MANGUPURA – Dibukanya penerbangan di sejumlah bandara tanah air membuat sejumlah maskai melakukan penerbangan.
Kamis (14/5) Angkasa Pura I mencatat ada delapan jadwal penerbangan yang tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung.
Comunication and Legal Manager Angkasa Pura I Andanina Dyah Permata Megasari mengatakan, sesuai jadwal yang diterimanya,
ada delapan penerbangan yang tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Tuban pada Kamis pagi hingga malam.
Kedelapan penerbangan tersebut terdiri dari tiga jenis yakni 1 repatriasi flight, 1 positioning flight dan 6 regular flight.
“Total jadwal penerbangan untuk domestik hari ini ada 8. Masing-masing dari tiga bandara yang ada di Indonesia,” kata Andanina Dyah Permata Megasari.
Semua 8 penerbangan itu berangkat dari tiga bandara yakni, Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta, kemudian Bandara Internasional Juanda Surabaya dan Bandara Lombok.
Namun, untuk penerbangan repatriasi yakni untuk mengangkut atau mengevakuasi PMI. Sementara, untuk positioning flight, khusus untuk mengangkut kru maskapai seperti pilot dan pramugari.
“Sebaliknya, reguler flight untuk mengangkut para penumpang pada umumnya,” terangnya.
Sementara salah satu maskai yakni dari Batik Air member of Lion Air Group melakukan penerbangan Soekarno-Hatta menuju Denpasar.
Jadwal keberangkatan 08.00 waktu setempat, menerbangkan enam tamu bisnis dan 100 tamu kelas ekonomi.
Batik Air menerapkan semua standar operasional penerbangan termasuk hal-hal yang mendukung pelaksanaan pencegahan penyebaran Covid-19 selama pandemi Covid-19.
“Tujuan pelaksanaan penerbangan Batik Air dapat berjalan yang memenuhi aspek keamanan, keselamatan perjalanan udara (safety first),
tetap melakukan protokol kesehatan serta dalam upaya agar tidak menyebabkan penyebaran Covid-19,” jelas Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro dikonfirmasi terpisah, kemairn.
Selain itu, Batik Air memberikan klarifikasi terkait perkembangan informasi mengenai jumlah tamu yang diterbangkan dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK) secara data akurat rata-rata kurang dari atau mencapai 50%.
Untuk jumlah tamu yang diterbangkan pada penerbangan tertentu (lebih dari 50%), disebabkan atas situasi perubahan periode perjalanan (reschedule) dari beberapa tamu atau
penumpang dikarenakan kebutuhan mendesak serta perjalanan grup dari keluarga atau rombongan (group booking) yang menginginkan dalam satu penerbangan dengan duduk berdekatan (satu baris).
Batik Air berupaya mengakomodir kebutuhan perjalanan udara para tamu atau penumpang.
Batik Air juga mengoptimalkan pengaturan jarak aman antar tamu atau penumpang (physical distancing) dalam kabin pesawat pada penerbangan.
“Selain itu, seluruh tamu atau penumpang wajib menggunakan masker sesuai aturan protokol kesehatan, ” terangnya.
Begitu juga dalam rangka memastikan aspek keselamatan dan keamanan pada penerbangan, Batik Air dan anggota dari Lion Air Group lainnya telah menerapkan kebijakan rapid test dengan hasil semua negatif.
Pemeriksaan kesehatan awak pesawat tetap dijalankan sebelum penerbangan (pre-flight health check), guna menentukan kondisi sehat serta laik terbang (airworthy for flight).
Semua pesawat sebelum terbang dilaksanakan penyemperotan desinfektan, dalam upaya memastikan sterilisasi dan kebersihan pesawat.
Menyediakan cairan pembersih kuman pada tangan (hand sanitizer) bagi tamu atau penumpang ketika mulai proses pelaporan (check-in).
“Awak pesawat, petugas layanan darat (ground handling) dan layanan lainnya, Lion Air Group harus mengikuti protokol kesehatan,
yakni pengecekan suhu badan, menjaga pola hidup sehat, mencuci tangan, membersihkan tangan dengan cairan (hand sanitizer),
penggunaan sarung tangan dan wajib menggunakan masker, dan tindakan preventif lainnya, ” pungkasnya.