DENPASAR – Seorang warga di Desa Taman, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, berinisial NW, 49, meninggal pada Selasa 15 Juni lalu saat sedang dalam perjalanan ke Puskesmas I Abiansemal setelah sebelumnya mengeluh tidak enak badan.
Sehari sebelumnya, NW mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama berjenis AstraZeneca. Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra mengatakan, NW mengikuti vaksinasi pada Senin lalu (14/6).
Keesokan harinya, NW mengeluh demam. Dewa Made Indra mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan penelitian dan investigasi dari Dinas Kesehatan Badung.
Ia meminta media untuk tidak mengambil kesimpulan di tengah Bali sedang gencar melakukan vaksinasi.
” Harus ada penelitian pengujian secara medis. Mohon jangan buat kesimpulan sendiri disaat melakukan vaksinasi yang masif jangan dihadapkan hal seperti in,” ujar Dewa Made Indra.
Vaksin yang masuk ke dalam tubuh almarhum berjenis AstraZeneca yang juga digunakan masyarakat seluruh Bali.
Dewa Made Indra mengatakan, kalau vaksin penyebabnya seharusnya kan sama dengan yang lain.
Karena itu, ia meminta untuk bersabar apakah KIPI ( Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) atau penyebabnya yang lain.
Sebeb, sebelum dilakukan vaksin petugas akan melakukan screening apakah memenuhi syarat atau tidak. Jika memenuhi syarat, baru suntik vaksin.
“Itu bisa terjadi tanpa divaksin, pemain bulutangkis meninggal habis main bulutangkis nanti dibilang bulung tangkis penyebabnya,” ujarnya.
Mengenai rencana pembukaan pariwisata internasional pada Juli ini dikatakan sebuah desakan untuk pemulihan ekonomi.
Penekanan kasus Covid-19 semakin membuahkan hasil dengan angka kasus yang tak melonjak. Maka, dikatakan vaksinasi terus digencarkan dan ini menjadi tantangan.
Angka yang kecil menjadi modal menunjukkan kepada negara lain bahwa penanganan corona di Bali sangat baik. Bahkan, penerima vaksin terbanyak adalah Bali.
Meski, negara lain belum membuka pintu perbatasannya , namun hal ini menjadi kekuatan untuk membangun kepercayaan terhadap Bali.
Walau juga angka kasus Covid di Indonesia masih tinggi. “Kita yakinkan untuk meyakinkan negara- negara lain dengan parameter kita negara lain menutup perbatasan,
kita tidak bisa melakukan apapun, kalau dia merasa yakin warganya ke Bali akan aman kita memperkuatkan keyakinan,” terang pria yang juga Sekda Pemerintah Provinsi Bali.