33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:17 PM WIB

Diskes Bali Pastikan Pemicu Keracunan di SDN 1 Temesi Karena e-Coli

DENPASAR – Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan makanan yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri 1 Temesi, Desa Temesi, Kecamatan Gianyar akhirnya sudah menemukan titik temu.

Penyebab keracunan dipastikan karena enterotoksin dari Enterotoksin Stafilococus, E Colo Salmonella dan Bacilus cereus berdasar masa inkubasi dan gejala klinis.

Sebagai catatan, pasca kejadian, dilakukan investigasi oleh petugas surveilans dari tim Puskesmas Gianyar 1.

Beragam metode dilakukan, seperti dari penanganan penderita (pengobatan dan rujukan) serta pengambilan sampel es kelapa, air dan sampel nasi bungkus.

Dilaporkan, dari 29 anak yang mengkonsumsi es kelapa, 15 anak mengalami keracunan dan harus di rawat di RSUD Sanjiwani, Gianyar.

Sedangkan dari 31 anak yang mengonsumsi nasi goreng, ada 5 anak yang mengalami keracunan. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya.

 “Dari hasil laboratorium bahwa sampel sosis pada nasi goreng positif mengandung bakteri E. Colli, Colliform dan Salmonella,” ungkapnya.

Tipe KLB keracunan makanan ini pun dikatakan termasuk dalam commonsource, tranmisi penularan kuman atau bakteri berlangsung food borne poisoning.

Bahkan, hygiene dan sanitasi ditempat pengelolahan makanan tersebut termasuk dalam klasifikasi tidak memenuhi syarat.

“Itu berdasar uji kelayakan fisik untuk higiene satintasi makanan jasa boga, seperti tempat pengelolaan limbah tidak memenuhi syarat,

penempatan bahan baku makanan diletakkan pada lantai,” ujarnya membeberkan hasil uji laboratorium kemarin.

Atas hal tersebut, pihaknya pun memberikan saran untuk meningkatkan upaya pengawasan Higiene  Sanitasi Makanan (HSM), khususnya pada kantin sekolah.

Selain itu, pihaknya juga menyarankan promosi kesehatan, khususnya tentang personal higiene dan cara pengolahan makanan dengan baik. 

DENPASAR – Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan makanan yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri 1 Temesi, Desa Temesi, Kecamatan Gianyar akhirnya sudah menemukan titik temu.

Penyebab keracunan dipastikan karena enterotoksin dari Enterotoksin Stafilococus, E Colo Salmonella dan Bacilus cereus berdasar masa inkubasi dan gejala klinis.

Sebagai catatan, pasca kejadian, dilakukan investigasi oleh petugas surveilans dari tim Puskesmas Gianyar 1.

Beragam metode dilakukan, seperti dari penanganan penderita (pengobatan dan rujukan) serta pengambilan sampel es kelapa, air dan sampel nasi bungkus.

Dilaporkan, dari 29 anak yang mengkonsumsi es kelapa, 15 anak mengalami keracunan dan harus di rawat di RSUD Sanjiwani, Gianyar.

Sedangkan dari 31 anak yang mengonsumsi nasi goreng, ada 5 anak yang mengalami keracunan. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya.

 “Dari hasil laboratorium bahwa sampel sosis pada nasi goreng positif mengandung bakteri E. Colli, Colliform dan Salmonella,” ungkapnya.

Tipe KLB keracunan makanan ini pun dikatakan termasuk dalam commonsource, tranmisi penularan kuman atau bakteri berlangsung food borne poisoning.

Bahkan, hygiene dan sanitasi ditempat pengelolahan makanan tersebut termasuk dalam klasifikasi tidak memenuhi syarat.

“Itu berdasar uji kelayakan fisik untuk higiene satintasi makanan jasa boga, seperti tempat pengelolaan limbah tidak memenuhi syarat,

penempatan bahan baku makanan diletakkan pada lantai,” ujarnya membeberkan hasil uji laboratorium kemarin.

Atas hal tersebut, pihaknya pun memberikan saran untuk meningkatkan upaya pengawasan Higiene  Sanitasi Makanan (HSM), khususnya pada kantin sekolah.

Selain itu, pihaknya juga menyarankan promosi kesehatan, khususnya tentang personal higiene dan cara pengolahan makanan dengan baik. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/