30.8 C
Jakarta
12 September 2024, 11:53 AM WIB

Terlibat Pemulangan Pekerja Migran, 60 Anggota Basarnas Rapid Test

DENPASAR – Sebanyak 60 orang pegawai Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) menjalani rapid test Covid – 19 yang dilaksanakan dalam dua tahap. 

Tahap pertama dilaksanakan Jumat (15/5) lalu di Puskesmas BKIA Abian Base, Jalan Raya Kuta No. 3, Kabupaten Badung. 

Sementara tahap kedua dilakukan pada hari ini, Senin (18/5) bertempat di wantilan DPRD Puspem Badung. 

Rapid test ini dilaksanakan karena anggota Basarnas ini kerap terlibat dalam proses evakuasi pencarian, dan pertolongan. 

Bahkan, mereka juga terlibat dalam penjemputan pemulangan para pekerja migran Indonesia  (PMI). 

“Di bulan Januari ada 9 kali, Februari 7 kali, dan Maret 6 kali operasi. Untuk PMI yang di Benoa 6 kali terlibat,” terang Ayu, Humas SAR Bali, Senin (18/5). 

Terselenggaranya rapid test tersebut merupakan kerjasama antara Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar dengan Satgas Penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Badung. 

Sementara itu, Gede Darmada, selaku Kepala Kantor Basarnas Bali, mengatakan, semua rangkaian kegiatan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan protap penanganan Covid-19 Kabupaten Badung. 

Dari keseluruhan yang mengikuti rapid test, termasuk diantaranya Kepala Kantor dan jajarannya, seluruh rescuer dan ABK KN SAR Arjuna 229. 

“Untuk pemeriksaan rapid test ini kita utamakan bagi tenaga rescuer dan ABK KN SAR Arjuna, karena mereka merupakan garda terdepan dalam pelaksanaan 

operasi pencarian dan pertolongan. Hari ini ada 34 yang menjalani test, dan 26 lainnya sudah ikut tahap pertama, jadi totalnya 60 orang,” jelas Gede Darma.

Dijelaskannya, bahwa rapid test ini juga sebagai langkah antisipasi, dimana Basarnas Bali tergabung dalam Satgas Penanggulan Covid – 19 dan terlibat langsung saat pemulangan PMI Kapal Pesiar di pelabuhan Benoa. 

Gede Darmada berharap personilnya tidak ada yang terpapar virus corona. “Jika ada personil yang terpapar dengan pemeriksaan rapid test 

ini maka bisa dicegah secara dini agar dapat memutus penyebarannya, namun bersyukur hasil keseluruhannya negatif,” imbuhnya. 

DENPASAR – Sebanyak 60 orang pegawai Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) menjalani rapid test Covid – 19 yang dilaksanakan dalam dua tahap. 

Tahap pertama dilaksanakan Jumat (15/5) lalu di Puskesmas BKIA Abian Base, Jalan Raya Kuta No. 3, Kabupaten Badung. 

Sementara tahap kedua dilakukan pada hari ini, Senin (18/5) bertempat di wantilan DPRD Puspem Badung. 

Rapid test ini dilaksanakan karena anggota Basarnas ini kerap terlibat dalam proses evakuasi pencarian, dan pertolongan. 

Bahkan, mereka juga terlibat dalam penjemputan pemulangan para pekerja migran Indonesia  (PMI). 

“Di bulan Januari ada 9 kali, Februari 7 kali, dan Maret 6 kali operasi. Untuk PMI yang di Benoa 6 kali terlibat,” terang Ayu, Humas SAR Bali, Senin (18/5). 

Terselenggaranya rapid test tersebut merupakan kerjasama antara Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar dengan Satgas Penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Badung. 

Sementara itu, Gede Darmada, selaku Kepala Kantor Basarnas Bali, mengatakan, semua rangkaian kegiatan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan protap penanganan Covid-19 Kabupaten Badung. 

Dari keseluruhan yang mengikuti rapid test, termasuk diantaranya Kepala Kantor dan jajarannya, seluruh rescuer dan ABK KN SAR Arjuna 229. 

“Untuk pemeriksaan rapid test ini kita utamakan bagi tenaga rescuer dan ABK KN SAR Arjuna, karena mereka merupakan garda terdepan dalam pelaksanaan 

operasi pencarian dan pertolongan. Hari ini ada 34 yang menjalani test, dan 26 lainnya sudah ikut tahap pertama, jadi totalnya 60 orang,” jelas Gede Darma.

Dijelaskannya, bahwa rapid test ini juga sebagai langkah antisipasi, dimana Basarnas Bali tergabung dalam Satgas Penanggulan Covid – 19 dan terlibat langsung saat pemulangan PMI Kapal Pesiar di pelabuhan Benoa. 

Gede Darmada berharap personilnya tidak ada yang terpapar virus corona. “Jika ada personil yang terpapar dengan pemeriksaan rapid test 

ini maka bisa dicegah secara dini agar dapat memutus penyebarannya, namun bersyukur hasil keseluruhannya negatif,” imbuhnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/