengan kapasitas 5,5 GB untuk seluruh Badung.
Bandwitdh sebesar itu (5,5 GB) akan digunakan selama 2 bulan, atau 2,5 GB per bulan. Total ada 988 akses poin yang dipasang,
seperti tempat-tempat strategis, obyek wisata, seluruh balai banjar, sekolah SD, SMP, Pustu/Puskesmas, kantor desa/lurah, dan kantor camat se-Badung.
Untuk jatah bandwitdh masing-masing tempat juga sudah ditentukan. Untuk balai banjar dan sekolah-sekolah 15 mbps, Kantor Perbekel 30 mbps dan Kantor Camat 60 mbps.
“Yang jelas akan ada penambahan server yang lebih besar. Cuma saya tidak hafal,” jelas birokrat asal Sembung, Mengwi Badung ini.
Disinggung mengenai dua perangkat wifi yang hilang di Banjar Gadung, Desa Abianbase, Mengwi dan Banjar Gaji, Desa Dalung, ia menyebut sudah diganti dengan perangkat yang baru.
Kehilangan alat berupa perangkat ONT (Optical Network Termination) tersebut masih sepenuhnya menjadi tanggungan rekanan.
“Sebenarnya barang kita utuh. Yang hilang itu milik dan tanggung jawab rekanan. Jadi, dia sudah ganti,” pungkasnya.