31.3 C
Jakarta
13 September 2024, 17:22 PM WIB

Diskes Siapkan 1,2 Juta Vaksin JE, Stok Dipastikan Aman

DENPASAR – Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Bali terus menggenjot pencapaian target imunisasi Japanese Encephalitis (JE).

Petugas di lapangan berjibaku dan bekejaran dengan waktu yang tinggal menyisakan 20 hari lagi.  Akhir April 2018, target 962.810 anak usia 9 bulan – 15 tahun sudah harus divaksin semua.

Kepala Diskes Provinsi Bali, I Ketut Suarjaya mengatakan secara umum imunisasi yang digelar sejak 1 Maret lalu berjalan lancar.

Suarjaya juga memastikan vaksin yang digunakan lebih dari cukup. Bahkan, persediaan vaksin melebihi dari target sasaran.

Jumlah vaksin sengaja dilebihi karena mengantisipasi jika ada perpindahan penduduk dan faktor lainnya.

“Vaksin JE yang disediakan pemerintah pusat untuk Bali sebanyak 1,2 juta vaksin. Jumlah itu melebihi target yang ditetapkan,” kata Suarjaya kepada Jawa Pos Radar Bali.

Kendati waktu semakin mepet, Diskes optimistis target 962.810 sasaran bisa tercapai. Sejak 8 April lalu petugas di lapangan sudah memvaksin 696.361 sasaran.

Artinya masih kurang 266.449 sasaran untuk mencapai target. Dia yakin petugas di lapangan bisa memenuhi minimal 95 persen dari target.

“Sejak 8 April lalu kami sudah mencapai 72 persen dari target. Lagi 28 persen target, kami yakin pada akhir bulan ini bisa tercapai,” imbuh pejabat asal Buleleng itu.

Ditambahkan Suarjaya, selama April tim di lapangan yang terdiri dari petugas kesehatan dari tingkat puskesmas hingga rumah sakit, gencar bergerilya menyasar posyandu dan balai banjar.

Tujuannya untuk memvaksin anak-anak yang belum sekolah. Sebab, untuk anak-anak yang sudah sekolah diberi vaksin pada Maret lalu.

Selain itu, vaksin di tingkat balai banjar dan posyandu itu mengantisipasi jika ada anak usia sekolah yang tercecer.

Petugas kesehatan wajib melayani anak usia sekolah yang tercecer. Suarjaya menyatakan optimistis target bisa tercapai minimal 95 persen, karena pekan terakhir April akan diadakan sweeping besar-besaran.

Sweeping itu menyasar sejumlah tempat keramaian seperti pusat perbelanjaan. “Sasaran 962.810 anak itu kami sudah ada catatannya semua.

Jadi , mana yang kurang kami datangi. Kalau terlewat maka kami lakukan sweeping,” papar pria berkacamata itu.

Bila dipersentasekan capaian tertinggi adalah Kabupaten Klungkung. Dari 38.936 anak yang ditarget, yang sudah divaksin 31.739 anak (81,52 persen).

Persentase capaian tertinggi kedua adalah Kabupaten Tabanan dengan capaian sasaran 68.490 anak dari 84.272 yang harus divaksin (81,27 persen).

Sementara capaian terbanyak adalah Kota Denpasar dengan jumlah sasaran 207.364 anak, yang sudah tervaksin 149.376 anak.

Suarjaya berterimakasih pada semua komponen yang sudah mendukung program vaksin JE. Dari tingkat puskesmas pembantu hingga dinas kesehatan.

Sebab, vaksin JE ini sangat penting untuk mengukur tingkat keberhasilan mencegah penyebaran kasus serangan virus JE di Bali.

“Setelah ada vaksinasi JE ini apakah kasus (serangan virus JE) di Bali menurun atau tidak. Kami akan bandingkan data 2016, 2017 sebelum ada vaksi, dengan 2018 setelah ada vaksin,” paparnya. 

DENPASAR – Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Bali terus menggenjot pencapaian target imunisasi Japanese Encephalitis (JE).

Petugas di lapangan berjibaku dan bekejaran dengan waktu yang tinggal menyisakan 20 hari lagi.  Akhir April 2018, target 962.810 anak usia 9 bulan – 15 tahun sudah harus divaksin semua.

Kepala Diskes Provinsi Bali, I Ketut Suarjaya mengatakan secara umum imunisasi yang digelar sejak 1 Maret lalu berjalan lancar.

Suarjaya juga memastikan vaksin yang digunakan lebih dari cukup. Bahkan, persediaan vaksin melebihi dari target sasaran.

Jumlah vaksin sengaja dilebihi karena mengantisipasi jika ada perpindahan penduduk dan faktor lainnya.

“Vaksin JE yang disediakan pemerintah pusat untuk Bali sebanyak 1,2 juta vaksin. Jumlah itu melebihi target yang ditetapkan,” kata Suarjaya kepada Jawa Pos Radar Bali.

Kendati waktu semakin mepet, Diskes optimistis target 962.810 sasaran bisa tercapai. Sejak 8 April lalu petugas di lapangan sudah memvaksin 696.361 sasaran.

Artinya masih kurang 266.449 sasaran untuk mencapai target. Dia yakin petugas di lapangan bisa memenuhi minimal 95 persen dari target.

“Sejak 8 April lalu kami sudah mencapai 72 persen dari target. Lagi 28 persen target, kami yakin pada akhir bulan ini bisa tercapai,” imbuh pejabat asal Buleleng itu.

Ditambahkan Suarjaya, selama April tim di lapangan yang terdiri dari petugas kesehatan dari tingkat puskesmas hingga rumah sakit, gencar bergerilya menyasar posyandu dan balai banjar.

Tujuannya untuk memvaksin anak-anak yang belum sekolah. Sebab, untuk anak-anak yang sudah sekolah diberi vaksin pada Maret lalu.

Selain itu, vaksin di tingkat balai banjar dan posyandu itu mengantisipasi jika ada anak usia sekolah yang tercecer.

Petugas kesehatan wajib melayani anak usia sekolah yang tercecer. Suarjaya menyatakan optimistis target bisa tercapai minimal 95 persen, karena pekan terakhir April akan diadakan sweeping besar-besaran.

Sweeping itu menyasar sejumlah tempat keramaian seperti pusat perbelanjaan. “Sasaran 962.810 anak itu kami sudah ada catatannya semua.

Jadi , mana yang kurang kami datangi. Kalau terlewat maka kami lakukan sweeping,” papar pria berkacamata itu.

Bila dipersentasekan capaian tertinggi adalah Kabupaten Klungkung. Dari 38.936 anak yang ditarget, yang sudah divaksin 31.739 anak (81,52 persen).

Persentase capaian tertinggi kedua adalah Kabupaten Tabanan dengan capaian sasaran 68.490 anak dari 84.272 yang harus divaksin (81,27 persen).

Sementara capaian terbanyak adalah Kota Denpasar dengan jumlah sasaran 207.364 anak, yang sudah tervaksin 149.376 anak.

Suarjaya berterimakasih pada semua komponen yang sudah mendukung program vaksin JE. Dari tingkat puskesmas pembantu hingga dinas kesehatan.

Sebab, vaksin JE ini sangat penting untuk mengukur tingkat keberhasilan mencegah penyebaran kasus serangan virus JE di Bali.

“Setelah ada vaksinasi JE ini apakah kasus (serangan virus JE) di Bali menurun atau tidak. Kami akan bandingkan data 2016, 2017 sebelum ada vaksi, dengan 2018 setelah ada vaksin,” paparnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/