27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 2:53 AM WIB

Getapak Muhammadiyah Bantu Warga Terdampak Pandemi Covid-19

DENPASAR – Gerakan Ketahanan Pangan Keluarga (Getapak) Pusat yang diinisiasi oleh Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) kembali menggelar Focus Group Discussion (FGD) Sabtu lalu (10/4) di Hotel Maya Sanur, Denpasar.

 

Forum ini dihadiri Getapak Denpasar, Getapak Gianyar, Getapak Karangasem dan Getapak Badung. Bachtiar Dwi Kurniawan Program Manager Getapak MCCC PP Muhammadiyah, menyampaikan bahwa peran utama adanya Getapak adalah untuk meringankan beban masyarakat akibat adanya pandemi Covid-19, terutama di bidang ekonomi.

 

“Muhammadiyah tidak hanya bergerak memberi layanan terhadap tenaga kesehatan atau layanan kesehatan bagi masyarakat terdampak, tapi juga problem sosial-ekonomi yang dihadapi masyarakat. Jadi, Muhammadiyah dalam memberikan kontribusi memiliki program Getapak yang diharapkan penguatan ekonomi itu berbasis keluarga,” terangnya.

 

Bachtiar juga menyampaikan bahwa adanya program ini diharapkan dapat berkelanjutan dan memberi dampak positif yang massif bagi masyarakat. “Masyarakat bisa mengaplikasikan bahkan mereplikasi ataupun memasifikasi kepada masyarakat, menularkan Getapak ini kepada masyarakat lain yang terdampak. Sehingga ke depan, masyarakat yang menerima program ini dapat saling berbagi pengalaman dengan masyarakat yang lain sehingga menjadi masyarakat yang tangguh menghadapi bencana, tangguh menghadapi situasi sulit.”

 

Dengan adanya program Getapak ini, Bakhtiar juga berharap tidak hanya beban masyarakat secara ekonomi saja yang dapat diringankan. Namun juga terwujudnya solidaritas masyarakat, terutama masyarakat Bali yang multikultural.

 

“Aspek lain dari Getapak ini, non-ekonomi adalah solidaritas. Jadi memupuk solidaritas, kebersamaan, walaupun Bali mayoritas non-muslim ataupun tidak Muhammadiyah tapi Muhammadiyah punya solidaritas, kebersamaan untuk merasakan bahwa problem ini (pandemi) adalah problem bersama,” ujarnya.

 

Pada kesempatan yang sama, Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah, Muhammad Nurul Yamin juga menyampaikan bentuk kegiatan dari program Getapak menjadi salah satu bentuk Gerakan Muhammadiyah yang simultan dalam menanggulangi pandemi Covid-19.

 

Seperti diketahui, Program Getapak ini menyasar 15 kabupaten dan kota. Di antaranya Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Karangasem, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kota Jogjakarta, Kota Surakarta, Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Karanganyar.  Total 4.320 kepala keluarga yang menerima bantuan modal usaha dari Getapak ini. 

DENPASAR – Gerakan Ketahanan Pangan Keluarga (Getapak) Pusat yang diinisiasi oleh Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) kembali menggelar Focus Group Discussion (FGD) Sabtu lalu (10/4) di Hotel Maya Sanur, Denpasar.

 

Forum ini dihadiri Getapak Denpasar, Getapak Gianyar, Getapak Karangasem dan Getapak Badung. Bachtiar Dwi Kurniawan Program Manager Getapak MCCC PP Muhammadiyah, menyampaikan bahwa peran utama adanya Getapak adalah untuk meringankan beban masyarakat akibat adanya pandemi Covid-19, terutama di bidang ekonomi.

 

“Muhammadiyah tidak hanya bergerak memberi layanan terhadap tenaga kesehatan atau layanan kesehatan bagi masyarakat terdampak, tapi juga problem sosial-ekonomi yang dihadapi masyarakat. Jadi, Muhammadiyah dalam memberikan kontribusi memiliki program Getapak yang diharapkan penguatan ekonomi itu berbasis keluarga,” terangnya.

 

Bachtiar juga menyampaikan bahwa adanya program ini diharapkan dapat berkelanjutan dan memberi dampak positif yang massif bagi masyarakat. “Masyarakat bisa mengaplikasikan bahkan mereplikasi ataupun memasifikasi kepada masyarakat, menularkan Getapak ini kepada masyarakat lain yang terdampak. Sehingga ke depan, masyarakat yang menerima program ini dapat saling berbagi pengalaman dengan masyarakat yang lain sehingga menjadi masyarakat yang tangguh menghadapi bencana, tangguh menghadapi situasi sulit.”

 

Dengan adanya program Getapak ini, Bakhtiar juga berharap tidak hanya beban masyarakat secara ekonomi saja yang dapat diringankan. Namun juga terwujudnya solidaritas masyarakat, terutama masyarakat Bali yang multikultural.

 

“Aspek lain dari Getapak ini, non-ekonomi adalah solidaritas. Jadi memupuk solidaritas, kebersamaan, walaupun Bali mayoritas non-muslim ataupun tidak Muhammadiyah tapi Muhammadiyah punya solidaritas, kebersamaan untuk merasakan bahwa problem ini (pandemi) adalah problem bersama,” ujarnya.

 

Pada kesempatan yang sama, Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah, Muhammad Nurul Yamin juga menyampaikan bentuk kegiatan dari program Getapak menjadi salah satu bentuk Gerakan Muhammadiyah yang simultan dalam menanggulangi pandemi Covid-19.

 

Seperti diketahui, Program Getapak ini menyasar 15 kabupaten dan kota. Di antaranya Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Karangasem, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kota Jogjakarta, Kota Surakarta, Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Karanganyar.  Total 4.320 kepala keluarga yang menerima bantuan modal usaha dari Getapak ini. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/