26.5 C
Jakarta
20 November 2024, 23:56 PM WIB

ORI Minta Pejabat Daerah Tidak Bikin Bingung Pengungsi

RadarBali.com –  Ancaman erupsi Gunung Agung ini masih membuat krama  Bali was-was. Apalagi dua pekan lebih status Gunung Agung awas.

Ombudsman Republik Indonesia (ORI) pun ikut mengawasi bagaimana penanganan Pemerintah pra-bencana Gunung Api.

Komisioner Ombudsman RI , Ninik Rahayu meminta agar pemerintah menyiapkan mental dan spiritual masyarakat, ketika bencana itu terjadi.

Sebab, warga lereng Gunung Agung  akan terkena dampak, seperti kehilangan rumah, pekerjaan, bahkan keluarga.

“Yang belum disiapkan  adalah pemahaman mereka. Kalau  bencana ini terjadi, kalau kehilangan atas pekerjaan.

Kehilangan atas  rumah. Akses mereka mungkin harus berpencar-pencar ini harus dipersiapkan psikologi masyarakat kita agar mereka tidak kaget,” ucap Ninik.

Selain itu, Ombudsman  akan memantau sumber-sumber pendanaan, diperoleh dari masyarakat sampai kepada warga Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Agung. Sehingga  tidak terjadi double posting.

“Sudah ada dari masyarakat.  terus pemerintah lagi ngasih. Jangan memberikan yang bentuknya tidak diperlukan,” ujarnya lagi.

Tidak hanya itu, dalam situasi genting ini, Ninik mengharapkan Pemerintah Provinsi Bali maupun Kabupaten atau kota  jangan sampai membuat masyarakat bingung.

Seperti  mengeluarkan pernyataan yang belum diverifikasi. Dia mencontohkan  permasalahan data atau informasi lain, sebelum disampaikan, harus diperiksa dulu kebenarannya.

“Pemerintah harus hati-hati membuat statement. Soal data harus verifikasi terlebih dahulu. Sehingga tidak ada situasi yang membuat tidak kondusif  atau kebingungan.

Jangan sampai soal data atau informasi ini membuat lebih gaduh dari bencananya sendiri. Pemerintah jangan sampai membuat masyarakat bingung,” tandasnya.

RadarBali.com –  Ancaman erupsi Gunung Agung ini masih membuat krama  Bali was-was. Apalagi dua pekan lebih status Gunung Agung awas.

Ombudsman Republik Indonesia (ORI) pun ikut mengawasi bagaimana penanganan Pemerintah pra-bencana Gunung Api.

Komisioner Ombudsman RI , Ninik Rahayu meminta agar pemerintah menyiapkan mental dan spiritual masyarakat, ketika bencana itu terjadi.

Sebab, warga lereng Gunung Agung  akan terkena dampak, seperti kehilangan rumah, pekerjaan, bahkan keluarga.

“Yang belum disiapkan  adalah pemahaman mereka. Kalau  bencana ini terjadi, kalau kehilangan atas pekerjaan.

Kehilangan atas  rumah. Akses mereka mungkin harus berpencar-pencar ini harus dipersiapkan psikologi masyarakat kita agar mereka tidak kaget,” ucap Ninik.

Selain itu, Ombudsman  akan memantau sumber-sumber pendanaan, diperoleh dari masyarakat sampai kepada warga Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Agung. Sehingga  tidak terjadi double posting.

“Sudah ada dari masyarakat.  terus pemerintah lagi ngasih. Jangan memberikan yang bentuknya tidak diperlukan,” ujarnya lagi.

Tidak hanya itu, dalam situasi genting ini, Ninik mengharapkan Pemerintah Provinsi Bali maupun Kabupaten atau kota  jangan sampai membuat masyarakat bingung.

Seperti  mengeluarkan pernyataan yang belum diverifikasi. Dia mencontohkan  permasalahan data atau informasi lain, sebelum disampaikan, harus diperiksa dulu kebenarannya.

“Pemerintah harus hati-hati membuat statement. Soal data harus verifikasi terlebih dahulu. Sehingga tidak ada situasi yang membuat tidak kondusif  atau kebingungan.

Jangan sampai soal data atau informasi ini membuat lebih gaduh dari bencananya sendiri. Pemerintah jangan sampai membuat masyarakat bingung,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/