DENPASAR – Pascagempa yang mengguncang Lombok, dan dirasakan cukup kuat di Bali, Minggu (5/8) malam,
200 pasien yang dirawat di RSUP Sanglah Denpasar terpaksa harus di rawat di tenda khusus yang di sediakan di halaman terbuka rumah sakit.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya runtuhan bangunan. Namun, Senin (6/8) pagi ini, para pasien pun telah kembali dipindahkan dari tenda ke ruangan perawatan.
I Ketut Sudartana, Direktur Medis dan Keperawatan RSUP Sanglah mengatakan, sebelum dipindahkan ke dalam ruang perawatan, pihaknya terlebih dahulu memastikan keamanan gedung rumah sakit.
“Yang di tenda kami harus memastikan dulu gedung kami aman. Kami sudah menghubungi dinas PU untuk dicek kelayakan gedung kami,” kata Sudartana, Senin (6/8) siang.
Lanjut dia, pengecekan yang dilakukan oleh dinas PU ini mencakup seluruh gedung rumah sakit Sanglah. “Semoga pasien mau karena mereka masih trauma,” tandasnya.