MANGUPURA – Sudah menjadi siklus tahunan fenomena angin barat melanda pantai Kuta dan sekitarnya.
Akibatnya, sampah kiriman kerap mengotori sepanjang tepi pantai Kuta dan sekitarnya. Minggu (3/1) kemarin,
Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa turun langsung ke lapangan meninjau kondisi pantai Kuta, Legian dan Seminyak yang dipenuhi sampah tersebut.
Wabup Suiasa mengatakan, pemantauan ini guna melihat secara langsung dan memastikan kondisi sampah yang ada di pantai serta efektifitas petugas kebersihan yang dikomandoi Kadis LHK Badung.
Dari pantauan tersebut, Suiasa menjelaskan perlu adanya beberapa pembenahan baik pola penanganan termasuk evaluasi kebutuhan akan sarana prasarananya.
Diakui sampah kiriman ini merupakan kondisi yang pasti terjadi setiap tahun, ketika angin barat sudah mulai datang, biasanya bulan Oktober hingga Maret.
“Rentang bulan tersebut, sampah kiriman berasal dari dalam laut yang dibawa ombak ke pesisir. Untuk itu kita perlu penanganan ekstra, baik dari segi SOP,
penyiapan SDM, sarana prasarana, dari segi waktu juga harus efektif. Saya sudah perintahkan Kadis LHK agar mempolakan petugas yang bekerja dengan tiga shift.
Petugas juga diberi batasan bentang wilayah yang ditangani sehingga ada tanggungjawab yang pasti,” jelasnya.
Kata dia, untuk sarana akan ditambah armada beach cleaner. Mengingat saat ini Badung baru punya empat buah dan akan ditambah menjadi sepuluh.
Pengadaannya dilakukan secara bertahap. Selain itu ia juga meminta partisipasi dari seluruh elemen masyarakat, pengusaha untuk ikut bergotong-royong melakukan pembersihan, termasuk membantu alat yang dibutuhkan.
“Kami mengetuk hati semua pihak mari kita bersama-sama berpartisipasi menangani sampah ini. Kami di Pemkab Badung sudah berupaya semaksimal mungkin, tentu dengan kondisi kedaruratan ini butuh di cover juga oleh pihak-pihak lain,” bebernya.
Kadis LHK Badung, I Wayan Puja menjelaskan, penanganan sampah sudah dilakukan maksimal. Tidak hanya di sepanjang pantai Kuta, Legian dan Seminyak saja tetapi juga di pantai lainnya seperti pantai Jimbaran dan Kedonganan.
Sampah kiriman ini sudah berlangsung sejak seminggu belakangan. Khusus di pantai Samigita dikerahkan sebanyak 200 tenaga kebersihan dari Dinas LHK. Dibantu pula dari masyarakat sekitar dan perusahaan.
“Sampah kiriman ini tak terhitung lagi banyaknya, sekarang kondisinya sudah lebih sedikit dibandingkan dua hari yang lalu. Memang kita harus kerjakan secara ekstra untuk menangani sampah ini,” bebernya.
Selain itu, Dinas LHK Badung telah mencatat total sebanyak 460 ton sampah kiriman dikumpulkan, dari sepanjang Pantai Samigita (Seminyak, Legian, Kuta) hingga Pantai Kedonganan.
“Sampah kiriman yang didominasi sampah plastik ini mulai tampak pada tanggal 20 Desember 2020. Saat itu intensitasnya masih sedikit, puncaknya pada pergantian tahun tanggal 31 Desember,
dan lanjut 1 Januari 2021,” imbuh Kabid Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun DLHK Badung A A Gede Agung Dalem ini.
Per Minggu kemarin sampah yang mendarat sekitar 180 ton sampah kiriman berhasil dikumpulkan. “Jika ditotal sudah terkumpul sebanyak 460 ton,” jelasnya.
Meski gempuran sampah terus datang, pihaknya yang mengerahkan 200 tenaga kebersihan mengaku sudah bekerja maksimal, dengan bekerja dalam dua shift pagi dan sore.
Sampah-sampah ini, langsung dikirim ke TPA Suwung. “Karena jumlahnya sangat banyak kita tidak punya pilihan lain, langsung kita bawa ke TPA Suwung,”pungkasnya