25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:09 AM WIB

Gerak Debu Gunung Agung Tak Terdeteksi

RadarBali.com – Menurut data Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Metereologi Kelas 1 Ngurah Rai Denpasar, hingga pukul 14.00, Jumat (1/12) kemarin

status Vulcanoe Observatory Notice for Airnav (Vona) mengalami penurunan dari red (merah) menjadi orange (jingga).

Hal tersebut terjadi setelah pemantauan pada Selasa (28/11) pukul 23.49 hingga Rabu (29/11) pukul 07.49.

Sigmet atau prakiraan fenomena cuaca di sepanjang rute penerbangan memperlihatkan pergerakan abu vulkanik di ketinggian permukaan hingga 18.000 kaki

ke arah tenggara dengan kecepatan 10 knot dan tidak menutupi ruang bandara I Gusti Ngurah Rai, Jumat (1/12) kemarin dari pukul 05.25 hingga 13.25.  

Pukul 06.00-12.00 angin dilaporkan bergerak 3.000 m dari arah barat menuju barat laut dengan kecepatan 20 knot (kts).

Dari arah yang sama pukul 12.00-18.00 kecepatan ini tetap namun bertambah mencapai 5.000 m. Angin dilaporkan 18.000 m berkecepatan 10-15 knot dari arah barat laut ke utara.

Metode red green blue (pengamatan proses konvektivitas, ketebalan awan, dan mikrofisis awan, red) Satelit Himawari menunjukkan pergerakan debu vulkanik Gunung Agung tidak terdeteksi karena tertutup awan.

Pencitraan dengan satelit dimaksud berlangsung hingga pukul 13.20 kemarin. “Berdasar data observasi Stasiun Meteorologi Kelas 1 Ngurah Rai Denpasar

tidak diamati adanya debu vulkanik,” ucap Legal Section Head and Public Relation Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim

RadarBali.com – Menurut data Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Metereologi Kelas 1 Ngurah Rai Denpasar, hingga pukul 14.00, Jumat (1/12) kemarin

status Vulcanoe Observatory Notice for Airnav (Vona) mengalami penurunan dari red (merah) menjadi orange (jingga).

Hal tersebut terjadi setelah pemantauan pada Selasa (28/11) pukul 23.49 hingga Rabu (29/11) pukul 07.49.

Sigmet atau prakiraan fenomena cuaca di sepanjang rute penerbangan memperlihatkan pergerakan abu vulkanik di ketinggian permukaan hingga 18.000 kaki

ke arah tenggara dengan kecepatan 10 knot dan tidak menutupi ruang bandara I Gusti Ngurah Rai, Jumat (1/12) kemarin dari pukul 05.25 hingga 13.25.  

Pukul 06.00-12.00 angin dilaporkan bergerak 3.000 m dari arah barat menuju barat laut dengan kecepatan 20 knot (kts).

Dari arah yang sama pukul 12.00-18.00 kecepatan ini tetap namun bertambah mencapai 5.000 m. Angin dilaporkan 18.000 m berkecepatan 10-15 knot dari arah barat laut ke utara.

Metode red green blue (pengamatan proses konvektivitas, ketebalan awan, dan mikrofisis awan, red) Satelit Himawari menunjukkan pergerakan debu vulkanik Gunung Agung tidak terdeteksi karena tertutup awan.

Pencitraan dengan satelit dimaksud berlangsung hingga pukul 13.20 kemarin. “Berdasar data observasi Stasiun Meteorologi Kelas 1 Ngurah Rai Denpasar

tidak diamati adanya debu vulkanik,” ucap Legal Section Head and Public Relation Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/