29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:26 AM WIB

Kena Siram Minyak Goreng, Rutin Jalani Perawatan

RadarBali.com – Malang betul nasib perempuan paruh baya yang terlihat duduk di atas kursi roda di lorong jalan poliklinik bedah RS Sanglah, Denpasar, Jumat (3/11) kemarin.

Pada bagian kepala hingga wajah sebelah kanan dibaluti perban. Sementara kulit wajah sebelah kirinya tampak memerah dan mengelupas. 

Rohati, 56 asal Jember, Jawa Timur ini mengalami luka bakar akibat terkena minyak goreng panas. Peristiwa yang menimpanya terjadi ketika dia sedang menggoreng pisang yang hendak dijadikan jajanan pisang goreng untuk dijual.

Nahas insiden minyak goreng panas tersebut mengakibatkan wajahnya tercelup minyak goreng panas di wajan.

Rohati ditemani oleh suaminya Idris, 60 saat kontrol di poliklinik RS Sanglah. Idris menceritakan, insiden nahas yang dialami istrinya terjadi di rumah kosannya di daerah Suwung, Sesetan, Denpasar Selatan di bulan Agustus 2017 silam.

Tepat pada di hari kemerdekaan Indonesia. Kala itu, sekitar pukul 02.00 Rohati sudah terbangun dari tidurnya.

Seperti biasa, Rohati yang merupakan pedagang asongan gorengan melakukan rutinitas harinya yakni mempersiapkan jualannya.

Berbagai makanan seperti pisang goreng, nasi bungkus dan jajanan lainnya. Ketika sedang menggoreng, kepala Rohati tiba-tiba pusing.

Selain itu Rohati merasa lelah dan ngantuk. Namun istrinya tetap memaksa untuk menyelesaikan pekerjaannya yakni menggoreng pisang.

Apes, malah wajahnya tercelup ke dalam wajan yang berisi minyak goreng panas. Kulit wajahnya pun mengelupas hingga melepuh.

Tak hanya itu, bola mata sebelah kanan terkena minyak goreng panas. Rohati berteriak kesakitan meminta tolong.

Hingga akhirnya, tetangga yang berada di kos berusaha menolong dengan melarikan Rohati ke rumah sakit.

“Kejadiannya di kos tiga bulan yang lalu. Tepat di hari kemerdekaan. Hari ini kami hanya konsultasi ke dokter kulit. Kondisinya saat ini sudah semakin membaik dari sebelumnya.

Tapi mata sebelah kanannya buta karena saat kejadiaan itu bola mata sebelah kanan tergoreng minyak panas,” ungkap Idris.

Menurut Idris, biaya pengobatan istrinya saat itu mencapai Rp 200 juta. Namun beruntung saat itu, semua biaya pengobatan dan perawatan dicover dengan kartu jaminan kesehatan dari BPJS Kesehatan.

“Saya benar-benar bersyukur karena biaya ditanggung BPJS. Saya sempat bingung dengan biaya sebesar itu,” ujarnya.

Idris mengaku saat kejadiaan itu istrinya hanya sendirian di kos. Dia dan anak-anaknya saat kejadian sedang berada di Jember, Jatim.

Hampir dua tahun lebih istrinya berjualan gorengan. “Biasanya enam bulan sekali kami baru ketemu. Kalau Rohati pulang ke Jawa atau saya yang ke Bali.

Mudah-mudahan kondisinya cepat membaik dan luka bakar di wajah cepat mengering,” harap Idris kepada sang istri.

RadarBali.com – Malang betul nasib perempuan paruh baya yang terlihat duduk di atas kursi roda di lorong jalan poliklinik bedah RS Sanglah, Denpasar, Jumat (3/11) kemarin.

Pada bagian kepala hingga wajah sebelah kanan dibaluti perban. Sementara kulit wajah sebelah kirinya tampak memerah dan mengelupas. 

Rohati, 56 asal Jember, Jawa Timur ini mengalami luka bakar akibat terkena minyak goreng panas. Peristiwa yang menimpanya terjadi ketika dia sedang menggoreng pisang yang hendak dijadikan jajanan pisang goreng untuk dijual.

Nahas insiden minyak goreng panas tersebut mengakibatkan wajahnya tercelup minyak goreng panas di wajan.

Rohati ditemani oleh suaminya Idris, 60 saat kontrol di poliklinik RS Sanglah. Idris menceritakan, insiden nahas yang dialami istrinya terjadi di rumah kosannya di daerah Suwung, Sesetan, Denpasar Selatan di bulan Agustus 2017 silam.

Tepat pada di hari kemerdekaan Indonesia. Kala itu, sekitar pukul 02.00 Rohati sudah terbangun dari tidurnya.

Seperti biasa, Rohati yang merupakan pedagang asongan gorengan melakukan rutinitas harinya yakni mempersiapkan jualannya.

Berbagai makanan seperti pisang goreng, nasi bungkus dan jajanan lainnya. Ketika sedang menggoreng, kepala Rohati tiba-tiba pusing.

Selain itu Rohati merasa lelah dan ngantuk. Namun istrinya tetap memaksa untuk menyelesaikan pekerjaannya yakni menggoreng pisang.

Apes, malah wajahnya tercelup ke dalam wajan yang berisi minyak goreng panas. Kulit wajahnya pun mengelupas hingga melepuh.

Tak hanya itu, bola mata sebelah kanan terkena minyak goreng panas. Rohati berteriak kesakitan meminta tolong.

Hingga akhirnya, tetangga yang berada di kos berusaha menolong dengan melarikan Rohati ke rumah sakit.

“Kejadiannya di kos tiga bulan yang lalu. Tepat di hari kemerdekaan. Hari ini kami hanya konsultasi ke dokter kulit. Kondisinya saat ini sudah semakin membaik dari sebelumnya.

Tapi mata sebelah kanannya buta karena saat kejadiaan itu bola mata sebelah kanan tergoreng minyak panas,” ungkap Idris.

Menurut Idris, biaya pengobatan istrinya saat itu mencapai Rp 200 juta. Namun beruntung saat itu, semua biaya pengobatan dan perawatan dicover dengan kartu jaminan kesehatan dari BPJS Kesehatan.

“Saya benar-benar bersyukur karena biaya ditanggung BPJS. Saya sempat bingung dengan biaya sebesar itu,” ujarnya.

Idris mengaku saat kejadiaan itu istrinya hanya sendirian di kos. Dia dan anak-anaknya saat kejadian sedang berada di Jember, Jatim.

Hampir dua tahun lebih istrinya berjualan gorengan. “Biasanya enam bulan sekali kami baru ketemu. Kalau Rohati pulang ke Jawa atau saya yang ke Bali.

Mudah-mudahan kondisinya cepat membaik dan luka bakar di wajah cepat mengering,” harap Idris kepada sang istri.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/