DENPASAR – Sosok perempuan yang selalu jadi inspirasi anak dan cucunya, Desak Putu Kari berpulang.
Istri Pahlawan Nasional Brigjen TNI (anumerta) I Gusti Ngurah Rai, pemimpin pasukan Ciung Wanara, yang melakukan peperangan bernama Puputan Margarana, meninggal dunia di usia 92 tahun.
I Gusti Ngurah Agung Danil Yuda, salah seorang cucu Desak Putu Kari, mengatakan bahwa neneknya meninggal pukul 05.00, dini hari di RS Sanglah.
Menurutnya, kondisi kesehatan Putu Kari menurun sejak Kamis lalu (7/12). Gung Danil menceritakan lebih dalam bahwa awalnya Putu Kari tidak mau makan, yang menyebabkan kondisinya terus menurun.
Karena ada anggota keluarga ada yang berprofesi sebagai dokter, lantas dicoba dipasangkan infus agar ada cairan.
Tapi, sayangnya tidak berhasil. Sehingga dibawa ke RS Sanglah agar segera mendapatkan tindakan. Sesampai di rumah sakit, darah Putu Kari dinyatakan kekurangan oksigen.
“Karena kulitnya rapuh, pecah, sehingga gagal dipasang infus. Kami bawa ke rumah sakit, katanya kekurangan oksigen darahnya. Sebelumnya memang ada batuk-batuk. Juga infeksi di paru-parunya,” ujarnya.
Setelah mendapat penanganan dokter, kondisinya sempat membaik di hari kedua maupun ketiga saat masih di rumah sakit.
Putu Kari sudah bisa bicara, bahkan teriak-teriak. Tetapi, Minggu pagi kemarin mendadak berpulang, meski kesehatannya sempat membaik.
Desak Putu Kari meninggalkan tujuh anak hasil dari dua kali pernikahannya. Dari suami pertama, yakni I Gusti Ngurah Rai memiliki tiga orang putra.
Yakni I Gusti Ngurah Gede Yudana, I Gusti Ngurah Tantra, dan I Gusti Ngurah Alit Yuda. Sedang dari pernikahan kedua dengan almarhum I Made Setia Budi, dikaruniai empat orang anak.
Mereka antara lain Ni Putu Sari Utami, Made Muliani, Nyoman Laksana Budi, Ketut Bakti Budi.