DENPASAR-Krisis air akibat dampak musim kemarau panjang makin meluas.
Terbaru tiga wilayah Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan , juga mengalami penurunan debit.
Bahkan defisit mencapai 5 meter kubik per detik.
Lebih parah lagi, tiga wilayah sudah masuk zona merah intrusi air asin, yaitu Sanur, Kuta dan Nusa Dua.
Kepala Balai Wilayah Sungai Bali- Penida, Ketut Jayada. Yang lebih parah lagi, air laut sudah masuk di wilayah Sanur, Nusa Dua dan Kuta atau yang disebut intrusi air asin.
Bahkan, BWS menetapkan menjadi zona merah.
Menurutnya, itu menjadi kewenangan Kementerian Energi Sumber dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
“ Air laut sudah masuk di Sanur, Kuta, dan Nusa Dua terjangkau intrusi air asin, zona merah.
Antisipasi kewenangannya ESDM itu harus dibatasi pengeboran dan pemanfaatan air tanah.
Memang kita harus bijak melarang menyedot harus ada penampungan diatas kita berupaya,” tukasnya.
DENPASAR-Krisis air akibat dampak musim kemarau panjang makin meluas.
Terbaru tiga wilayah Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan , juga mengalami penurunan debit.
Bahkan defisit mencapai 5 meter kubik per detik.
Lebih parah lagi, tiga wilayah sudah masuk zona merah intrusi air asin, yaitu Sanur, Kuta dan Nusa Dua.
Kepala Balai Wilayah Sungai Bali- Penida, Ketut Jayada. Yang lebih parah lagi, air laut sudah masuk di wilayah Sanur, Nusa Dua dan Kuta atau yang disebut intrusi air asin.
Bahkan, BWS menetapkan menjadi zona merah.
Menurutnya, itu menjadi kewenangan Kementerian Energi Sumber dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
“ Air laut sudah masuk di Sanur, Kuta, dan Nusa Dua terjangkau intrusi air asin, zona merah.
Antisipasi kewenangannya ESDM itu harus dibatasi pengeboran dan pemanfaatan air tanah.
Memang kita harus bijak melarang menyedot harus ada penampungan diatas kita berupaya,” tukasnya.
