DENPASAR – Satu persatu pengungsi kawasan rawan bencana (KRB) erupsi Gunung Agung di Denpasar pulang kampung.
Hingga kemarin tercatat 408 pengungsi yang berada di lima Posko Pengungsi kembali ke kampung halamannya masing-masing.
Keputusan mereka pulang diambil setelah pemerintah menurunkan radius bahaya dari 8 km menjadi 6 km.
Kini hanya tersisa 225 pengungsi yang masih bertahan di Denpasar. Masing-masing tersebar di Posko Danau Tempe 89 jiwa. Posko Kesambi 9 orang. Posko Gurita 2 orang dan Posko Utama GOR Kompang Sujana 23 orang.
“Mereka memilih pulang karena surat edaran dari pemerintah yang menyatakan zona bahaya Gunung Agung menjadi 6 kilometer. Karena wilayah meraka dinyatakan aman, mereka memilih kembali,” ujar Kepala BPBD Kota Denpasar IB Joni Ariwibawa kemarin.
Joni mengungkapkan untuk yang bertahan saat ini terutama pada posko Danau Tempe adalah pengungsi yang berasal dari radius 6 kilometer dari puncak Gunung Agung.
Salah satunya yang berada di Banjar Pengalusan, Desa Ban, Karangasem. Mereka memilih bertahan sampai situasi aman.
Menurut Joni, meski sudah pulang ke Desa mereka, jika terjadi peningkatan aktivitas Gunung Agung sehingga zona mereka dinyatakan tidak aman, BPBD siap menerima kembali .
Untuk itu, pihaknya masih menyimpan logistik yang masih bisa disimpan untuk jangka panjang. “Jika mereka kembali karena situasi yang tidak diharapkan (erupsi) seperti kemarin,
kami akan menampung mereka kembali. Kami tetap akan menyediakan posko di tempat ini,” katanya.