33.4 C
Jakarta
20 November 2024, 16:13 PM WIB

Sungai dan Tanah Warga Antiga Tercemar Minyak, Pertamina Turun Tangan

AMLAPURA – Pertamina telah mengupayakan penanganan pencemaran Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi di sungai dan tanah milik warga di wilayah Banjar Labuhan, Desa Antiga, Kecamatan Manggis.

Meski begitu, masyarakat diminta untuk tidak menyalakan api di sekitar area cemaran untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran.

Manager Integrated Fuel Terminal Manggis, Bambang Suprijono, mengungkapkan, setelah pihaknya menerima laporan ditemukannya

minyak di area tanah warga dan sungai, pihak Pertamina langsung melakukan mitigasi untuk mengetahui sumber minyak yang mencemari tanah warga.

“Sampai saat ini belum bisa dipastikan dari mana asal minyak tersebut. Sebab berdasar hasil mitigasi yang telah dilakukan

terhadap tangki timbun yang ada, sampai saat ini belum ditemukan adanya penurunan produk dari tangki timbun,” terang Bambang Suprijono.

Selain itu, Pertamina juga telah melakukan cek sampel terhadap minyak yang berwarna hitam dan bercampur air tersebut.

Berdasar hasil cek laboratorium, diketahui bahwa minyak yang mencemari itu merupakan minyak ringan.

“Jadi cairan yang kami temukan di sana, memang ada minyak tipis, tetapi kebanyakan itu air. Kami belum tahu apakah ini premium, pertalite atau pertamax. Dari laboratorium, itu adalah minyak ringan,” jelasnya.

Terkait penanganan pencemaran minyak tersebut, pihaknya telah membuat lubang di areal dekat tanah warga yang tercemar dengan kedalaman 4 meter, lebar 4 meter dan panjang 10 meter.

Dengan harapan, minyak yang mencemari tanah warga terkumpul ke lubang tersebut. “Kami sudah mengevakuasi cairan – cairan tersebut.

Kami sedot dengan harapan minyak yang ada di bawah permukaan tanah warga mengarah ke lubang tersebut. Untuk pencemaran di sungai, kami sudah melakukan penyemprotan di area sungai,” ujarnya.

Lebih lanjut pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyalakan api di sekitar lokasi tersebut.

Itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran.

“Biasanya yang memancing di sungai itu sambil merokok. Kami minta untuk tidak melakukan itu dulu,” tandasnya.

AMLAPURA – Pertamina telah mengupayakan penanganan pencemaran Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi di sungai dan tanah milik warga di wilayah Banjar Labuhan, Desa Antiga, Kecamatan Manggis.

Meski begitu, masyarakat diminta untuk tidak menyalakan api di sekitar area cemaran untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran.

Manager Integrated Fuel Terminal Manggis, Bambang Suprijono, mengungkapkan, setelah pihaknya menerima laporan ditemukannya

minyak di area tanah warga dan sungai, pihak Pertamina langsung melakukan mitigasi untuk mengetahui sumber minyak yang mencemari tanah warga.

“Sampai saat ini belum bisa dipastikan dari mana asal minyak tersebut. Sebab berdasar hasil mitigasi yang telah dilakukan

terhadap tangki timbun yang ada, sampai saat ini belum ditemukan adanya penurunan produk dari tangki timbun,” terang Bambang Suprijono.

Selain itu, Pertamina juga telah melakukan cek sampel terhadap minyak yang berwarna hitam dan bercampur air tersebut.

Berdasar hasil cek laboratorium, diketahui bahwa minyak yang mencemari itu merupakan minyak ringan.

“Jadi cairan yang kami temukan di sana, memang ada minyak tipis, tetapi kebanyakan itu air. Kami belum tahu apakah ini premium, pertalite atau pertamax. Dari laboratorium, itu adalah minyak ringan,” jelasnya.

Terkait penanganan pencemaran minyak tersebut, pihaknya telah membuat lubang di areal dekat tanah warga yang tercemar dengan kedalaman 4 meter, lebar 4 meter dan panjang 10 meter.

Dengan harapan, minyak yang mencemari tanah warga terkumpul ke lubang tersebut. “Kami sudah mengevakuasi cairan – cairan tersebut.

Kami sedot dengan harapan minyak yang ada di bawah permukaan tanah warga mengarah ke lubang tersebut. Untuk pencemaran di sungai, kami sudah melakukan penyemprotan di area sungai,” ujarnya.

Lebih lanjut pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyalakan api di sekitar lokasi tersebut.

Itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran.

“Biasanya yang memancing di sungai itu sambil merokok. Kami minta untuk tidak melakukan itu dulu,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/