DENPASAR – Sekitar sepuluh orang mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Kembali menggelar demo di Bundaran Renon, tepatnya di depan Plaza Renon, Sanur, Denpasar Timur.
Aksi itu dilakukan Rabu (17/6) pagi menjelang siang. Aksi itu dijaga ketat oleh pihak kepolisian Polsek Denpasar Timur dan Polresta Denpasar, juga Pecalang.
Setelah beraksi sekitar puluhan menit, pecalang Tanjung Bungkak, Kelurahan Sumerta Kelod, Denpasar Timur lantas membubarkan aksi tersebut.
Pecalang memakai pengeras suara memberikan imbauan agar massa membubarkan diri. “Kami minta kalian bubar. Jangan menggelar demo di lingkungan banjar kami,” ujar salah seorang pecalang menggunakan pengeras suara.
Awalnya aksi itu berlangsung lancar. Para pendemo mengatur gerakan aksi mereka menggunakan tali plastik.
Dalam aksinya para pendemo menuntut agar pemerintah Indonesia membebaskan para tahanan politik asal Papua.
Mereka menganggap bahwa pemerintah tidak adil dalam menentukan hukum kepada para tahanan politik tersebut.
Selain lewat orasi, mereka menyampaikan tuntutannya melalui spanduk dengan berbagai tulisan. Ditemui di lokasi asli, Kapolsek Dentim Kompol Nyoman Karang Adi Putra mengatakan, sebelum melakukan aksi, pihak pendemo sempat mengajukan izin.
Namun sebelum izin keluar, mereka sudah melakukan aksinya. “Kami melakukan pengamanan, untuk menjaga agar tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan.
Tadi mereka diminta bubar oleh pecalang karena dianggap mengganggu aktivitas masyarakat,” tandas Kompol Karang Adi Putra.