25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:47 AM WIB

Lawan Kutukan, Wartawan Detik.com dan Radar Bali Pimpin AJI Denpasar

DENPASAR – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Denpasar memiliki nakhoda baru. Duet Nandang Astika, wartawan Detik.com – Yoyo Raharyo,

wartawan Jawa Pos Radar Bali secara aklamasi terpilih sebagai ketua dan sekretaris AJI Denpasar periode 2018 – 2021.

Mereka terpilih tanpa lawan. Keduanya menggantikan duet Hari Puspita – Feri Kristanto setelah tiga tahun sukses mereformasi AJI Denpasar sebagai organisasi jurnalis.

Usai terpilih diajang Konferta ke 6 yang digelar di Bali Tourism Board (BTB), Renon, Denpasar, Sabtu (1/9), Nandang mengatakan, banyak tantangan yang dihadapi AJI Denpasar ke depan.

“Menjadi ketua AJI adalah kutukan. Tapi, saya siap menjaga amanah ini untuk membawa AJI Denpasar lebih baik ke depan,” kata Nandang Astika.

AJI Denpasar sendiri dihadapkan pada berbagai problem jurnalistik. Terutama mulai merebaknya platform digital berbasis media sosial yang mereduksi peran industri media.

“Banyak media digital berbasis medsos yang bekerja mengabaikan prinsip jurnalistik 5 W + 1 H. Ini tentu menjadi tantangan bagi kami untuk mengedukasi masyarakat. Apalagi berita hoax begitu merebak saat ini,” bebernya.

Tantangan AJI Denpasar makin berat karena setahun ke depan agenda politik nasional berjalan.”Tugas kami dan semua komponen jurnalis adalah bagaimana menjaga marwah jurnalistik di tahun politik ini tetap indenpenden,” pungkasnya.

DENPASAR – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Denpasar memiliki nakhoda baru. Duet Nandang Astika, wartawan Detik.com – Yoyo Raharyo,

wartawan Jawa Pos Radar Bali secara aklamasi terpilih sebagai ketua dan sekretaris AJI Denpasar periode 2018 – 2021.

Mereka terpilih tanpa lawan. Keduanya menggantikan duet Hari Puspita – Feri Kristanto setelah tiga tahun sukses mereformasi AJI Denpasar sebagai organisasi jurnalis.

Usai terpilih diajang Konferta ke 6 yang digelar di Bali Tourism Board (BTB), Renon, Denpasar, Sabtu (1/9), Nandang mengatakan, banyak tantangan yang dihadapi AJI Denpasar ke depan.

“Menjadi ketua AJI adalah kutukan. Tapi, saya siap menjaga amanah ini untuk membawa AJI Denpasar lebih baik ke depan,” kata Nandang Astika.

AJI Denpasar sendiri dihadapkan pada berbagai problem jurnalistik. Terutama mulai merebaknya platform digital berbasis media sosial yang mereduksi peran industri media.

“Banyak media digital berbasis medsos yang bekerja mengabaikan prinsip jurnalistik 5 W + 1 H. Ini tentu menjadi tantangan bagi kami untuk mengedukasi masyarakat. Apalagi berita hoax begitu merebak saat ini,” bebernya.

Tantangan AJI Denpasar makin berat karena setahun ke depan agenda politik nasional berjalan.”Tugas kami dan semua komponen jurnalis adalah bagaimana menjaga marwah jurnalistik di tahun politik ini tetap indenpenden,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/