DENPASAR – Sebuah kapal penumpang yang tengah lego jangkar di perairan Sanur, Denpasar dilaporkan terbalik saat gelombang tinggi terjadi.
Beruntung musibah itu tidak sampai memakan korban jiwa. Musibah ini mengundang tanggapan serius dari pihak BMKG Wilayah III Denpasar.
“Benar, kami sudah membuat analisis kejadian tersebut,” ujar Kepala Bidang Data BMKG Wilayah III Denpasar, Iman Faturahman, Selasa (19/5).
Iman memastikan kapal yang terbalik tersebut bukan akibat tsunami kecil. Justru, pihaknya membuat analisis untuk membuktikan penyebab kapal terbalik itu karena cuaca buruk.
Iman kepada RadarBali.id memberikan hasil analisisnya yang setebal 3 halaman tersebut. Hasilnya, kapal (speed boat) terbalik di Perairan Sanur (Selat Badung), Bali itu terjadi pada tanggal 18 Mei 2020 sekitar pukul 06.00 WITA.
Dilihat dari kondisi cuaca dan tinggi gelombang pada saat kejadian, berdasar analisis model arah dan kecepatan angin,
pada tanggal 17 Mei 2020 jam 20.00 WITA hingga 18 Mei 2020 jam 08.00 WITA, kecepatan angin 15 – 28 km/jam dari arah Timur – Tenggara.
Sementara berdasar analisis model gelombang, pada tanggal 17 Mei 2020 jam 20.00 WITA hingga 18 Mei 2020 jam 08.00 WITA, tinggi gelombang di sekitar lokasi 1.0 – 1.5 meter.
Berdasar analisis citra satelit dan citra radar cuaca tanggal 18 Mei 2020 jam 06.00 WITA diinformasikan di sekitar lokasi kejadian terbaliknya kapal kondisi cuaca berawan.