29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:06 AM WIB

Ketua Umum DPP LDII Wafat, Ingat Pesan Jaga Keharmonisan Bali

DENPASAR – Keluarga besar Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), termasuk DPW LDII Bali merasakan duka mendalam atas wafatnya Ketua Umum DPP LDII, Prof. Dr. Ir. KH. Abdullah Syam atau Abdullah Syarief Mukhtar.

“Kami segenap pengurus DPW dan warga LDII di Bali mendoakan semoga almarhum husnulkhatimah,” tutur Ketua DPW LDII Bali, Drs. H. Olih Solihat Karso, M.Sn, diwawancarai Selasa (14/7). 

Menurut Olih, almarhum yang juga menjabat anggota dewan pertimbangan MUI pusat adalah sosok yang menjadi teladan dalam berorganisasi karena selalu mengedepankan nilai-nilai humanis. 

Olih teringat ketika almarhum menghadiri musyawarah wilayah (Muswil) DPW LDII Bali pada November 2019 lalu.

Saat itu, di hadapan pejabat, tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat Bali, mendiang berpesan kepada warga LDII Bali agar ikut menjaga keharmonisan dan keamanan Pulau Bali. 

“Kami sangat ingat betul pesan beliau, agar kami ikut menjaga ketertiban, keharmonisan, dan keamanan di Bali. 

Dan, pesan almarhum akan kami tunaikan sebaik-bainya,” ungkap pria yang juga dosen di salah satu kampus ternama di Kota Denpasar itu.

Almarhum lahir di Bogor, 22 Februari 1948, meninggal dunia pada usia 72 tahun, di Rumah Sakit Veteran dr Suyoto.

Menurut dr Dani Pramudya, SpEM, yang mendampingi Abdullah Syam hingga saat meninggal dunia, mengatakan, Ketua Umum DPP LDII itu menderita komplikasi diabetes, hipertensi, dan jantung.

“Beliau meninggal dunia pada pukul 03.30 pada Selasa, 14 Juli 2020,” ujar Dani. Sebelumnya Abdullah Syam telah dirawat di rumah sakit selama lima hari.

Karena kondisinya telah stabil, dokter yang merawat mengizinkan pulang. Namun sesampai di rumah kondisinya menurun kembali.

“Beliau kemudian dirawat di rumah sakit hingga meninggal dunia,” ujar Dani. Abdullah Syam dilantik menjadi Ketua Umum DPP LDII sejak 1998-2005, 2005-2011, 2011-2016, dan 2016-2021.

Dalam memimpin DPP LDII selama empat periode Abdullah Syam membawa perubahan dalam gerak organisasi, yang lebih inklusif dan lincah dalam membaca lingkungan strategis.

“Pada saat reformasi, Pak Abdullah Syam berhasil memanfaatkan momentum tersebut dengan menerbitkan Majalah Nuansa dengan izin resmi memakai SIUPP,” ujar Ketua DPP LDII Prasetyo Sunaryo.

Abdullah Syam selain menjadi birokrat dan peneliti di Kementerian Kehutanan merupakan sosok yang aktif. 

Dia tak segan-segan menyambangi warga LDII di wilayah Pulau Sebatik, perbatasan Indonesia-Malaysia.

Selain itu, ia juga kerap menyambangi para pelajar atau warga LDII yang bekerja di luar negeri, untuk melihat secara langsung kegiatan pembinaan generasi muda.

Pada 2007, Abdullah Syam mempelopori gerakan “Paradigma Baru”, dan mengarahkan organisasi dan warga LDII lebih dekat dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

“Paradigma baru itu, membuat hubungan LDII dengan MUI menjadi sangat dekat. Lima warga LDII menjadi pengurus MUI Pusat dan Pak Abdullah Syam juga menjadi anggota Dewan Pertimbangan MUI,” ujar Ketua DPP LDII, Chriswanto Santoso. 

Pada 2012 lalu, Abdullah Syam bersama ormas Islam lainnya ditunjuk sebagai anggota Amirul Haj.

Kedekatan LDII dan MUI terus berlanjut. LDII berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan MUI, seperti unjuk rasa menggolkan UU Antipornografi dan bersama-sama MUI menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila.

Menurut Sekretaris Umum DPP LDII Dody T Wijaya, pada 2016, Abdullah Syam mengajak seluruh warga LDII menghormati para guru. 

Program itu diwujudkan dalam “Gerakan Ayo Menghormati Guru”. “Gerakan tersebut mengajak warga LDII dan seluruh bangsa Indonesia untuk menghormati para guru, 

baik guru dalam sekolah formal maupun nonformal seperti kyai, mubaligh-mubalighot, hingga orangtua,” ujar Dody.

Gerakan ini selalu dikenang, karena mengingatkan kembali fungsi sentral para guru dalam menentukan arah berbangsa dan bernegara. 

Kini, Abdullah Syam telah berpulang ke sisi Allah. Semoga jasa-jasanya menjadi amal jariyah baginya, dan bermanfaat bagi LDII serta umat Islam pada umumnya.

DPP LDII menyampaikan apresiasi kepada semua pihak, termasuk tenaga medis RS Veteran Suyoto yang sudah berupaya maksimal dalam menangani almarhum, sejak tiba di RS hingga akhir hayatnya. 

