27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 6:48 AM WIB

INFO ALAM! Dipicu Perubahan Iklim, Capung Aneh Ditemukan di Buleleng

DENPASAR – Seekor capung jenis baru ditemukan di Pulau Dewata. Hal tersebut terungkap dari sebuag lomba fotografi yang diadakan oleh para pecinta serangga.

“Ada lomba foto dan ada peserta dari Bali mengirim foto yang salah satunya jenis capung. Itu Di Fano Tista,” ujar Wahyu Sigit,

Pecinta Capung dari Jogjakarta di sela-sela acara International Conference & Congress of Entological Society of Indonesia di Kuta, Bali.

Capungnya berbentuk kecil dengan warna hitam gelap. “Yang dikirim saat lomba foto itu capung betina, jadi sudah mengindentifikasi untuk speciesnya,” ujar Wahyu.

Capung tersebut ditemukan di wilayah Singaraja. Nah, Di Fano Tista itu tingkat sensitifasnya tinggi dengan perubahan lingkungan.

Karena belum melakukan pendalaman, Sigit tidak mengetahui Di Fano Tista yang di Bali itu seperti apa. Apakah Di Fano Tista yang ada di NTB atau sama dengan yang ada di Pulau Jawa.

“Atau mungkin malah endemic di Pulau Bali. Karena kita hanya melihat secara visual saja. Saya sebenarnya hanya kaget saja melihat capung itu di Bali,” ujarnya.

Wahyu Sigit berharap lingkungan di Bali kemudian tetap terjaga, karena capung seperti itu memiliki sensitivitas yang luar biasa terhadap lingkungan.

Sementara itu, Sekretaris Jendral Entological Society of Indonesia menjelaskan memang beberapa di daerah di Bali memiliki serangga yang unik.

“Bisa saja di beberapa daerah di kabupaten dapat melakukan koleksi serangga seperti museum serangga, kebun serangga dan lain-lainnya yang bisa menarik minat para pelajar selain mahasiswa,” ujarnya.

 “Hidup kita ini kan menumpang di dunia serangga. Serangga ada tiga juta species, manusia Cuma satu.

Dari tiga juta itu, baru satu juta yang ditemukan. Maka di Bali, dari tiga juta ini, mana nih yang bisa dikembangkan di Bali?,” pungkasnya. 

DENPASAR – Seekor capung jenis baru ditemukan di Pulau Dewata. Hal tersebut terungkap dari sebuag lomba fotografi yang diadakan oleh para pecinta serangga.

“Ada lomba foto dan ada peserta dari Bali mengirim foto yang salah satunya jenis capung. Itu Di Fano Tista,” ujar Wahyu Sigit,

Pecinta Capung dari Jogjakarta di sela-sela acara International Conference & Congress of Entological Society of Indonesia di Kuta, Bali.

Capungnya berbentuk kecil dengan warna hitam gelap. “Yang dikirim saat lomba foto itu capung betina, jadi sudah mengindentifikasi untuk speciesnya,” ujar Wahyu.

Capung tersebut ditemukan di wilayah Singaraja. Nah, Di Fano Tista itu tingkat sensitifasnya tinggi dengan perubahan lingkungan.

Karena belum melakukan pendalaman, Sigit tidak mengetahui Di Fano Tista yang di Bali itu seperti apa. Apakah Di Fano Tista yang ada di NTB atau sama dengan yang ada di Pulau Jawa.

“Atau mungkin malah endemic di Pulau Bali. Karena kita hanya melihat secara visual saja. Saya sebenarnya hanya kaget saja melihat capung itu di Bali,” ujarnya.

Wahyu Sigit berharap lingkungan di Bali kemudian tetap terjaga, karena capung seperti itu memiliki sensitivitas yang luar biasa terhadap lingkungan.

Sementara itu, Sekretaris Jendral Entological Society of Indonesia menjelaskan memang beberapa di daerah di Bali memiliki serangga yang unik.

“Bisa saja di beberapa daerah di kabupaten dapat melakukan koleksi serangga seperti museum serangga, kebun serangga dan lain-lainnya yang bisa menarik minat para pelajar selain mahasiswa,” ujarnya.

 “Hidup kita ini kan menumpang di dunia serangga. Serangga ada tiga juta species, manusia Cuma satu.

Dari tiga juta itu, baru satu juta yang ditemukan. Maka di Bali, dari tiga juta ini, mana nih yang bisa dikembangkan di Bali?,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/