29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:23 AM WIB

International Summer School

Gubernur Koster Paparkan Konsep Ekonomi Kerthi Bali

DENPASAR, radarbali.id- Gubernur Bali, Wayan Koster paparkan konsep Ekonomi Kerthi Bali saat menjadi Keynote Speech Gubernur Bali pada acara International Summer School 2022 di Universitas Warmadewa pada, Senin (Soma Kliwon, Kuningan), 13 Juni 2022 yang dihadiri langsung oleh Deputi Bidang Sumber Daya Manusia BUMN, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata, Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Provinsi Bali, A.A. Gede Oka Wisnumurti, Rektor Universitas Warmadewa, Prof. Dewa Putu Widjana, Rektor Universitas Airlangga (Unair), Prof. Badri Munir Sukoco, hingga peserta International Summer School dari Italia, Malaysia, China, England, Switzerland, Belanda, Germany dan segenap civitas akademika Universitas Warmadewa.

 

Dalam sambutannya, Gubernur Bali menyampaikan bahwa lebih dari 54% perekonomian Bali bergantung pada sektor pariwisata. Akibat kejadian Pandemi COVID-19, tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Bali mengalami kontraksi sebesar -9,33% dan tahun 2021 mengalami kontraksi sebesar -2,47%. Sejalan dengan terus membaiknya Pandemi COVID-19, yang sudah melandai dan stabil, pada Triwulan I tahun 2022, pertumbuhan ekonomi Bali sudah positif sebesar 1,46%.

 

Kemudian sejak diberlakukannya kebijakan baru tanpa karantina dan fasilitas Visa on Arrival (VOA) bagi wisatawan mancanegara dari 72 negara, Gubernur Wayan Koster menyampaikan mulai tanggal 7 Maret 2022 kunjungan wisatawan mancanegara terus meningkat, saat ini sudah mencapai lebih dari 5 ribu orang kedatangan per hari. Demikian juga wisatawan domestik terus meningkat mencapai lebih dari 10 ribu orang kedatangan per hari melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai. Bahkan, jumlah penerbangan internasional yang langsung ke Bali terus mengalami peningkatan, saat ini sudah mencapai 18 maskapai.

 

“Kita semua berharap, pandemi Covid-19 dapat terus dikelola dengan baik, sehingga momentum bangkitnya pariwisata dan perekonomian Bali berjalan semakin cepat ke depan sampai mencapai tingkat pertumbuhan, paling tidak sama dengan ketika sebelum Pandemi COVID-19,” ujar Gubernur Bali asal Desa Sembiran ini.

 

Belajar dari pandemi Covid-19 yang telah memberi pelajaran sangat penting dan berharga bagi Bali, di mana pariwisata sangat rentan terhadap faktor eksternal, seperti gangguan keamanan, terjadinya bencana alam, dan bencana non-alam yang tidak dapat dikontrol. Membuat Gubernur Bali jebolan ITB ini melakukan perubahan struktur dan fundamental perekonomian Pulau Dewata dengan melakukan Transformasi Perekonomian Bali melalui konsep Ekonomi Kerthi Bali yang merupakan implementasi dari Visi Pembangunan Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.

 

Kata Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini, bahwa Ekonomi Kerthi Bali adalah untuk mewujudkan Bali Berdikari dalam Bidang Ekonomi, berlandaskan nilai-nilai filosofi Sad Kerthi, yang dibangun dan dikembangkan dengan menerapkan 11 (sebelas) Prinsip: 1) Mensyukuri/memuliakan kekayaan, keunikan, dan keunggulan sumber daya lokal Alam Bali beserta Isinya sebagai anugerah dari Hyang Pencipta; 2) Mengutamakan potensi sumber daya lokal Alam Bali beserta Isinya; 3) Dibangun/dikembangkan oleh Krama Bali secara inklusif, kreatif, dan inovatif; 4) Berbasis nilai-nilai tradisi, seni, budaya, dan kearifan lokal Bali; 5) Menjaga ekosistem Alam dan Budaya secara berkelanjutan; 6) Meningkatkan kapasitas perekonomian lokal Bali, berkualitas, bernilai tambah, dan berdaya saing; 7) Mengakomodasi penerapan/perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi digital; 8) Meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan Krama Bali secara Niskala-Sakala; 9) Dengan kekuatan spirit gotong-royong; 10) Untuk meningkatkan ketangguhan menghadapi dinamika perkembangan zaman secara lokal, nasional, dan global; dan 11) Menumbuhkan spirit jengah dan cinta/bangga sebagai Krama Bali.