DENPASAR – Keluarga besar Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), termasuk DPW LDII Bali merasakan duka mendalam atas wafatnya Ketua Umum DPP LDII, Prof. Dr. Ir. KH. Abdullah Syam atau Abdullah Syarief Mukhtar.

“Kami segenap pengurus DPW dan warga LDII di Bali mendoakan semoga almarhum husnulkhatimah,” tutur Ketua DPW LDII Bali, Drs. H. Olih Solihat Karso, M.Sn, diwawancarai Selasa (14/7). 

Menurut Olih, almarhum yang juga menjabat anggota dewan pertimbangan MUI pusat adalah sosok yang menjadi teladan dalam berorganisasi karena selalu mengedepankan nilai-nilai humanis. 

Olih teringat ketika almarhum menghadiri musyawarah wilayah (Muswil) DPW LDII Bali pada November 2019 lalu.

Saat itu, di hadapan pejabat, tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat Bali, mendiang berpesan kepada warga LDII Bali agar ikut menjaga keharmonisan dan keamanan Pulau Bali. 

“Kami sangat ingat betul pesan beliau, agar kami ikut menjaga ketertiban, keharmonisan, dan keamanan di Bali. 

Dan, pesan almarhum akan kami tunaikan sebaik-bainya,” ungkap pria yang juga dosen di salah satu kampus ternama di Kota Denpasar itu.

Almarhum lahir di Bogor, 22 Februari 1948, meninggal dunia pada usia 72 tahun, di Rumah Sakit Veteran dr Suyoto.

Menurut dr Dani Pramudya, SpEM, yang mendampingi Abdullah Syam hingga saat meninggal dunia, mengatakan, Ketua Umum DPP LDII itu menderita komplikasi diabetes, hipertensi, dan jantung.

“Beliau meninggal dunia pada pukul 03.30 pada Selasa, 14 Juli 2020,” ujar Dani. Sebelumnya Abdullah Syam telah dirawat di rumah sakit selama lima hari.

Karena kondisinya telah stabil, dokter yang merawat mengizinkan pulang. Namun sesampai di rumah kondisinya menurun kembali.

“Beliau kemudian dirawat di rumah sakit hingga meninggal dunia,” ujar Dani. Abdullah Syam dilantik menjadi Ketua Umum DPP LDII sejak 1998-2005, 2005-2011, 2011-2016, dan 2016-2021.

Dalam memimpin DPP LDII selama empat periode Abdullah Syam membawa perubahan dalam gerak organisasi, yang lebih inklusif dan lincah dalam membaca lingkungan strategis.

“Pada saat reformasi, Pak Abdullah Syam berhasil memanfaatkan momentum tersebut dengan menerbitkan Majalah Nuansa dengan izin resmi memakai SIUPP,” ujar Ketua DPP LDII Prasetyo Sunaryo.

Abdullah Syam selain menjadi birokrat dan peneliti di Kementerian Kehutanan merupakan sosok yang aktif. 

Dia tak segan-segan menyambangi warga LDII di wilayah Pulau Sebatik, perbatasan Indonesia-Malaysia.

Selain itu, ia juga kerap menyambangi para pelajar atau warga LDII yang bekerja di luar negeri, untuk melihat secara langsung kegiatan pembinaan generasi muda.

Pada 2007, Abdullah Syam mempelopori gerakan “Paradigma Baru”, dan mengarahkan organisasi dan warga LDII lebih dekat dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

“Paradigma baru itu, membuat hubungan LDII dengan MUI menjadi sangat dekat. Lima warga LDII menjadi pengurus MUI Pusat dan Pak Abdullah Syam juga menjadi anggota Dewan Pertimbangan MUI,” ujar Ketua DPP LDII, Chriswanto Santoso. 

Pada 2012 lalu, Abdullah Syam bersama ormas Islam lainnya ditunjuk sebagai anggota Amirul Haj.

Kedekatan LDII dan MUI terus berlanjut. LDII berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan MUI, seperti unjuk rasa menggolkan UU Antipornografi dan bersama-sama MUI menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila.

Menurut Sekretaris Umum DPP LDII Dody T Wijaya, pada 2016, Abdullah Syam mengajak seluruh warga LDII menghormati para guru. 

Program itu diwujudkan dalam “Gerakan Ayo Menghormati Guru”. “Gerakan tersebut mengajak warga LDII dan seluruh bangsa Indonesia untuk menghormati para guru, 

baik guru dalam sekolah formal maupun nonformal seperti kyai, mubaligh-mubalighot, hingga orangtua,” ujar Dody.

Gerakan ini selalu dikenang, karena mengingatkan kembali fungsi sentral para guru dalam menentukan arah berbangsa dan bernegara. 

Kini, Abdullah Syam telah berpulang ke sisi Allah. Semoga jasa-jasanya menjadi amal jariyah baginya, dan bermanfaat bagi LDII serta umat Islam pada umumnya.

DPP LDII menyampaikan apresiasi kepada semua pihak, termasuk tenaga medis RS Veteran Suyoto yang sudah berupaya maksimal dalam menangani almarhum, sejak tiba di RS hingga akhir hayatnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/