28.1 C
Jakarta
22 November 2024, 19:33 PM WIB

Ketut Sambereg, Pencetus Ilmu Akuntansi Era Soekarno Berpulang

DENPASAR – Bali berduka. Bali kembali kehilangan tokoh pendidikan yang konsen pada ilmu akuntansi, Drs Ketut Sambereg MM. 

Tidak ada mengeluh sakit, tapi mendadak tekanan darah tinggi dan menyerang jantung serta berakibat komplikasi.

Sambereg adalah tokoh yang memulai pendidikan akuntansi di Bali pada era Presiden Soekarno yakni bernama Bon A terus kemudian berkembang sehingga menjadi Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas). 

Di usia 88 tahun Sambereg berpulang. Prof Sri Darma, anak kedua almarhum mengatakan, ayahnya adalah panutan dan orang yang sangat sederhana.

Pria yang lahir pada 26 Oktober 1932 meninggalkan satu istri dan empat anak, sembilan cucu dan  satu cicit.

“Sederhana, sangat sederhana, penuh kedisiplinan dalam segala hal. Tidak pernah berbohong. Jiwa kepemimpinan kita dapatkan dari  beliau,” ucapnya.

Konsen di bidang pendidikan karena berpikir jangka panjang orang bisa sejahtera kalau mendalami ilmu pengetahuan.

Pada zaman dahulu, ilmu akuntansi tidak ada yang menyukai namun berani memprediksi ilmu ini akan berkembang maju.

Dan, itu terbukti sampai sekarang ilmu keuangan dipakai baik perbankan maupun dimana saja. “Alumni kami 80 ribu di seluruh Indonesia,” pungkasnya.  

DENPASAR – Bali berduka. Bali kembali kehilangan tokoh pendidikan yang konsen pada ilmu akuntansi, Drs Ketut Sambereg MM. 

Tidak ada mengeluh sakit, tapi mendadak tekanan darah tinggi dan menyerang jantung serta berakibat komplikasi.

Sambereg adalah tokoh yang memulai pendidikan akuntansi di Bali pada era Presiden Soekarno yakni bernama Bon A terus kemudian berkembang sehingga menjadi Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas). 

Di usia 88 tahun Sambereg berpulang. Prof Sri Darma, anak kedua almarhum mengatakan, ayahnya adalah panutan dan orang yang sangat sederhana.

Pria yang lahir pada 26 Oktober 1932 meninggalkan satu istri dan empat anak, sembilan cucu dan  satu cicit.

“Sederhana, sangat sederhana, penuh kedisiplinan dalam segala hal. Tidak pernah berbohong. Jiwa kepemimpinan kita dapatkan dari  beliau,” ucapnya.

Konsen di bidang pendidikan karena berpikir jangka panjang orang bisa sejahtera kalau mendalami ilmu pengetahuan.

Pada zaman dahulu, ilmu akuntansi tidak ada yang menyukai namun berani memprediksi ilmu ini akan berkembang maju.

Dan, itu terbukti sampai sekarang ilmu keuangan dipakai baik perbankan maupun dimana saja. “Alumni kami 80 ribu di seluruh Indonesia,” pungkasnya.  

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/