 

Lebih lanjut disebutkan Wayan Koster, Ekonomi Kerthi Bali terdiri atas 6 pilar sektor unggulan, yaitu: 1) Sektor Pertanian dalam arti luas dengan Sistem Pertanian Organik; 2) Sektor Kelautan dan Perikanan; 3) Sektor Industri Manufaktur dan Industri Berbasis Budaya Branding Bali; 4) Sektor IKM, UMKM, dan Koperasi; 5) Sektor Ekonomi Kreatif dan Digital; dan 6) Sektor Pariwisata. “Pemberlakuan kebijakan Ekonomi Kerthi Bali ini, telah dijadikan contoh dan dokumen transformasi perekonomian oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas RI yang secara resmi diluncurkan oleh Presiden RI, Bapak Ir. Joko Widodo, pada tanggal 3 Desember 2021,” ungkap orang nomor satu di Pemprov Bali ini.

 

Mengakhiri sambutannya, Gubernur Koster yang tercatat pernah berjasa mewujudkan pendirian Fakultas Kedokteran Universitas Warmadewa pada Tahun 2010 saat bertugas sebagai Anggota DPR RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan menyampaikan, dengan kekuatan aura/taksu Alam, Manusia, dan Kebudayaan Bali, Saya berharap International Summer School 2022 di Universitas Warmadewa akan berjalan lancar, aman, dan sukses, serta menghasilkan pokok-pokok pikiran dan rekomendasi yang dapat menjadi kontribusi dalam membangun tatanan dunia baru pasca pandemi Covid-19. (adv/ken)

DENPASAR, radarbali.id- Gubernur Bali, Wayan Koster paparkan konsep Ekonomi Kerthi Bali saat menjadi Keynote Speech Gubernur Bali pada acara International Summer School 2022 di Universitas Warmadewa pada, Senin (Soma Kliwon, Kuningan), 13 Juni 2022 yang dihadiri langsung oleh Deputi Bidang Sumber Daya Manusia BUMN, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata, Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Provinsi Bali, A.A. Gede Oka Wisnumurti, Rektor Universitas Warmadewa, Prof. Dewa Putu Widjana, Rektor Universitas Airlangga (Unair), Prof. Badri Munir Sukoco, hingga peserta International Summer School dari Italia, Malaysia, China, England, Switzerland, Belanda, Germany dan segenap civitas akademika Universitas Warmadewa.

 

Dalam sambutannya, Gubernur Bali menyampaikan bahwa lebih dari 54% perekonomian Bali bergantung pada sektor pariwisata. Akibat kejadian Pandemi COVID-19, tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Bali mengalami kontraksi sebesar -9,33% dan tahun 2021 mengalami kontraksi sebesar -2,47%. Sejalan dengan terus membaiknya Pandemi COVID-19, yang sudah melandai dan stabil, pada Triwulan I tahun 2022, pertumbuhan ekonomi Bali sudah positif sebesar 1,46%.

 

Kemudian sejak diberlakukannya kebijakan baru tanpa karantina dan fasilitas Visa on Arrival (VOA) bagi wisatawan mancanegara dari 72 negara, Gubernur Wayan Koster menyampaikan mulai tanggal 7 Maret 2022 kunjungan wisatawan mancanegara terus meningkat, saat ini sudah mencapai lebih dari 5 ribu orang kedatangan per hari. Demikian juga wisatawan domestik terus meningkat mencapai lebih dari 10 ribu orang kedatangan per hari melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai. Bahkan, jumlah penerbangan internasional yang langsung ke Bali terus mengalami peningkatan, saat ini sudah mencapai 18 maskapai.

