25.4 C
Jakarta
25 November 2024, 8:20 AM WIB

Cuaca Ekstrem, Pantai Biaung Penuh Kayu

RadarBali.com – Tak hanya Badung, Denpasar juga mendapat sampah kiriman di pantai. Seperti di Pantai Biaung, Desa Kesiman, kayu gelondongan bercampur sampah plastik bertumpuk.

Pantai  yang berada di antara perbatasan Denpasar dan Gianyar ini  biasa digunakan untuk melukat (penyucian).

Meski tak separah tahun lalu, tapi cukup mengganggu pengunjung yang datang ke pantai tersebut.

Saat dikonfirmasi kepada Kepala Bidang Persampahan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) DLHK Kota Denpasar, Ketut Adi Wiguna, kemarin (1/12) mengatakan bahwa sampah macam ini sering terjadi. Biasanya setiap tahun di musim hujan.

Pihaknya menyebutkan untuk membersihkan itu, dia harus mengerahkan enam unit truk sampah dan juga 50 orang tenaga kebersihan.

Dari pantauannya volume sampah tersebut mencapai 30 meter kubik. Atau 7,5 ton lebih setiap hari. Adi mengaku sudah mengerahkan Jumali (juru pemantau lingkungn ) beserta masyarakat setempat.

“Kami sudah bersihkan. Itu juga wali kota mengingatkan saya agar pantai itu bisa bersih dari sampah kayu,” ujarnya.

Lanjutnya, pada musim hujan ini jumlah sampah yang dihasilkan di Kota Denpasar setiap hari mencapai kisaran 900 ton. Sampah yang paling banyak adalah sampah organik.

Ini juga disebabkan musim hujan, sehingga sering terjadi pohon tumbang. Juga  pemotongan atau pemangkasan  pohon perindang.

Sekretaris DLHK Kota Denpasar, IB Putra Wirabawa mengatakan bahwa memang banyak sampah sejak Oktober. Kemarin pagi pihak DLHK bersama Universitas Warmadewa melakukan bersih-bersih pantai di Padang Galak.

Sampah yang didapat volumenya dari 5 meter kubik sampai 6 meter kubik sekitar 2 ton. Pihaknya mengaku hal yang bisa dilakukan hanya bersih-bersih pantai di samping adanya penempatan petugas yang menangani kebersihan pantai.

“Kami sudah melakukan aksi bersih- bersih pantai di Tangtu Biaung kira-kira 6 meter kubik atau 1,5 ton,” ujarnya

RadarBali.com – Tak hanya Badung, Denpasar juga mendapat sampah kiriman di pantai. Seperti di Pantai Biaung, Desa Kesiman, kayu gelondongan bercampur sampah plastik bertumpuk.

Pantai  yang berada di antara perbatasan Denpasar dan Gianyar ini  biasa digunakan untuk melukat (penyucian).

Meski tak separah tahun lalu, tapi cukup mengganggu pengunjung yang datang ke pantai tersebut.

Saat dikonfirmasi kepada Kepala Bidang Persampahan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) DLHK Kota Denpasar, Ketut Adi Wiguna, kemarin (1/12) mengatakan bahwa sampah macam ini sering terjadi. Biasanya setiap tahun di musim hujan.

Pihaknya menyebutkan untuk membersihkan itu, dia harus mengerahkan enam unit truk sampah dan juga 50 orang tenaga kebersihan.

Dari pantauannya volume sampah tersebut mencapai 30 meter kubik. Atau 7,5 ton lebih setiap hari. Adi mengaku sudah mengerahkan Jumali (juru pemantau lingkungn ) beserta masyarakat setempat.

“Kami sudah bersihkan. Itu juga wali kota mengingatkan saya agar pantai itu bisa bersih dari sampah kayu,” ujarnya.

Lanjutnya, pada musim hujan ini jumlah sampah yang dihasilkan di Kota Denpasar setiap hari mencapai kisaran 900 ton. Sampah yang paling banyak adalah sampah organik.

Ini juga disebabkan musim hujan, sehingga sering terjadi pohon tumbang. Juga  pemotongan atau pemangkasan  pohon perindang.

Sekretaris DLHK Kota Denpasar, IB Putra Wirabawa mengatakan bahwa memang banyak sampah sejak Oktober. Kemarin pagi pihak DLHK bersama Universitas Warmadewa melakukan bersih-bersih pantai di Padang Galak.

Sampah yang didapat volumenya dari 5 meter kubik sampai 6 meter kubik sekitar 2 ton. Pihaknya mengaku hal yang bisa dilakukan hanya bersih-bersih pantai di samping adanya penempatan petugas yang menangani kebersihan pantai.

“Kami sudah melakukan aksi bersih- bersih pantai di Tangtu Biaung kira-kira 6 meter kubik atau 1,5 ton,” ujarnya

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/