31.5 C
Jakarta
25 April 2024, 11:00 AM WIB

Larangan Mudik, Volume Kendaraan di Tol Bali Mandara Diprediksi Turun

MANGUPURA – Larangan mudik liburan Lebaran diprediksi berdampak terhadap volume lalu lintas harian di Jalan Tol Bali Mandara, Badung.

Diprediksi akan mengalami penurunan sebanyak 15 persen  atau dari normal hari  berada pada angka 11 ribu kendaraan, akan diprediksi menjadi hanya 9.500 kendaraan.

Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol (JBT) I Ketut Adiputra Karang tak menampik ada menjadi penurunan volume kendaraan lalu lintas pengguna jalan tol.

Perkiraan tersebut berlaku selama 22 hari. Yakni dari H-10 hingga H+10 Lebaran, yang total jumlah kendaraannya diprediksi mencapai angka 210 ribu kendaraan.

“Tahun ini, perkiraan kami volume lalu lintas cenderung akan menurun 15% dari volume normal harian pasca Covid-19 sebesar 11 ribu,” terang Adiputra Karang.

Penurunan ini terjadi karena  adanya imbauan untuk tidak mudik yang berlaku untuk seluruh masyarakat. Sebab pada masa libur Lebaran, Bali kerap dibanjiri oleh kedatangan wisatawan.

Namun pihaknya tetap mendorong agar segenap masyarakat taat terhadap imbauan tersebut. Mengingat kebijakan itu dikeluarkan, tiada lain untuk kepentingan bersama, yakni memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Pihaknya juga telah memasang spanduk imbauan agar tidak mudik, pada setiap mulut Tol Bali Mandara.

“Kami selaku pengelola Jalan Tol Bali Mandara mendukung imbauan pemerintah untuk tidak mudik. Mari kita dukung program pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19,” bebernya.

Kendati diprediksi mengalami penurunan tetapi ia memastikan bahwa seluruh sumber daya operasional seperti customer service, mobile customer service, PJR, ambulance, rescue, derek, dan Posko Lebaran disiagakan selama 24 jam.

Para petugas siap memberikan pelayanan optimal. Selain itu, untuk pemantauan kondisi lalu lintas terkini terdapat kamera CCTV, Variable Message Sign (VMS), dan Anemometer (alat ukur kecepatan angin).

“Meski demikian, kami imbau seluruh pengendara agar tetap berhati-hati, patuhi rambu lalu lintas, dan cek kendaraan sebelum melakukan perjalanan,” terangnya.

Secara terpisah, Assistant Manager Operation & Maintenance PT JBT Putu Gandi Ginantra menambahkan, kondisi serupa sebenarnya sudah pernah terjadi pada tahun 2020.

Ketika itu volume normal harian berada pada angka 9-10 ribuan kendaraan. Kemudian begitu memasuki periode Lebaran, turun menjadi rata-rata 8 ribuan kendaraan.

“Hal tersebut tentu berbeda dengan kondisi sebelum pandemi Covid-19, yakni pada tahun 2019 silam. Pada saat itu, volume normal

harian mencapai angka rata-rata 45-50 ribuan. Dan kemudian meningkat sebanyak 5%, pada saat periode Lebaran, ” pungkasnya. 

MANGUPURA – Larangan mudik liburan Lebaran diprediksi berdampak terhadap volume lalu lintas harian di Jalan Tol Bali Mandara, Badung.

Diprediksi akan mengalami penurunan sebanyak 15 persen  atau dari normal hari  berada pada angka 11 ribu kendaraan, akan diprediksi menjadi hanya 9.500 kendaraan.

Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol (JBT) I Ketut Adiputra Karang tak menampik ada menjadi penurunan volume kendaraan lalu lintas pengguna jalan tol.

Perkiraan tersebut berlaku selama 22 hari. Yakni dari H-10 hingga H+10 Lebaran, yang total jumlah kendaraannya diprediksi mencapai angka 210 ribu kendaraan.

“Tahun ini, perkiraan kami volume lalu lintas cenderung akan menurun 15% dari volume normal harian pasca Covid-19 sebesar 11 ribu,” terang Adiputra Karang.

Penurunan ini terjadi karena  adanya imbauan untuk tidak mudik yang berlaku untuk seluruh masyarakat. Sebab pada masa libur Lebaran, Bali kerap dibanjiri oleh kedatangan wisatawan.

Namun pihaknya tetap mendorong agar segenap masyarakat taat terhadap imbauan tersebut. Mengingat kebijakan itu dikeluarkan, tiada lain untuk kepentingan bersama, yakni memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Pihaknya juga telah memasang spanduk imbauan agar tidak mudik, pada setiap mulut Tol Bali Mandara.

“Kami selaku pengelola Jalan Tol Bali Mandara mendukung imbauan pemerintah untuk tidak mudik. Mari kita dukung program pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19,” bebernya.

Kendati diprediksi mengalami penurunan tetapi ia memastikan bahwa seluruh sumber daya operasional seperti customer service, mobile customer service, PJR, ambulance, rescue, derek, dan Posko Lebaran disiagakan selama 24 jam.

Para petugas siap memberikan pelayanan optimal. Selain itu, untuk pemantauan kondisi lalu lintas terkini terdapat kamera CCTV, Variable Message Sign (VMS), dan Anemometer (alat ukur kecepatan angin).

“Meski demikian, kami imbau seluruh pengendara agar tetap berhati-hati, patuhi rambu lalu lintas, dan cek kendaraan sebelum melakukan perjalanan,” terangnya.

Secara terpisah, Assistant Manager Operation & Maintenance PT JBT Putu Gandi Ginantra menambahkan, kondisi serupa sebenarnya sudah pernah terjadi pada tahun 2020.

Ketika itu volume normal harian berada pada angka 9-10 ribuan kendaraan. Kemudian begitu memasuki periode Lebaran, turun menjadi rata-rata 8 ribuan kendaraan.

“Hal tersebut tentu berbeda dengan kondisi sebelum pandemi Covid-19, yakni pada tahun 2019 silam. Pada saat itu, volume normal

harian mencapai angka rata-rata 45-50 ribuan. Dan kemudian meningkat sebanyak 5%, pada saat periode Lebaran, ” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/