29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 3:07 AM WIB

Pasien Suspect Corona Lolos di Bandara, Tim Surveillance Pantau 24 ODP

SINGARAJA – Pasien dengan pengawasan (PDP) yang dirawat di RSUD Buleleng kembali bertambah.

Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang sempat bekerja sebagai Pekerja Migran di luar negeri, dirawat di ruang isolasi RSUD Buleleng sejak Senin dini hari kemarin.

WNI tersebut diketahui sempat bekerja di kapal pesiar yang berlayar di perairan Italia. Sepekan yang lalu, WNI tersebut diizinkan pulang. Kepulangan pekerja migran itu melalui Spanyol.

Pekerja itu diketahui sempat menumpang pesawat dari Spanyol menuju Qatar. Selanjutnya masuk ke Bandara Ngurah Rai.

Pekerja migran itu disebut masuk ke Bandara Ngurah Rai pada Minggu (15/3) dini hari. Ia sempat pulang ke rumah.

Namun, pada Senin (16/3) dini hari memilih ke RSUD Buleleng karena mengalami demam, batuk, pilek, dan sesak nafas.

Masuknya pekerja migran itu pun sempat menimbulkan tanda tanya. Sebab berhasil lolos dari pemeriksaan kesehatan di bandara.

Rupanya untuk mengelabui pemeriksaan kesehatan di bandara, pekerja migran  itu disebut mengonsumsi obat penurun panas selama lima hari terakhir.

“Ini juga pelajaran buat semuanya, termasuk petugas bandara. Karena pasien yang kami temukan ini, dia bisa masuk ke Bali

karena minum obat penurun panas. Ini harus disikapi,” ungkap Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra.

Pemerintah menyatakan telah melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang sempat melakukan kontak dengan pasien-pasien dengan pengawasan.

Hingga kini tercatat ada 24 orang yang diketahui sempat melakukan kontak. Mereka kini dimasukkan dalam status orang dengan pemantauan (ODP). 

Sementara untuk dua orang pasien dengan pengawasan yang kini dirawat di RSUD Buleleng, masih menanti hasil uji sampel dari Laboratorium Badan Litbang Kesehatan Kementerian Kesehatan (Balitbang Kemenkes).

Hasilnya dijanjikan akan terbit hari ini. “Kondisi pasien yang dua itu sekarang stabil. Informasinya besok (hari ini, Red) hasil uji labnya sudah keluar. Mudah-mudahan negatif,” kata Sutjidra.

Sebelumnya, RSUD Buleleng sempat merawat dua orang pasien dalam pengawasan. Pasien pertama merupakan seorang WNI yang sempat liburan di Italia. Pasien tersebut sempat memeriksakan diri ke dokter spesialis paru. Pasien kemudian dirujuk ke RSUD Buleleng dengan status pasien dalam pengawasan.

Pasien kedua merupakan WNA asal Belanda. WNA itu baru datang ke Bali pada Kamis (12/3) lalu. WNA itu sempat mengeluhkan demam, batuk, pilek, dan sesak nafas, sehingga dibawa ke rumah sakit.

WNA itu kemudian dirawat di ruang isolasi, karena menunjukkan gejala yang identik dengan pasien covid-19.

SINGARAJA – Pasien dengan pengawasan (PDP) yang dirawat di RSUD Buleleng kembali bertambah.

Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang sempat bekerja sebagai Pekerja Migran di luar negeri, dirawat di ruang isolasi RSUD Buleleng sejak Senin dini hari kemarin.

WNI tersebut diketahui sempat bekerja di kapal pesiar yang berlayar di perairan Italia. Sepekan yang lalu, WNI tersebut diizinkan pulang. Kepulangan pekerja migran itu melalui Spanyol.

Pekerja itu diketahui sempat menumpang pesawat dari Spanyol menuju Qatar. Selanjutnya masuk ke Bandara Ngurah Rai.

Pekerja migran itu disebut masuk ke Bandara Ngurah Rai pada Minggu (15/3) dini hari. Ia sempat pulang ke rumah.

Namun, pada Senin (16/3) dini hari memilih ke RSUD Buleleng karena mengalami demam, batuk, pilek, dan sesak nafas.

Masuknya pekerja migran itu pun sempat menimbulkan tanda tanya. Sebab berhasil lolos dari pemeriksaan kesehatan di bandara.

Rupanya untuk mengelabui pemeriksaan kesehatan di bandara, pekerja migran  itu disebut mengonsumsi obat penurun panas selama lima hari terakhir.

“Ini juga pelajaran buat semuanya, termasuk petugas bandara. Karena pasien yang kami temukan ini, dia bisa masuk ke Bali

karena minum obat penurun panas. Ini harus disikapi,” ungkap Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra.

Pemerintah menyatakan telah melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang sempat melakukan kontak dengan pasien-pasien dengan pengawasan.

Hingga kini tercatat ada 24 orang yang diketahui sempat melakukan kontak. Mereka kini dimasukkan dalam status orang dengan pemantauan (ODP). 

Sementara untuk dua orang pasien dengan pengawasan yang kini dirawat di RSUD Buleleng, masih menanti hasil uji sampel dari Laboratorium Badan Litbang Kesehatan Kementerian Kesehatan (Balitbang Kemenkes).

Hasilnya dijanjikan akan terbit hari ini. “Kondisi pasien yang dua itu sekarang stabil. Informasinya besok (hari ini, Red) hasil uji labnya sudah keluar. Mudah-mudahan negatif,” kata Sutjidra.

Sebelumnya, RSUD Buleleng sempat merawat dua orang pasien dalam pengawasan. Pasien pertama merupakan seorang WNI yang sempat liburan di Italia. Pasien tersebut sempat memeriksakan diri ke dokter spesialis paru. Pasien kemudian dirujuk ke RSUD Buleleng dengan status pasien dalam pengawasan.

Pasien kedua merupakan WNA asal Belanda. WNA itu baru datang ke Bali pada Kamis (12/3) lalu. WNA itu sempat mengeluhkan demam, batuk, pilek, dan sesak nafas, sehingga dibawa ke rumah sakit.

WNA itu kemudian dirawat di ruang isolasi, karena menunjukkan gejala yang identik dengan pasien covid-19.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/