DENPASAR – Akhir-akhir ini razia protokol kesehatan banyak yang mencibir dan memprotes. Beberapa kejadian yang kena razia tidak terima di denda.
Anggota DPRD Bali Tjokorda Gede Agung hanya menyarankan bagi yang terkena razia masker atau penertiban yang terkait pencegahan virus covid 19, ketika salah akui saja salah.
Hal itu supaya tidak menimbulkan permasalahan yang baru. Tjokorda Gede Agung mengaku telah mengetahui adanya razia masker dan satu orang warga terjaring namun melawan petugas.
Disebutkan semua itu merupakan sudah jelas, petugas jelas menjalankan kewajibannya dan bagi yang tanpa masker sudah jelas juga didenda sesuai aturan yang ada.
“Iya kan aturannya sudah jelas, dan sudah ada. Kalau salah ya ditindak,” cetus politisi PDIP asal Klungkung ini.
Cok Agung juga menyinggung dalam razia sempat adanya perlawanan dari warga tersebut. Warga yang terjaring mengaku kebetulan lewat, dan buru-buru.
Lantaran tanpa menggunakan masker dan tidak terima ditindak dengan didenda, sehingga beragumentasi dengan petugas yang ada.
“Saya dengar dia bilang kebetulan lewat, kebetulan juga ada sidak di sana untuk pegakan hukum. Sebab negara kita negara Indonesia negara hukum, ya sudah apalagi konotasinya sudah salah,” sambungnya.
Ditambahkan oleh Cok Agung dalam argumentasi warga yang protes kepada petugas tersebut seakan seperti nantang. Menyebabkan adanya tuntuan banyak lagi persoalan.
“Waktu ulang tahun (Gubernur Koster tiup lilin, red) diutak atik. Kenapa bisa melebar kesana. Dia sudah tahu berapa orang di sana?, jangan dicampuradukan kesana.
Malah lebih banyak wartawan dari kita. Kalau salah, mengakui kesalahan sudah beres jangan lagi mengubat abit yang lain,” kesalnya.
Disinggung apakah warga yang dirazia itu dengan sengaja untuk memancing emosi petugas? Cok Agung enggan berkomentar ke ranah tersebut.
Sebab saat itu sepengetahuannya petugas yang ada sudah sangat sabar menghadapi. Selain dengan mengarahkan, juga memberikan edukasi terkait aturan yang telah dilanggar warga itu.
“Kalau saya lihat petugas sudah bersabar, kalau tidak sabar sudah diambil lagsung ditindak atau gimana. Kalau sudah salah akui salah, ini kan nantang lagi.
Nyebut birokrat, birokrat mana itu. Sebab ketika ajak bicara cepat-cepatan mengaku kebetulan lewat, tidak salah juga petugas yang jawab kebetulan juga ada razia,” tandasnya.