29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:44 AM WIB

3 Dokter Residen Positif Covid-19, RS Sanglah Perketat SOP Kesehatan

DENPASAR –  Selama menangani pasien Coronavirus Disease (Covid-19), setidaknya sudah ada 3 dokter residen atau atau Peserta Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di lingkungan RSUP Sanglah yang terkonfirmasi positif Covid-19.

“Memang betul ada beberapa tenaga kesehatan kami yang terkonfirmasi hasil laboratoriumnya positif Covid-19. Ada tiga residen atau Peserta Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang saat ini

masih dirawat di Ruang Isolasi Nusa Indah 1 orang, isolasi mandiri 1 orang, dan 1 lagi di RS PTN Udayana,” ujar Plt Direktur Medik, Keperawatan dan Penunjang RSUP Sanglah Dr dr I Ketut Surya Negara SpOG (K) MARS.

Ketiga residen tersebut, kata dr Surya Negara, awalnya berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG). Kemungkinan penularan didapat saat melakukan pelayanan di RSUP Sanglah.

Perkembangan selama perawatan ketiga residen ini dalam kondisi baik. “Kami sudah melakukan swab untuk follow up kasus tersebut.

Kami masih menunggu hasil dan perkembangan lebih lanjut. Mudah-mudahan hasilnya negatif,” ungkap dr Surya Negara.

Mengingat sudah ada tenaga kesehatan di rumah sakit terbesar di Bali yang terpapar Covid-19, manajemen RS Sanglah langsung meningkatkan kewaspadaan.

Utamanya untuk mencegah terjadinya transmisi lokal terhadapi petugas-petugas medis lainnya di rumah sakit.

Langkah pertama, RSUP Sanglah saat ini sudah berkoordinasi dengan dekan dan ketua program studi masing-masing PPDS.

“Kebijakan kami adalah bagaimana mengatur PPDS agar jangan sampai terus menerus ada di rumah sakit. Mereka harus diberikan kesempatan istirahat, jaganya tidak boleh setiap hari,” jelas dr Surya Negara.

Kedua, seluruh peserta didik yang ada di RSUP Sanglah akan menjalani tes swab, termasuk yang sedang melakukan stase di RS PTN Udayana.

Pemeriksaan akan dilakukan secara berkala dan disesuaikan dengan skala prioritas. “Akan kami bagi nanti. Ada residen yang sedang stase di RS PTN Udayana, kami akan lakukan swab di RS PTN.

Kalau yang stase di RSUP Sanglah, kami akan swab di RSUP Sanglah. Kami akan lakukan secara bertahap, semua PPDS akan menjalani swab atau PCR tersebut,” imbuhnya.

Sementara itu, untuk tenaga kesehatan di luar PPDS yang bekerja di RSUP Sanglah baik tenaga medis dan non medis, juga akan dilakukan swab secara berkala.

“Kami sudah menyusun jadwal. Jumlah yang akan diswab setiap harinya menyesuaikan dengan kemampuan laboratorium kami di mikrobiologi,” ucap dr. Surya Negara.

Untuk penggunaan Alat Pelindungan Diri (APD), juga dibuatkan kebijakan penggunaan APD satu level lebih tinggi daripada sebelumnya.

Demikian juga diberlakukan untuk petugas di poliklinik dan rawat inap. “Yang lebih penting bagi kita semua adalah kewaspadaan. Banyak dari kita yang terpapar.

Dengan adanya kelonggaran-kelonggaran itu kita dituntut untuk kewaspadaan bersama. Bukan hanya pada tenaga medis, tapi termasuk pengunjung dan penunggu pasien yang harus waspada.

Jadi, kami akan membuat protokol pelaksanaan kegiatan pelayanan khususnya di rawat jalan, seperti peraturan antrean di poliklinik, pemanggilan pasien untuk memperkecil penyebaran Covid-19 di Sanglah,” tandasnya. 

DENPASAR –  Selama menangani pasien Coronavirus Disease (Covid-19), setidaknya sudah ada 3 dokter residen atau atau Peserta Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di lingkungan RSUP Sanglah yang terkonfirmasi positif Covid-19.

“Memang betul ada beberapa tenaga kesehatan kami yang terkonfirmasi hasil laboratoriumnya positif Covid-19. Ada tiga residen atau Peserta Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang saat ini

masih dirawat di Ruang Isolasi Nusa Indah 1 orang, isolasi mandiri 1 orang, dan 1 lagi di RS PTN Udayana,” ujar Plt Direktur Medik, Keperawatan dan Penunjang RSUP Sanglah Dr dr I Ketut Surya Negara SpOG (K) MARS.

Ketiga residen tersebut, kata dr Surya Negara, awalnya berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG). Kemungkinan penularan didapat saat melakukan pelayanan di RSUP Sanglah.

Perkembangan selama perawatan ketiga residen ini dalam kondisi baik. “Kami sudah melakukan swab untuk follow up kasus tersebut.

Kami masih menunggu hasil dan perkembangan lebih lanjut. Mudah-mudahan hasilnya negatif,” ungkap dr Surya Negara.

Mengingat sudah ada tenaga kesehatan di rumah sakit terbesar di Bali yang terpapar Covid-19, manajemen RS Sanglah langsung meningkatkan kewaspadaan.

Utamanya untuk mencegah terjadinya transmisi lokal terhadapi petugas-petugas medis lainnya di rumah sakit.

Langkah pertama, RSUP Sanglah saat ini sudah berkoordinasi dengan dekan dan ketua program studi masing-masing PPDS.

“Kebijakan kami adalah bagaimana mengatur PPDS agar jangan sampai terus menerus ada di rumah sakit. Mereka harus diberikan kesempatan istirahat, jaganya tidak boleh setiap hari,” jelas dr Surya Negara.

Kedua, seluruh peserta didik yang ada di RSUP Sanglah akan menjalani tes swab, termasuk yang sedang melakukan stase di RS PTN Udayana.

Pemeriksaan akan dilakukan secara berkala dan disesuaikan dengan skala prioritas. “Akan kami bagi nanti. Ada residen yang sedang stase di RS PTN Udayana, kami akan lakukan swab di RS PTN.

Kalau yang stase di RSUP Sanglah, kami akan swab di RSUP Sanglah. Kami akan lakukan secara bertahap, semua PPDS akan menjalani swab atau PCR tersebut,” imbuhnya.

Sementara itu, untuk tenaga kesehatan di luar PPDS yang bekerja di RSUP Sanglah baik tenaga medis dan non medis, juga akan dilakukan swab secara berkala.

“Kami sudah menyusun jadwal. Jumlah yang akan diswab setiap harinya menyesuaikan dengan kemampuan laboratorium kami di mikrobiologi,” ucap dr. Surya Negara.

Untuk penggunaan Alat Pelindungan Diri (APD), juga dibuatkan kebijakan penggunaan APD satu level lebih tinggi daripada sebelumnya.

Demikian juga diberlakukan untuk petugas di poliklinik dan rawat inap. “Yang lebih penting bagi kita semua adalah kewaspadaan. Banyak dari kita yang terpapar.

Dengan adanya kelonggaran-kelonggaran itu kita dituntut untuk kewaspadaan bersama. Bukan hanya pada tenaga medis, tapi termasuk pengunjung dan penunggu pasien yang harus waspada.

Jadi, kami akan membuat protokol pelaksanaan kegiatan pelayanan khususnya di rawat jalan, seperti peraturan antrean di poliklinik, pemanggilan pasien untuk memperkecil penyebaran Covid-19 di Sanglah,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/