30.1 C
Jakarta
27 April 2024, 18:18 PM WIB

Pasien Meninggal Ternyata Pengusaha Tempe, Tak Ada Penyakit Penyerta

DENPASAR – Kota Denpasar menjadi wilayah tertinggi kasus meninggal dunia karena Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Denpasar ada 10 pasien Covid-19 meninggal di Kota Denpasar dari total 15 pasien meninggal.

Yang terbaru adalah seorang pengusaha tempe asal Ubung, Denpasar. Pasien Covid-19 ini meninggal tanpa penyakit bawaan seperti kasus meninggal lainnya.

Juru bicara GTPP Covid-19 Kota Denpasar Dewa Gede Rai menyatakan, pasien Covid-19 yang meninggal adalah seorang laki-laki berusia 50 tahun.

Menurutnya, sebelum meninggal, pasien masuk Rumah Sakit Bali Mandara tanggal 22 Juni dan dirawat sampai meninggal dunia, Rabu (1/7) kemarin.

Almarhum memang kerap belanja ke Pasar Kumbasari. Dicurigai almarhum terpapar virus corona di Pasar Kumbasari mengingat ledakan klaster pasar pertama dari Pasar Kumbasari. 

Disinggung mengenai jumlah yang meninggal terbanyak di Kota Denpasar, Dewa Rai beralasan karena hampir semua pasien memiliki penyakit bawaan. 

“10 pasien yang meninggal kebanyakan memiliki penyakit bawaan. 9 di antaranya memiliki riwayat jantung, diabetes dan infeksi paru. Cuma ini (pengusaha tempe) yang belum terkonfirmasi. Lainnya karena penyakit bawaan,” ujarnya.  

Dia juga mengatakan, meski pemeriksaan di setiap jalan masuk Denpasar berakhir, Selasa (30/6) lalu, tapi pemeriksaab di setiap desa tetap dijalankan oleh Satgas Gotong Royong secara mandiri. 

DENPASAR – Kota Denpasar menjadi wilayah tertinggi kasus meninggal dunia karena Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Denpasar ada 10 pasien Covid-19 meninggal di Kota Denpasar dari total 15 pasien meninggal.

Yang terbaru adalah seorang pengusaha tempe asal Ubung, Denpasar. Pasien Covid-19 ini meninggal tanpa penyakit bawaan seperti kasus meninggal lainnya.

Juru bicara GTPP Covid-19 Kota Denpasar Dewa Gede Rai menyatakan, pasien Covid-19 yang meninggal adalah seorang laki-laki berusia 50 tahun.

Menurutnya, sebelum meninggal, pasien masuk Rumah Sakit Bali Mandara tanggal 22 Juni dan dirawat sampai meninggal dunia, Rabu (1/7) kemarin.

Almarhum memang kerap belanja ke Pasar Kumbasari. Dicurigai almarhum terpapar virus corona di Pasar Kumbasari mengingat ledakan klaster pasar pertama dari Pasar Kumbasari. 

Disinggung mengenai jumlah yang meninggal terbanyak di Kota Denpasar, Dewa Rai beralasan karena hampir semua pasien memiliki penyakit bawaan. 

“10 pasien yang meninggal kebanyakan memiliki penyakit bawaan. 9 di antaranya memiliki riwayat jantung, diabetes dan infeksi paru. Cuma ini (pengusaha tempe) yang belum terkonfirmasi. Lainnya karena penyakit bawaan,” ujarnya.  

Dia juga mengatakan, meski pemeriksaan di setiap jalan masuk Denpasar berakhir, Selasa (30/6) lalu, tapi pemeriksaab di setiap desa tetap dijalankan oleh Satgas Gotong Royong secara mandiri. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/