DENPASAR – Gubernur Bali Wayan Koster, tampaknya, serius mewujudkan proyek kereta api di Bali. Bahkan, Koster telah menyusun grand desain, akan seperti apa kereta yang beroperasi di bali.
Intinya, kata Koster, pengoperasian kereta api di Bali akan selaras dengan alam dan budaya Bali. Yang lebih penting; ramah lingkungan.
Kepada awak media, Gubernur Koster bahkan telah meminta desain yang beda, dengan estetika dan ciri khas bernuansa lokal.
“Sentuhan (nuansa, red) lokal. Jadi berbeda dengan daerah lain. Bali ini kecil, tapi selalu dilihat dunia,” ungkap Koster saat Diskusi Pembangunan Kereta Api Provinsi Bali di Jayasabha, kemarin.
Gubernur Koster melanjutkan, pembangunan kereta api di Bali sebagai perwujudan pembangunan transportasi yang memadai di Pulau Dewata.
“Bali kan jadi tujuan wisata dunia, jadi sorotan internasional. Sudah sepantasnya punya jaringan transportasi yang memadai,” terangnya.
Masyarakat, klaim Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini, merespon baik rencana tersebut. “Respons masyarakat luar biasa,” klaimnya.
Ke depan, Koster menyatakan akan terus mendorong penyempurnaan sistem transportasi di Bali.
“Transportasi darat, laut dan udara akan terus disempurnakan selain untuk masyarakat, juga mendukung industri pariwisata di Bali,” ujarnya.
Selain itu, pemerintah pusat menargetkan jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia mencapai 20 juta orang per tahun.
Bali sendiri tetap menjadi destinasi wisata unggulan untuk menggaet kunjungan wisatawan asing ke Tanah Air.
“Dan ini mesti didukung oleh sarana transportasi yang baik,” tegas pria asal Sembiran, Buleleng ini.
Sementara itu, Kepala Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Gede Pasek Suardika menyatakan dukungannya.
Bahkan, Gede Pasek Suardika mendorong Pemprov Bali segera merealisasi pembangunan dan pengembangan kereta api di Bali.
“Ini juga sesuai amanah Bapak Presiden yang mendorong pembangunan infrastruktur dan konektivitas nasional,” terangnya.
Ia juga menyarankan agar jalur kereta api nantinya bisa terhubung pula dengan bandara dan pusat-pusat kegiatan lain, sehingga mempercepat akses dan layanan pada masyarakat.