DENPASAR – Gubernur Bali Wayan Koster sebagaimana diketahui kembali mengeluarkan Imbauan Gubernur Bali Nomor : 215/Gugascovid19/VI/2020 tanggal 8 Juni 2020.
Koster mengimbau peserta didik agar tetap belajar di rumah, melarang kegiatan keramaian termasuk tajen, melarang operasional dan aktivitas obyek wisata, hiburan malam, dan kegiatan lainnya yang melibatkan banyak orang.
Imbauan ini juga mengatur kegiatan adat dan agama hanya boleh dilaksanakan dengan melibatkan paling banyak 25 (dua puluh lima) orang.
Imbauan itu juga membatasi perjalanan ke luar Bali, khususnya ke daerah yang masuk zona merah Covid-19. Termasuk mengurangi aktivitas keluar rumah.
Dalam hal melaksanakan aktivitas ke luar rumah, agar masyarakat dengan tertib dan disiplin mengikuti protokol pencegahan Covid-19.
Yakni, selalu menjaga jarak fisik dan sosial, wajib menggunakan masker dan selalu mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir atau menggunakan hand sanitizer.
Juga tak kalah penting, selalu melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan sebagainya. Imbaun ini bukan yang pertama kali dilakukan oleh pemerintah Bali.
Terlebih dilakukan oleh Koster yang juga selaku Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Bali.
Meski berulangkali merilis imbauan, nyatanya belakangan ini kasus positif Covid-19 justru mengalami trend peningkatan yang cukup tajam.
Bahkan, terhitung 10 Mei hingga 10 Juni ini, catatan Radarbali.id, kasus positif Covid-19 justru meningkat 2 kali lipat.
Imbauan ini ternyata membuat netizen Bali bosan. Sebagaimana yang ditulis akun @I Gede Mertamaya. “Wajar. Karena imbauan-imbauan saja, tidak ada ketegasan,” tulisnya.
Juga ada dari akun @I Ketut Widiana. “Aturan aja di perketat, tapi kenyataan orang bebas masuk kesana kesini begitu gampangnya orang masuk di plabuhan ke Bali tolong pak para petugas di pelabuhan
itu di perketat sedikit untuk membuka pintu msk ke Bali nyama Bali sudah payah menjalani himbauan sampai sampai ngaturang yadnya aja udah payah pak,” tulisnya.