DENPASAR – Pawai ogoh-ogoh yang sejatinya digelar saat pengerupukan Maret lalu batal digelar karena dihantam Corona. Rencana awal akan digelar akhir 2020. Namun, rencana itu tidak bisa terlaksana seperti biasa yang melibatkan banyak orang dan penonton. Melainkan hanya akan digelar secara virtual, sehingga penonton tak bisa melihat langsung.
Lomba ogoh-ogoh yang akan dilakukan secara virtual itu akan digelar serangkaian dengan Denpasar Festival 2020. Menurut rencana lomba ogoh-ogoh inipun akan diselenggarakan dari bulan Oktober hingga Desember 2020 mendatang.
Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, IGN Bagus Mataram yang dikonfirmasi Rabu (12/8) mengatakan tidak ada penentuan lomba pada acara ini. Bahkan, bagi sekaa teruna yang tidak membuat ogoh-ogoh bisa digantikan dengan karya seni lain. Ia mencontohkan seperti buat layangan.
Teknisnya, para pemuda atau pemudi itu merekam ogoh-ogoh sekaligus gamelannya. Persis seakan melakukan parade maupun pawai ogoh-ogoh. Dalam pelaksanaan lomba ini, masing-masing sekaa teruna diminta membuat video berdurasi dua sampai lima menit yang menceritakan tentang ogoh-ogoh yang dibuat. Nanti lewat video inilah akan dinilai oleh dewan juri.
Dalam pelaksanaan lomba ini Dinas Kebudayaan juga menggandeng Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Denpasar.
“Untuk teknis lengkap dan kapan mulai lombanya kami masih rapatkan, intinya lomba dilakukan secara virtual untuk seluruh sekaa teruna di Kota Denpasar,” kata Mataram.
Di Denpasar ada 417 sekaa teruna. Pemkot Denpasar akan memberikan dana kepada masing-masing Sekaa teruna sebesar Rp 10 juta.
“Sekarang dananya sudah ada, tinggal setor videonya sebagai bukti. Nanti kami akan rapatkan hal ini dengan kades maupun lurah. Kades lurah kemudian yang akan menyampaikan ke sekaa teruna,” sambungnya.