33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:02 PM WIB

Badung Sidak Duktang Serentak, Sasar WNI, Pol PP: WNA Bukan Prioritas

MANGUPURA – Meski libur Paskah telah usai, aparat keamanan di Bali masih terus memperketat pengamanan di semua titik untuk mengantisipasi terror Makassar terulang di Pulau Dewata.

Seperti yang dilakukan aparat Satpol PP Badung yang melaksanakan sidak penduduk pendatang (duktang) bersama Satuan Linmas Badung.

Sidak digelar serentak di tujuh desa/kelurahan di Kabupaten Badung. Terutama di desa/kelurahan yang padat dengan penduduk pendatang.

 “Pelaksanaan kegiatan ini untuk mengantisipasi serangan teroris seperti yang telah terjadi di Makasar dan Mabes polri,” jelas Kepala Satpol PP Badung I Gusti Agung Ketut Suryanegara.

Sidak ini bekerja sama dengan Linmas di masing-masing Desa/Kelurahan. Sasaran yang ditujukan adalah penduduk pendatang di wilayah tersebut.

“Kami akan bekerja sama dengan Linmas, Pecalang, dan perangkat Desa/Kelurahan setempat. Sasarannya adalah pemukiman-pemukiman atau tempat-tempat yang menampung penduduk pendatang,” bebernya.

Sidak ini juga untuk mendata kembali dengan memastikan data administrasi kependudukannya. Tentunya dalam hal ini akan dicocokkan dengan data yang telah ada di masing-masing Desa/Kelurahan tersebut.

“Apabila kedapatan bertempat tinggal, namun tidak terdaftar di wilayah tersebut maka yang mengajak atau penampung harus bertanggung jawab,” tegasnya.

Sidak ini masih difokuskan kepada penduduk Warga Negara Indonesia (WNI). Menurut Suryanegara, Warga Negara Asing (WNA) tidak menjadi prioritas karena saat masuk ke Indonesia sudah diwajibkan untuk melengkapi identitas diri serta beberapa dokumen lainnya.

Kendati demikian, tetap akan diawasi. “Untuk WNA pastinya mereka sudah membawa identitas diri saat masuk ke Indonesia, ” terangnya.

Selain itu pihaknya berharap untuk penyedia penginapan atau hotel yang menampung WNA wajib untuk melaporkan kepada Polsek terdekat.

Sementara itu untuk WNA yang kedapatan mendiami rumah kos akan diperiksa identitas dirinya. “Bila tidak ada (identitas) kami akan menghubungi pihak imigrasi untuk menindaklanjuti,” jelasnya.

Pelaksanaan sidak ini dilaksanakan secara bersamaan di tujuh Desa/Kelurahan. Mulai dari selatan Desa Ungasan, Kelurahan Legian, Desa Dalung,

Desa Mengwi, Desa Sibang Kaja, Desa Darmasaba, hingga Desa Pangsan di wilayah utara Badung. Kegiatan ini dimulai dari pukul 07.00 hingga 08.00.

MANGUPURA – Meski libur Paskah telah usai, aparat keamanan di Bali masih terus memperketat pengamanan di semua titik untuk mengantisipasi terror Makassar terulang di Pulau Dewata.

Seperti yang dilakukan aparat Satpol PP Badung yang melaksanakan sidak penduduk pendatang (duktang) bersama Satuan Linmas Badung.

Sidak digelar serentak di tujuh desa/kelurahan di Kabupaten Badung. Terutama di desa/kelurahan yang padat dengan penduduk pendatang.

 “Pelaksanaan kegiatan ini untuk mengantisipasi serangan teroris seperti yang telah terjadi di Makasar dan Mabes polri,” jelas Kepala Satpol PP Badung I Gusti Agung Ketut Suryanegara.

Sidak ini bekerja sama dengan Linmas di masing-masing Desa/Kelurahan. Sasaran yang ditujukan adalah penduduk pendatang di wilayah tersebut.

“Kami akan bekerja sama dengan Linmas, Pecalang, dan perangkat Desa/Kelurahan setempat. Sasarannya adalah pemukiman-pemukiman atau tempat-tempat yang menampung penduduk pendatang,” bebernya.

Sidak ini juga untuk mendata kembali dengan memastikan data administrasi kependudukannya. Tentunya dalam hal ini akan dicocokkan dengan data yang telah ada di masing-masing Desa/Kelurahan tersebut.

“Apabila kedapatan bertempat tinggal, namun tidak terdaftar di wilayah tersebut maka yang mengajak atau penampung harus bertanggung jawab,” tegasnya.

Sidak ini masih difokuskan kepada penduduk Warga Negara Indonesia (WNI). Menurut Suryanegara, Warga Negara Asing (WNA) tidak menjadi prioritas karena saat masuk ke Indonesia sudah diwajibkan untuk melengkapi identitas diri serta beberapa dokumen lainnya.

Kendati demikian, tetap akan diawasi. “Untuk WNA pastinya mereka sudah membawa identitas diri saat masuk ke Indonesia, ” terangnya.

Selain itu pihaknya berharap untuk penyedia penginapan atau hotel yang menampung WNA wajib untuk melaporkan kepada Polsek terdekat.

Sementara itu untuk WNA yang kedapatan mendiami rumah kos akan diperiksa identitas dirinya. “Bila tidak ada (identitas) kami akan menghubungi pihak imigrasi untuk menindaklanjuti,” jelasnya.

Pelaksanaan sidak ini dilaksanakan secara bersamaan di tujuh Desa/Kelurahan. Mulai dari selatan Desa Ungasan, Kelurahan Legian, Desa Dalung,

Desa Mengwi, Desa Sibang Kaja, Desa Darmasaba, hingga Desa Pangsan di wilayah utara Badung. Kegiatan ini dimulai dari pukul 07.00 hingga 08.00.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/