MANGUPURA, Radar Bali- Guna menjaga keindahan dan estetika wilayah, Pemkab Badung punya program modernisasi ke bawah dengan membangun utilitas terpadu bawah tanah. Kegiatan ini diwujudkan dengan pembangunan utilitas terpadu di kawasan Kuta dan Seminyak. “Kita mempunyai program dalam menjaga estetika, keasrian, dan keindahan. Maka kita melakukan modernisasi ke bawah. Ke depan utilitas terpadu menjadi prioritas utama di Badung, namun urgency saat ini di kawasan pariwisata Kuta,” terang Bupati I Nyoman Giri Prasta didampingi Kadis PUPR IB Surya Suamba saat menerima investor dalam rangka menindaklanjuti investasi utilitas terpadu atai ducting bersama di ruang pertemuan Rumah Jabatan Bupati Badung, Selasa (13/9).
Bupati menyambut baik kehadiran investor yang ingin bekerja sama meningkatkan pembangunan di Badung. Jelasnya pengembangan utilitas terpadu ini terlaksana, namun sebatas di kawasan jalan Poppies 1, Poppies 2 Kuta, dan Seminyak menuju Basangkasa. Hal ini sebagai upaya penataan kabel yang masih menggantung dan melintang, termasuk jaringan listrik maupun PDAM. Ke depan seluruh wilayah Badung akan dibangun utilitas terpadu bawah tanah, namun yang mendesak sekarang kebutuhan di kawasan Kuta.
“Semua wilayah Badung menjadi prioritas utama, namun emergensinya di kawasan Kuta,” tambahnya seraya menyebutkan bahwa investasi oke, tapi tidak memarjinalkan masyarakat. Intinya, Bupati ingin menjadikan Badung Smart City, dengan memasang fiber optik di atas 17 core sepanjang 156 km dari ujung Utara hingga Selatan Badung. Tempat-tempat umum kini dipasang WiFi gratis. “Kalau tidak pandemi, kita pastikan WiFi gratis masuk ke rumah-rumah,” tambahnya.
Sementara itu, President Director PT. Inti Bangun Sejahtera, Andre Tjioe, yang bergerak di bidang infrastruktur telekomunikasi mengatakan ingin bekerja sama dengan Pemkab Badung membangun utilitas terpadu ini. Karena dilihat masih banyak kabel yang menggelantung di udara. “Kalau diberi kesempatan, kita yang bangun semua dan semua fiber optik diturunkan ke bawah. Ini program kita, kalau disetujui kita akan kebut mulai 2023. Kita butuh waktu 8-10 bulan menyelesaikan proyek ini,” terangnya. (mar/han)