MANGUPURA – Ratusan ton sampah organic maupun anorganik menumpuk usai perayaan hari raya Nyepi.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Badung mencatat, selama Nyepi, jumlah sampah yang harus dibersihkan mencapai 800 ton.
Kepala DLHK Badung Putu Eka Merthawan mengatakan, saat Pangrupukan dan tawur kesanga atau sehari menjelang Hari Raya Nyepi, jumlah sampah yang berhasil dibersihkan mencapai 300 ton.
“Kami laksanakan pembersihan pascatawur kesanga dan pangrupukan. Semua dikerjakan tuntas, total yang diangkut mencapai 300 ton,” ungkapnya.
Mantan Kabag Humas dan Protokol Setda Badung itu menyatakan, pihaknya menangani sampah senjak pukul 13.00 hingga Sabtu (17/3) dini hari.
“Staf bekerja mulai pukul 13.00 siang sampai jam 04.00 pagi berikutnya. Tenaga total 700 orang kebersihan, mandor, serta pengawas lapangan, dengan dikoordinir Kepala UPT,” terangnya.
Demikian pula saat Ngembak Geni kemarin, setidaknya ada 500 ton sampah yang ditangani semua personel DLHK Badung.
DLHK mengerahkan 700 orang, 40 truk, 10 unit mobil pickup, 3 alat berat di pantai dan 4 unit mobil tangga. Dominan sampah organik upacara dan 20 persen sampah plastik.
“Semua jalur utama bersih dari sampah, dengan jumlah sampah yang berhasil diangkut mencapai 500 ton. Tenaga full team,” tegasnya.
Kata dia, kalau bangkai ogoh-ogoh yang sudah hancur tentu Dinas LHK akan mudah untuk mengeksekusi dibawa ke TPA Suwung.
Namun kalau bangkai ogoh-ogoh yang masih utuh tentu ini akan menghambat lalu lintas. Pihaknya juga memohon kepada Lurah, camat membina.
“Kami di Dinas LHK tak bisa membuat cantik Badung sendiri, ” jelasnya. “Syukur semua taman tidak ada kerusakan dan tetap dalam pengawasan staf. Lampu dan patung juga aman,” pungkasnya.