29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:56 AM WIB

KABAR BAIK! Prokes Berhasil, Kasus Covid-19 di Bali Menurun

DENPASAR – Kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan (Prokes) di Bali dianggap berhasil dalam penanganan kasus Covid-19. Hal itu berimbas pada grafik kasus Covid-19 di Pulau Dewata sejak dari bulan Maret hingga November kemarin yang mengalami penurunan.

Dalam pengolahan data yang dilakukan oleh radarbali.id, sebagaimana kasus per kasus yang terjadi per hari di Bali sejak 11 Maret hingga 30 November 2020 ini terlihat jelas ada penurunan sejak mengalami puncak pada bulan September.

Secara detailnya, pada bulan Maret ada sebanyak 19 orang atau kasus positif di Bali, dengan rata-rata 0,6 kasus per hari. Kemudian di bulan April, ada penambahan 203 orang per bulan, atau rata-rata 6,7 per hari. 

Selanjutnya, pada bulan Mei, ada penambahan sebanyak 234 orang atau rata-rata 7,8 per hari. Sedangkan bulan Juni mulai ada peningkatan drastis. Yakni ada penambahan 1.028 orang positif dengan rata-rata 34,2 per hari.

Pada Juli, kasus ternyata belum turun. Tercatat selama sebulan ada sebanyak 1.914 orang yang positif atau rata-rata mencapai 61,7 per hari. Nyaris dua kali lipat dari bulan Juni tentunya.

Selanjutnya di bulan Agustus sudah mulai ada penurunan namun sangat sedikit. Tercatat, pada bulan Agustus ada sebanyak 1.800 orang yang positif dengan jumlah rata-rata 58 kasus per harinya.

Nah, saat September sangat mengejutkan. Di mana, kasus selama bulan September, ada 3.671 orang yang positif dengan jumlah kasus per harinya mencapai 122,3 .

September bisa jadi puncak kasus Covid-19 di Bali. Sebab, bulan setelahnya, yakni Oktober dan November mengalami penurunan yang lumayan signifikan. Namun masih lebih tinggi dibandingkan dengan bulan Agustus atau sebelumnya.

Yakni bulan Oktober, ada 2.886 orang yang positif atau rata-rata 93 kasus per hari dan di Bulan November ini kembali turun, dengan jumlah 2.174 orang yang positif atau dengan rata-rata 72,4 kasus per hari.

Tak hanya kasus positif yang menurun. Kasus meninggal dunia karena Covid-19 di Bali juga mengalami penurunan jika dilihat dalam periode bulanan. Di mana, data menyebut, setelah mengalami peningkatan angka kematian di Bali pada bulan September yang mencapai 207 orang dari sebelumnya hanya 68 orang pada Maret sampai Agustus, pada bulan Oktober dan November angka kematian terus mengalami penurunan, yakni di angka 112 orang (Oktober) dan 45 orang (November) selama sebulan.

Lalu apa yang membuat kasus maupun tingkat kematian karena Covid-19 di Bali mengalami penurunan? Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya saat dikonfirmasi mengakui adanya kasus penurunan di Bali tak lepas dari ketaatan warga Bali yang mematuhi protokol kesehatan alias prokes.

Selain itu, pemerintah dan juga Satgas Penanganan Covid 19 di Bali juga gencar mencari orang yang diduga positif untuk dilakukan testing dengan pola SWAB atau PCR tersebut. Dengan semakin cepat diketahui adanya warga yang terpapar Covid-19, maka warga tersebut bisa segera dikarantina atau dirawat.

“Trennya sudah menurun, padahal tracing (pelacakan) dan testing (pengetesan) sudah meningkat. Semoga ini pertanda baik. Asalkan semua disiplin menerapkan Prokes, maka kasus akan cenderung menurun,” pungkasnya.

DENPASAR – Kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan (Prokes) di Bali dianggap berhasil dalam penanganan kasus Covid-19. Hal itu berimbas pada grafik kasus Covid-19 di Pulau Dewata sejak dari bulan Maret hingga November kemarin yang mengalami penurunan.

Dalam pengolahan data yang dilakukan oleh radarbali.id, sebagaimana kasus per kasus yang terjadi per hari di Bali sejak 11 Maret hingga 30 November 2020 ini terlihat jelas ada penurunan sejak mengalami puncak pada bulan September.

Secara detailnya, pada bulan Maret ada sebanyak 19 orang atau kasus positif di Bali, dengan rata-rata 0,6 kasus per hari. Kemudian di bulan April, ada penambahan 203 orang per bulan, atau rata-rata 6,7 per hari. 

Selanjutnya, pada bulan Mei, ada penambahan sebanyak 234 orang atau rata-rata 7,8 per hari. Sedangkan bulan Juni mulai ada peningkatan drastis. Yakni ada penambahan 1.028 orang positif dengan rata-rata 34,2 per hari.

Pada Juli, kasus ternyata belum turun. Tercatat selama sebulan ada sebanyak 1.914 orang yang positif atau rata-rata mencapai 61,7 per hari. Nyaris dua kali lipat dari bulan Juni tentunya.

Selanjutnya di bulan Agustus sudah mulai ada penurunan namun sangat sedikit. Tercatat, pada bulan Agustus ada sebanyak 1.800 orang yang positif dengan jumlah rata-rata 58 kasus per harinya.

Nah, saat September sangat mengejutkan. Di mana, kasus selama bulan September, ada 3.671 orang yang positif dengan jumlah kasus per harinya mencapai 122,3 .

September bisa jadi puncak kasus Covid-19 di Bali. Sebab, bulan setelahnya, yakni Oktober dan November mengalami penurunan yang lumayan signifikan. Namun masih lebih tinggi dibandingkan dengan bulan Agustus atau sebelumnya.

Yakni bulan Oktober, ada 2.886 orang yang positif atau rata-rata 93 kasus per hari dan di Bulan November ini kembali turun, dengan jumlah 2.174 orang yang positif atau dengan rata-rata 72,4 kasus per hari.

Tak hanya kasus positif yang menurun. Kasus meninggal dunia karena Covid-19 di Bali juga mengalami penurunan jika dilihat dalam periode bulanan. Di mana, data menyebut, setelah mengalami peningkatan angka kematian di Bali pada bulan September yang mencapai 207 orang dari sebelumnya hanya 68 orang pada Maret sampai Agustus, pada bulan Oktober dan November angka kematian terus mengalami penurunan, yakni di angka 112 orang (Oktober) dan 45 orang (November) selama sebulan.

Lalu apa yang membuat kasus maupun tingkat kematian karena Covid-19 di Bali mengalami penurunan? Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya saat dikonfirmasi mengakui adanya kasus penurunan di Bali tak lepas dari ketaatan warga Bali yang mematuhi protokol kesehatan alias prokes.

Selain itu, pemerintah dan juga Satgas Penanganan Covid 19 di Bali juga gencar mencari orang yang diduga positif untuk dilakukan testing dengan pola SWAB atau PCR tersebut. Dengan semakin cepat diketahui adanya warga yang terpapar Covid-19, maka warga tersebut bisa segera dikarantina atau dirawat.

“Trennya sudah menurun, padahal tracing (pelacakan) dan testing (pengetesan) sudah meningkat. Semoga ini pertanda baik. Asalkan semua disiplin menerapkan Prokes, maka kasus akan cenderung menurun,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/