 

“Kita semua berharap, pandemi Covid-19 dapat terus dikelola dengan baik, sehingga momentum bangkitnya pariwisata dan perekonomian Bali berjalan semakin cepat ke depan sampai mencapai tingkat pertumbuhan, paling tidak sama dengan ketika sebelum Pandemi COVID-19,” ujar Gubernur Bali asal Desa Sembiran ini.

 

Belajar dari pandemi Covid-19 yang telah memberi pelajaran sangat penting dan berharga bagi Bali, di mana pariwisata sangat rentan terhadap faktor eksternal, seperti gangguan keamanan, terjadinya bencana alam, dan bencana non-alam yang tidak dapat dikontrol. Membuat Gubernur Bali jebolan ITB ini melakukan perubahan struktur dan fundamental perekonomian Pulau Dewata dengan melakukan Transformasi Perekonomian Bali melalui konsep Ekonomi Kerthi Bali yang merupakan implementasi dari Visi Pembangunan Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.

 

Kata Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini, bahwa Ekonomi Kerthi Bali adalah untuk mewujudkan Bali Berdikari dalam Bidang Ekonomi, berlandaskan nilai-nilai filosofi Sad Kerthi, yang dibangun dan dikembangkan dengan menerapkan 11 (sebelas) Prinsip: 1) Mensyukuri/memuliakan kekayaan, keunikan, dan keunggulan sumber daya lokal Alam Bali beserta Isinya sebagai anugerah dari Hyang Pencipta; 2) Mengutamakan potensi sumber daya lokal Alam Bali beserta Isinya; 3) Dibangun/dikembangkan oleh Krama Bali secara inklusif, kreatif, dan inovatif; 4) Berbasis nilai-nilai tradisi, seni, budaya, dan kearifan lokal Bali; 5) Menjaga ekosistem Alam dan Budaya secara berkelanjutan; 6) Meningkatkan kapasitas perekonomian lokal Bali, berkualitas, bernilai tambah, dan berdaya saing; 7) Mengakomodasi penerapan/perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi digital; 8) Meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan Krama Bali secara Niskala-Sakala; 9) Dengan kekuatan spirit gotong-royong; 10) Untuk meningkatkan ketangguhan menghadapi dinamika perkembangan zaman secara lokal, nasional, dan global; dan 11) Menumbuhkan spirit jengah dan cinta/bangga sebagai Krama Bali.

 

Lebih lanjut disebutkan Wayan Koster, Ekonomi Kerthi Bali terdiri atas 6 pilar sektor unggulan, yaitu: 1) Sektor Pertanian dalam arti luas dengan Sistem Pertanian Organik; 2) Sektor Kelautan dan Perikanan; 3) Sektor Industri Manufaktur dan Industri Berbasis Budaya Branding Bali; 4) Sektor IKM, UMKM, dan Koperasi; 5) Sektor Ekonomi Kreatif dan Digital; dan 6) Sektor Pariwisata. “Pemberlakuan kebijakan Ekonomi Kerthi Bali ini, telah dijadikan contoh dan dokumen transformasi perekonomian oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas RI yang secara resmi diluncurkan oleh Presiden RI, Bapak Ir. Joko Widodo, pada tanggal 3 Desember 2021,” ungkap orang nomor satu di Pemprov Bali ini.

 

Mengakhiri sambutannya, Gubernur Koster yang tercatat pernah berjasa mewujudkan pendirian Fakultas Kedokteran Universitas Warmadewa pada Tahun 2010 saat bertugas sebagai Anggota DPR RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan menyampaikan, dengan kekuatan aura/taksu Alam, Manusia, dan Kebudayaan Bali, Saya berharap International Summer School 2022 di Universitas Warmadewa akan berjalan lancar, aman, dan sukses, serta menghasilkan pokok-pokok pikiran dan rekomendasi yang dapat menjadi kontribusi dalam membangun tatanan dunia baru pasca pandemi Covid-19. (adv/ken)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/