26.9 C
Jakarta
27 April 2024, 3:44 AM WIB

Lecehkan Dewa Hindu, FHB Tuntut Akun Ujaran Kebencian Ditindak

DENPASAR – Sekitar 54 orang perwakilan Forum Hindu Bersatu (FHB) menggelar aksi damai di Patung Catur Muka Denpasar.

Aksi ini gelar pada Jumat (7/12) sekitar pukul 10.00. Dalam aksinya, mereka menuntut Polda Bali segera menindaklanjuti laporan dugaan ujaran kebencian dan SARA oleh akun facebook Putera Banjarana.

Forum Hindu Bersatu sendiri telah melaporkan akun Putera Banjarana ke Polda Bali, Selasa (4/12) lalu.

Sekjen Forum Hindu Bersatu Gus Norma mengatakan, aksi damai ini menindaklanjuti laporan ke Polda Bali agar segera disikapi dengan bijaksana.

“Karena di media sosial, suasananya semakin keruh,” kata Gus Norma. Dia meminta polisi sesegera mungkin menindaklanjuti kasus ini. Apalagi sekarang ini sedang memasuki tahun politik.

“Gara-gara SARA kan cepat sekali terbakar. Kami hanya ingin damai. Kami siap memaafkan siapa pun orangnya, Karena karma itu berlaku.

Tapi secara hukum negara tetap harus dilanjutkan proses hukumnya,” tambahnya. Gerakan yang berlangsung kurang lebih satu jam itu juga sebagai bentuk duKungan kepada Polri agar bisa menegakan keadilan setegak-tegaknya.

“Intinya bagaimana laporan ini ditindaklanjuti dengan baik. Biar tidak sekadar lapor saja. Biar ada hasil dan fakta yang konkrit,” tandasnya.

Seperti diberitakan, puluhan orang dari Yayasan Dharma Yatra Hindu dan Forum Hindu Bersatu mendatangi Polda Bali, Selasa (4/12) siang.

Kedatangan mereka untuk melaporkan akun facebook bernama Putera Banjarana yang diduga berada di Paya Kumbuh, Provinsi Sumatera Barat.

Pelaporan dilakukan atas dugaan ujaran kebencian yang mengandung unsur SARA yang diposting oleh pemilik akun di facebook. 

Di mana dalam postingan yang juga sempat viral di beberapa grup facebook beberapa hari terakhir ini, akun itu mengupload foto gambar kotoran.

Foto itu diisi caption “tai (kotoran manusia) adalah makanan para Dewa agama Hindu”.

 

DENPASAR – Sekitar 54 orang perwakilan Forum Hindu Bersatu (FHB) menggelar aksi damai di Patung Catur Muka Denpasar.

Aksi ini gelar pada Jumat (7/12) sekitar pukul 10.00. Dalam aksinya, mereka menuntut Polda Bali segera menindaklanjuti laporan dugaan ujaran kebencian dan SARA oleh akun facebook Putera Banjarana.

Forum Hindu Bersatu sendiri telah melaporkan akun Putera Banjarana ke Polda Bali, Selasa (4/12) lalu.

Sekjen Forum Hindu Bersatu Gus Norma mengatakan, aksi damai ini menindaklanjuti laporan ke Polda Bali agar segera disikapi dengan bijaksana.

“Karena di media sosial, suasananya semakin keruh,” kata Gus Norma. Dia meminta polisi sesegera mungkin menindaklanjuti kasus ini. Apalagi sekarang ini sedang memasuki tahun politik.

“Gara-gara SARA kan cepat sekali terbakar. Kami hanya ingin damai. Kami siap memaafkan siapa pun orangnya, Karena karma itu berlaku.

Tapi secara hukum negara tetap harus dilanjutkan proses hukumnya,” tambahnya. Gerakan yang berlangsung kurang lebih satu jam itu juga sebagai bentuk duKungan kepada Polri agar bisa menegakan keadilan setegak-tegaknya.

“Intinya bagaimana laporan ini ditindaklanjuti dengan baik. Biar tidak sekadar lapor saja. Biar ada hasil dan fakta yang konkrit,” tandasnya.

Seperti diberitakan, puluhan orang dari Yayasan Dharma Yatra Hindu dan Forum Hindu Bersatu mendatangi Polda Bali, Selasa (4/12) siang.

Kedatangan mereka untuk melaporkan akun facebook bernama Putera Banjarana yang diduga berada di Paya Kumbuh, Provinsi Sumatera Barat.

Pelaporan dilakukan atas dugaan ujaran kebencian yang mengandung unsur SARA yang diposting oleh pemilik akun di facebook. 

Di mana dalam postingan yang juga sempat viral di beberapa grup facebook beberapa hari terakhir ini, akun itu mengupload foto gambar kotoran.

Foto itu diisi caption “tai (kotoran manusia) adalah makanan para Dewa agama Hindu”.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/