26.3 C
Jakarta
25 April 2024, 4:25 AM WIB

Aneh, Dari TKP Ledakan Petir, Atap Dapur Berantakan Sebelum Tersambar

RadarBali.com – Kejadian tak lazim terjadi di Jalan Mertasari No. 17, Banjar Blanjong, Sanur, Denpasar Selatan, kemarin (6/8).

Musibah berlangsung sekitar pukul 04.30, menimpa  Ni Nyoman Sugianti, 50, yang tengah asyik memasak di dapur.

Tiba-tiba dia berteriak histeris dan tubuhnya seketika terbakar akibat disambar petir. Peristiwa yang berlangsung cepat ini diperkuat kondisi dapur tempat korban memasak yang berantakan.

Ledakan dahsyat yang dipicu petir ini menyebabkan sekujur tubuh korban terbakar. Selain itu, datangnya petir juga berakibat hancurnya pintu dapur, kusen bergeser, kaca pecah, tembok retak, plafon hancur.

Genting serta atap berantakan dan berhamburan. “Dari investigasi awal ditengarai luka disebabkan sambaran petir pada saat korban sedang melakukan aktivitas memasak di dapur,” ucap Kabid KL BPBD Kota Denpasar Ardy Ganggas kepada wartawan seusai kejadian, kemarin.

Kepanikan pun tak terhindarkan. Setelah mendapatkan laporan masyarakat, BPBD menerjunkan regu TRC dan relawan berjumlah 5 orang.

Ardy menyebut tim medis di RS Sanglah melaporkan bahwa Sugiani mengalami luka bakar  sekitar 54 persen. Yakni di wajah, tangan kiri, kedua kaki, dan perut bagian kanan.

Dijelaskan Ardy, saat kejadian korban sedang memasak di dapur rumahnya. Kala itu hujan deras mengguyur beberapa wilayah di Denpasar dan sekitarnya.

Tiba – tiba petir menyambar dapur Sugianti. “Petir yang menyambar dapur pada saat korban sedang memasak menimbulkan ledakan. Korban terbakar di sekujur tubuh,” jelasnya.

Kenapa Sugianti yang memasak di dapur bisa tersambar petir? Ardy Ganggas menyebut timnya cukup lama melakukan pendalaman terkait dugaan tersebut.

“Kasus atau kejadian ini sungguh langka dan aneh. Info awal disebabkan putting beliung. Setelah diselidiki tidak memenuhi kategori. Terus ledakan gas elpiji juga tak terpenuhi karena aktivitas sedang berlangsung dan sirkulasi udara di dapur baik,” bebernya.

Lebih lanjut Ardy menyebut saat mengumpulkan fakta-fakta di seputar tempat kejadian perkara (TKP) timnya memperoleh informasi bahwa sebelum musibah menimpa Sugianti terdengar rentetan bunyi di udara yang berujung suara ledakan.

“Dari data tersebut diduga  petir atau halilintar adalah sumber penyebabnya. Indikasi lain belum menunjukkan bukti-bukti yang lebih akurat,” terangnya.

Di lain sisi, banyak warga tidak percaya dengan kejadian yang menimpa korban. Menurut Wayan Sene, istri korban, suara petir tidak ada sama sekali meski suasana langit mendung.

Ada juga yang mengatakan sebagai ledakan petir. Namun, tidak merobohkan rumah. “Saya tidak percaya dengan kejadian yang menimpa Sugianti,” ucap pria asal Sanur ini. 

Jika merujuk pada pengakuan sang istri saat kejadian tersebut hanya sekejap. Ibaratnya berlangsung secepat kilat, terjadi sekitar pukul 05.15.

Waktu itu Sugianti lagi memasak nasi di dapur rumah untuk keperluan dagangan yang akan dijual di kawasan wisata Pantai Mertasari.  Nasinya waktu itu sudah matang. Dia pun sudah mematikan kompor gas.

Tiba-tiba datang api yang asalnya entah dari mana langsung menyambar. Mencoba keluar melalui pintu dapur yang tidak tertutup.

Namun, tidak bisa. Pasalnya seperti ada sesuatu benda atau seseorang yang menyedot Sugiani agar tidak dapat keluar.

Herannya lagi di dapur beras masih utuh. Kulkas tidak terbakar, tisu yang berada di atas kulkas pun tidak terbakar.

