27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 1:33 AM WIB

Protes Proyek PLTU, Nelayan Celukan Bawang Ngadu Ke Denpasar

DENPASAR – Nelayan dari Celukan Bawang, Buleleng, Baidi Supandan datang ke Denpasar kemarin berbicara terkait pembangunan PLTU Celukan Bawang berbahan batubara.

Dia bercerita, sebelum pembangunan PLTU ini masyarakat merasa tentram, namun setelah adanya PLTU masyarakat tercerai berai.

Hal tersebut disampaikan Baidi di acara Pra Bali yang Binal #8 di Taman Baca Kesiman, Denpasar. Dalam acara bertajuk Energi Esok Hari itu, dia bercerita tentang nasib nelayan pasca pembangunan PLTU Celukan Bawang.

“Hasil tangkap (ikan) kami sebelum PLTU mencukupi. Namun dengan adanya PLTU, sulit menghasilkan. Banyak biaya, karena di pinggir sudah tidak ada ikan. Jadi kami harus jauh ke tengah lagi,” terangnya.

Hal tersebut tentu berpengaruh juga pada pendapatan nelayan. Kini, penghasilan dalam setahun itu sama dengan penghasilan sebulan sebelum adanya PLTU.

Selain itu, secara cuaca, pihaknya juga mengalami kegerahan. Setiap malam hari, masyarakat merasa kepanasan tidak seperti biasanya.

“Padahal saat itu hujan, tapi malah kita kepanasan. Apa ini namanya pemanasan global?,” tanya pria yang juga sebagai ketua Nelayan Bakti Kosgoro. 

DENPASAR – Nelayan dari Celukan Bawang, Buleleng, Baidi Supandan datang ke Denpasar kemarin berbicara terkait pembangunan PLTU Celukan Bawang berbahan batubara.

Dia bercerita, sebelum pembangunan PLTU ini masyarakat merasa tentram, namun setelah adanya PLTU masyarakat tercerai berai.

Hal tersebut disampaikan Baidi di acara Pra Bali yang Binal #8 di Taman Baca Kesiman, Denpasar. Dalam acara bertajuk Energi Esok Hari itu, dia bercerita tentang nasib nelayan pasca pembangunan PLTU Celukan Bawang.

“Hasil tangkap (ikan) kami sebelum PLTU mencukupi. Namun dengan adanya PLTU, sulit menghasilkan. Banyak biaya, karena di pinggir sudah tidak ada ikan. Jadi kami harus jauh ke tengah lagi,” terangnya.

Hal tersebut tentu berpengaruh juga pada pendapatan nelayan. Kini, penghasilan dalam setahun itu sama dengan penghasilan sebulan sebelum adanya PLTU.

Selain itu, secara cuaca, pihaknya juga mengalami kegerahan. Setiap malam hari, masyarakat merasa kepanasan tidak seperti biasanya.

“Padahal saat itu hujan, tapi malah kita kepanasan. Apa ini namanya pemanasan global?,” tanya pria yang juga sebagai ketua Nelayan Bakti Kosgoro. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/