RadarBali.com – Bus sekolah resmi beroperasi di Denpasar. Pada hari pertama, tercatat hanya 148 orang penumpang siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang memanfaatkan fasilitas gratis itu.
Meski sudah berlalu, sejumlah kendala di temui di lapangan. Salah satunya gangguan jaringan dan kemacetan di ibukota Provinsi Bali ini.
Kepala Unit Pelayanan Teknis Transportasi Darat Dinas Perhubungan Kota Denpasar, I Dewa Ketut Adi Pradnyana mengatakan, ada kendala keterlambatan pengantaran siswa saat pulang.
Hal itu dikarenakan hujan dan macet di jalan. Pihaknya juga mengalami kendala komunikasi orang tua siswa. Sehingga sempat sopir busa menunggu beberapa menit.
“Pada keberangkatan memang ada sekitar 3 siswa yang tidak bisa dihubungi orang tuanya. Selain itu juga ada yang mengatakan anaknya sakit,” ujar Adi Pradnyana.
Selain itu, ada sekitar 10 yang belum menerima smart card tapi bis ikut dalam bus itu diantar ke titik kumpul. Sehingga pihaknya harus mengangkut siswa lainnya yang ingin ikut.
Pukul 5.50 bus sekolah sudah bergerak menuju tempat menunggu (drop zone). Bahkan beberapa penumpang sudah siap menunggu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
‘’Hari ini kami mengangkut 148 orang penumpang, dari total keseluruhan sebanyak 291 orang penumpang,’’ujarnya.
Uji coba bus sekolah ini dilakukan 6 rute sesuai dengan yang telah ditentukan. Ia mengaku satu bus itu anak-anak yang numpang sekolahnya berbeda-beda.
Diakuinya, meskipun sekolah mereka berbeda anak-anak sangat menyukai layanan bus sekolah tersebut. Karena mereka bisa berinteraksi dengan yang lainnya bahkan ada anak-anak sambil mengerjakan pekerjaan rumahnya.
Salah seorang siswa Ajeng Maheswari mengaku sangat senang menggunakan bus sekolah ini, karena dapat berinteraksi dengan teman-teman lain sekolah.
Bahkan, menggunakan bus sekolah bisa sambil mengerjakan PR sekolah. “Kami sangat menikmati bus sekolah gratis yang disiapkan Pemerintah Kota Denpasar,” ujarnya.