Bau asap atau barang yang terbakar tidak ada. Bahkan, tabung gas dan kompor pun masih utuh. “Kejadian yang menimpa istri saya sungguh aneh,” tandasnya.

RadarBali.com – Kejadian tak lazim terjadi di Jalan Mertasari No. 17, Banjar Blanjong, Sanur, Denpasar Selatan, kemarin (6/8).

Musibah berlangsung sekitar pukul 04.30, menimpa  Ni Nyoman Sugianti, 50, yang tengah asyik memasak di dapur.

Tiba-tiba dia berteriak histeris dan tubuhnya seketika terbakar akibat disambar petir. Peristiwa yang berlangsung cepat ini diperkuat kondisi dapur tempat korban memasak yang berantakan.

Ledakan dahsyat yang dipicu petir ini menyebabkan sekujur tubuh korban terbakar. Selain itu, datangnya petir juga berakibat hancurnya pintu dapur, kusen bergeser, kaca pecah, tembok retak, plafon hancur.

Genting serta atap berantakan dan berhamburan. “Dari investigasi awal ditengarai luka disebabkan sambaran petir pada saat korban sedang melakukan aktivitas memasak di dapur,” ucap Kabid KL BPBD Kota Denpasar Ardy Ganggas kepada wartawan seusai kejadian, kemarin.

Kepanikan pun tak terhindarkan. Setelah mendapatkan laporan masyarakat, BPBD menerjunkan regu TRC dan relawan berjumlah 5 orang.

Ardy menyebut tim medis di RS Sanglah melaporkan bahwa Sugiani mengalami luka bakar  sekitar 54 persen. Yakni di wajah, tangan kiri, kedua kaki, dan perut bagian kanan.

Dijelaskan Ardy, saat kejadian korban sedang memasak di dapur rumahnya. Kala itu hujan deras mengguyur beberapa wilayah di Denpasar dan sekitarnya.

Tiba – tiba petir menyambar dapur Sugianti. “Petir yang menyambar dapur pada saat korban sedang memasak menimbulkan ledakan. Korban terbakar di sekujur tubuh,” jelasnya.

Kenapa Sugianti yang memasak di dapur bisa tersambar petir? Ardy Ganggas menyebut timnya cukup lama melakukan pendalaman terkait dugaan tersebut.

“Kasus atau kejadian ini sungguh langka dan aneh. Info awal disebabkan putting beliung. Setelah diselidiki tidak memenuhi kategori. Terus ledakan gas elpiji juga tak terpenuhi karena aktivitas sedang berlangsung dan sirkulasi udara di dapur baik,” bebernya.

Lebih lanjut Ardy menyebut saat mengumpulkan fakta-fakta di seputar tempat kejadian perkara (TKP) timnya memperoleh informasi bahwa sebelum musibah menimpa Sugianti terdengar rentetan bunyi di udara yang berujung suara ledakan.

“Dari data tersebut diduga  petir atau halilintar adalah sumber penyebabnya. Indikasi lain belum menunjukkan bukti-bukti yang lebih akurat,” terangnya.

Di lain sisi, banyak warga tidak percaya dengan kejadian yang menimpa korban. Menurut Wayan Sene, istri korban, suara petir tidak ada sama sekali meski suasana langit mendung.

Ada juga yang mengatakan sebagai ledakan petir. Namun, tidak merobohkan rumah. “Saya tidak percaya dengan kejadian yang menimpa Sugianti,” ucap pria asal Sanur ini. 

Jika merujuk pada pengakuan sang istri saat kejadian tersebut hanya sekejap. Ibaratnya berlangsung secepat kilat, terjadi sekitar pukul 05.15.

Waktu itu Sugianti lagi memasak nasi di dapur rumah untuk keperluan dagangan yang akan dijual di kawasan wisata Pantai Mertasari.  Nasinya waktu itu sudah matang. Dia pun sudah mematikan kompor gas.

Tiba-tiba datang api yang asalnya entah dari mana langsung menyambar. Mencoba keluar melalui pintu dapur yang tidak tertutup.

Namun, tidak bisa. Pasalnya seperti ada sesuatu benda atau seseorang yang menyedot Sugiani agar tidak dapat keluar.

Herannya lagi di dapur beras masih utuh. Kulkas tidak terbakar, tisu yang berada di atas kulkas pun tidak terbakar.

Bau asap atau barang yang terbakar tidak ada. Bahkan, tabung gas dan kompor pun masih utuh. “Kejadian yang menimpa istri saya sungguh aneh,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/