29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:21 AM WIB

Puluhan Mahasiswa Papua di Bali Ditangkap, LBH Sempat Dilarang Bertemu

DENPASAR – Puluhan mahasiswa asal Papua diamankan di kawasan Renon, Denpasar, Senin (8/3/2021) pagi. Mereka kemudian diangkut ke Polresta Denpasar. Padahal mereka belum sempat melakukan demonstrasi. 

Ni Kadek Vany Primaliraning selaku Direktur LBH Bali yang ikut mendampingi puluhan mahasiswa Papua itu mengatakan, awalnya saat di Polresta Denpasar, LBH tidak diizinkan bertemu dengan puluhan mahasiswa tersebut.

“Tadi kita tidak dikasih ketemu kawan-kawan dengan alasan prosedur rapid test dulu,” katanya saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp. 

Setelah beberapa jam, sekitar pukul 14.39 WITA, barulah LBH Bali diberikan izin oleh Polisi untuk mendampingi dan bertemu para mahasiswa Papua tersebut.

“Pukul 14.39 baru diperbolehkan bertemu dan kawan-kawan mahasiswa Papua dapat peringatan,” katanya. 

Sebelumnya diberitakan, puluhan orang yang mengatasnamakan Front Masyarakat Peduli Papua-Bali diangkut paksa oleh kepolisian Polresta Denpasar dari sekitara kawasan Renon, Denpasar. Itu terjadi pada Senin (8/3/2021) pagi. Di Polresta, mereka dikumpulkan di halaman depan Mapolresta untuk selajutnya dimintai keterangan. 

Mereka yang berjumlah puluhan orang diangkat menggunakan mobil polisi saat mereka akan melakukan aksi demonstrasi Di kawasan Renon. Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menerangkan mengaku jika langkah itu diambil secara tegas, humanis dan terukur. 

Langkah itu diambil karena mereka yang sebagian besar merupakan kelompok mahasiswa itu dianggap membangkang. 

“Di mana kita tahu Bali salah satu provinsi yang memberlakukan PPKM. Tapi mereka masih membangkang. Pembangkangan mereka seolah tidak mau tahu dengan kondisi yang ada saat ini. Bahwa Bali saat ini sedang bergotong royong memutus mata rantai penyebaran covid. Malah mereka melaksanakan kumpul aksi yang tidak jelas tujuannya,” kata Kombes Jansen di Mapolresta Denpasar, Senin (8/3/2021).

Menurut Jansen, jauh hari sebelumnya pihak kepolisian sudah melakukan proses penggalangan. Di mana mahasiswa asal Papua itu telah diberitahu terkait aturan PPKM saat ini di Denpasar yang membatasi kegiatan berkumpul.

“Tujuannya supaya menunjukkan kepada masyarakat bahwa kita ini peduli terhadap meningkatnya covid ini. Tapi hari ini juga lihat sendiri kawan-kawan mahasiswa kita yang harusnya terpelajar memahami kondisi yang ada tetapi mereka memaksakan keinginan mereka. Kita harus lakukan langkah tegas,” katanya.

DENPASAR – Puluhan mahasiswa asal Papua diamankan di kawasan Renon, Denpasar, Senin (8/3/2021) pagi. Mereka kemudian diangkut ke Polresta Denpasar. Padahal mereka belum sempat melakukan demonstrasi. 

Ni Kadek Vany Primaliraning selaku Direktur LBH Bali yang ikut mendampingi puluhan mahasiswa Papua itu mengatakan, awalnya saat di Polresta Denpasar, LBH tidak diizinkan bertemu dengan puluhan mahasiswa tersebut.

“Tadi kita tidak dikasih ketemu kawan-kawan dengan alasan prosedur rapid test dulu,” katanya saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp. 

Setelah beberapa jam, sekitar pukul 14.39 WITA, barulah LBH Bali diberikan izin oleh Polisi untuk mendampingi dan bertemu para mahasiswa Papua tersebut.

“Pukul 14.39 baru diperbolehkan bertemu dan kawan-kawan mahasiswa Papua dapat peringatan,” katanya. 

Sebelumnya diberitakan, puluhan orang yang mengatasnamakan Front Masyarakat Peduli Papua-Bali diangkut paksa oleh kepolisian Polresta Denpasar dari sekitara kawasan Renon, Denpasar. Itu terjadi pada Senin (8/3/2021) pagi. Di Polresta, mereka dikumpulkan di halaman depan Mapolresta untuk selajutnya dimintai keterangan. 

Mereka yang berjumlah puluhan orang diangkat menggunakan mobil polisi saat mereka akan melakukan aksi demonstrasi Di kawasan Renon. Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menerangkan mengaku jika langkah itu diambil secara tegas, humanis dan terukur. 

Langkah itu diambil karena mereka yang sebagian besar merupakan kelompok mahasiswa itu dianggap membangkang. 

“Di mana kita tahu Bali salah satu provinsi yang memberlakukan PPKM. Tapi mereka masih membangkang. Pembangkangan mereka seolah tidak mau tahu dengan kondisi yang ada saat ini. Bahwa Bali saat ini sedang bergotong royong memutus mata rantai penyebaran covid. Malah mereka melaksanakan kumpul aksi yang tidak jelas tujuannya,” kata Kombes Jansen di Mapolresta Denpasar, Senin (8/3/2021).

Menurut Jansen, jauh hari sebelumnya pihak kepolisian sudah melakukan proses penggalangan. Di mana mahasiswa asal Papua itu telah diberitahu terkait aturan PPKM saat ini di Denpasar yang membatasi kegiatan berkumpul.

“Tujuannya supaya menunjukkan kepada masyarakat bahwa kita ini peduli terhadap meningkatnya covid ini. Tapi hari ini juga lihat sendiri kawan-kawan mahasiswa kita yang harusnya terpelajar memahami kondisi yang ada tetapi mereka memaksakan keinginan mereka. Kita harus lakukan langkah tegas,” katanya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/