25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:16 AM WIB

Picu Kemacetan, BUMN Waskita Karya Rancang Kantong Parkir Pura Besakih

DENPASAR – Tempat parkir selalu dikeluhkan. Itu kerap menjadi permasalahan utama setiap piodalan di Pura Besakih.

Dampak kurangnya ketersediaan lahan parkir memicu kemacetan yang luar biasa di kawasan tersebut.

Berangkat dari fakta tersebut, PT Waskita Karya tengah mempersiapkan konsep desain penataan parkir di kawasan Pura Besakih.

Konsep ini dipaparkan oleh Direktur Utama PT Waskita Karya I Gusti Ngurah Putra saat audensi di hadapan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati di Rumah Jabatan Wakil Gubernur Bali, Renon, Denpasar.

Dirut PT Waskita Karya I Gusti Ngurah Putra mengatakan, pada peak season hampir 3 ribu mobil datang ke Pura Besakih dan tidak tertampung di kantong parkir sehingga menyebabkan kemacetan sampai 7 km.

Penumpukan ini juga menyebabkan kawasan Besakih kumuh karena pemedek membuang sampah sembarangan.

Itulah sebabnya PT Waskita Karya sudah melakukan survei lokasi dan pemetaan untuk membuat konsep desain parkir kendaraan yang akan dilengkapi dengan toilet dan poliklinik.

“Area parkir ini juga bisa menjadi tempat berteduh para pemedek dari cuaca panas dan hujan,” kata Ngurah Putra.

Dari tiga lokasi yang memungkinkan, PT. Waskita Karya memilih lokasi yang paling dekat dari pura. Lokasi ini nantinya bisa menampung 3 ribu lebih mobil termasuk 172 bus besar.

Bukan cuma gedung parkir, pembuat desain sudah menyiapkan alur kendaraan yang bisa memberikan kelancaran lalu lintas karena akses masuk dan keluar yang berbeda.

“Termasuk ada tempat drop off  (menaikkan dan menurunkan penumpang, red) untuk difabel dan lansia,” tambah Ngurah Putra.

Ia berharap Pemerintah Provinsi Bali bisa segera menindaklanjuti konsep desain yang diperkirakan memakan waktu pembangunan dua tahun ini.

Ia yakin jika semua stakeholders di Bali sepakat, pembangunan ini bisa terwujud.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati cukup terkesan dengan konsep penataan parkir yang disampaikan. Jika konsep ini dilaksanakan para pejalan kaki, mobil dan sepeda motor memiliki jalur sendiri sehingga mendapatkan kenyamanan.

Pembangunan gedung parkir ini juga dilakukan di daerah lembah sehingga lantai atasnya tetap sejajar dengan jalan. Ia menyampaikan beberapa masukan terkait alur pemedek dan alur wisatawan.

“Harapan saya jika ditata dengan baik, bukan saja saat piodalan namun dalam kehidupan sehari-hari bisa memberikan pemasukan untuk masyarakat sekitar,” kata Wagub yang akrab disapa Cok Ace ini.

Diharapkan dalam waktu dekat ada pertemuan kembali antara Pemerintah Provinsi Bali dengan PT Waskita Karya untuk membahas hal-hal yang lebih teknis.

DENPASAR – Tempat parkir selalu dikeluhkan. Itu kerap menjadi permasalahan utama setiap piodalan di Pura Besakih.

Dampak kurangnya ketersediaan lahan parkir memicu kemacetan yang luar biasa di kawasan tersebut.

Berangkat dari fakta tersebut, PT Waskita Karya tengah mempersiapkan konsep desain penataan parkir di kawasan Pura Besakih.

Konsep ini dipaparkan oleh Direktur Utama PT Waskita Karya I Gusti Ngurah Putra saat audensi di hadapan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati di Rumah Jabatan Wakil Gubernur Bali, Renon, Denpasar.

Dirut PT Waskita Karya I Gusti Ngurah Putra mengatakan, pada peak season hampir 3 ribu mobil datang ke Pura Besakih dan tidak tertampung di kantong parkir sehingga menyebabkan kemacetan sampai 7 km.

Penumpukan ini juga menyebabkan kawasan Besakih kumuh karena pemedek membuang sampah sembarangan.

Itulah sebabnya PT Waskita Karya sudah melakukan survei lokasi dan pemetaan untuk membuat konsep desain parkir kendaraan yang akan dilengkapi dengan toilet dan poliklinik.

“Area parkir ini juga bisa menjadi tempat berteduh para pemedek dari cuaca panas dan hujan,” kata Ngurah Putra.

Dari tiga lokasi yang memungkinkan, PT. Waskita Karya memilih lokasi yang paling dekat dari pura. Lokasi ini nantinya bisa menampung 3 ribu lebih mobil termasuk 172 bus besar.

Bukan cuma gedung parkir, pembuat desain sudah menyiapkan alur kendaraan yang bisa memberikan kelancaran lalu lintas karena akses masuk dan keluar yang berbeda.

“Termasuk ada tempat drop off  (menaikkan dan menurunkan penumpang, red) untuk difabel dan lansia,” tambah Ngurah Putra.

Ia berharap Pemerintah Provinsi Bali bisa segera menindaklanjuti konsep desain yang diperkirakan memakan waktu pembangunan dua tahun ini.

Ia yakin jika semua stakeholders di Bali sepakat, pembangunan ini bisa terwujud.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati cukup terkesan dengan konsep penataan parkir yang disampaikan. Jika konsep ini dilaksanakan para pejalan kaki, mobil dan sepeda motor memiliki jalur sendiri sehingga mendapatkan kenyamanan.

Pembangunan gedung parkir ini juga dilakukan di daerah lembah sehingga lantai atasnya tetap sejajar dengan jalan. Ia menyampaikan beberapa masukan terkait alur pemedek dan alur wisatawan.

“Harapan saya jika ditata dengan baik, bukan saja saat piodalan namun dalam kehidupan sehari-hari bisa memberikan pemasukan untuk masyarakat sekitar,” kata Wagub yang akrab disapa Cok Ace ini.

Diharapkan dalam waktu dekat ada pertemuan kembali antara Pemerintah Provinsi Bali dengan PT Waskita Karya untuk membahas hal-hal yang lebih teknis.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/